Jumat, 19 Oktober 2012

sejarah kota kuningan

Mulok Sejarah

27 09 2008 Dalam materi pembelajaran sejarah, kalau kita melihat acuan kurikulum sejarah (silabus), baik yang KBK maupun KTSP seorang guru berhak untuk mengatur materi pembelajaran sejarah sesuai dengan tingkat kemampuan dan kondisi daerah masing-masing peserta didik. Dalam hal ini, untuk sekolah-sekolah yang khusus berada di Kabupaten Kuningan, mengapa tidak bila guru-guru yang ada di Kuningan memperkenalkan pula sejarah lokal Kuningan ? Belajar sejarah tidak mesti harus yang berskala nasional saja. Justru yang sifatnya lokal/kedaerahan akan terasa lebih dekat dengan jiwa anak-anak daerah, karena sejarah tadi pernah terjadi di daerahnya. Memperkenalkan sejarah lokal bukan berarti akan membangkitkan jiwa chauvinisme daerah dan lantas menghapus rasa nasionalismenya. Tapi setidak-tidaknya bukankah sebelum tahu yang berskala luas, siswa diajak mengetahui dulu yang bersakala lokal (sempit) dulu. Malahan justru kita harus ingat bahwa materi sejarah nasional itu bukankah disusun berdasarkan sejarah-sejarah lokal ? Jadi memang ada baiknya bila siswa-siswa di Kab. Kuningan diajak untuk mengenal sosok sejarah Kuningan.

Banyak hal yang bisa dikupas dari materi sejarah Kuningan itu. Buku-buku sejarah Kuningan diantaranya ada yang pernah menuliskannya. Diantaranya oleh tokoh sejarawan Kuningan yaitu Prof. Dr. H. Edi S. Ekadjati (Alm), dan beberapa tokoh lain yang peduli dengan sejarah Kuningan. Memang sumber sejarah Kuningan itu sampai sekarang masih sedikit, dan belum banyak orang yang mau menggali / menelusuri jejak-jejak sejarah Kuningan. Untuk itu menjadi tantangan buat warga Kuningan khususnya, tokoh-tokoh sejarawan umumnya untuk menggali eksistensi Kuningan di masa lampau. Akankah ada yang mau peduli untuk itu ? Kita tunggu jawabannya saja nanti. Biarkan jam waktu berjalan sesuai dengan arahnya. Suatu ketika nanti mudah-mudahan lahirlah Kisah Sejarah Kuningan yang komprehensif sehingga bayangan kelabu yang menggelayut menutupi misteri Kuningan zaman baheula secara bertahap akan terkuak menyibakkan tirainya. Habis gelap terbitlah terang.
Sumber sejarah yang belum banyak orang menggarapnya adalah naskah-naskah kuno yang dibuat oleh Pangeran Arya Wangsakerta dari Cirebon. Terlintas bahwa naskah-naskah Wangsakerta menghasilkan  produk historiografi yang spektakuler, karena menceriterakan secara gamblang sejarah nasional di Nusantara ini dengan lengkapnya. Mudah-mudahan juga di dalam naskah itu pun diantaranya ada yang menceriterakan Sejarah Kuningan.
Jadi mulok sejarah bagi siswa-siswa di Kab. Kuningan pun akan tersampaikan secara paripurna pula.
Kita lihat sejarawan-sejarawan asal Jawa Barat belum ada yang berani ngaguar Sejarah Kuningan dengan lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar