Jumat, 19 Juli 2013

Tempat Ruang Dan Sistem Sosial



Laporan Bab
Tempat, Ruang dan Sistem Sosial
Dosen : Koesnadi Hendrayana, M.Pd


 





Oleh :
Ø Matias Dedi Sutiadi   
 Nim : 1086210345         
Ø Imam Saepul Islam
 Nim : 1086210330
Ø Ujang Suhenda
Nim : 1086210318
Smester V (Lima)
PGSD (S1)
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Subang
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji  syukur kami dapat menyelesaikan Laporan Bab materi Tempat, Ruang dan Sistem Sosial.
Pada kesempatan ini izinkanlah kami sebagai penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Koesnadi Hendrayana, M.Pd sebagai dosen mata kuliah Tempat, Ruang dan Sistem Sosial., serta kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan dan temen-teman yang berpatisipasi dalam menyelesaikan laporan bab ini.
 Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak  kekurangan. Oleh karena itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran pada semua pihak demi perbaikan dan kesempurnaan laporan bab ini.
Akhir  kata, semoga laporan bab ini dapat berguna bagi penyusun khususnya dan bagi rekan-rekan mahasiswa yang lainnya pada umumnya. Semoga laporan bab ini bermanfaat bagi kita semua.      


Sukabumi ,  Februari 2012







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................                    i
DAFTAR ISI.......................................................................................               ii
BAB I.  PENDAHULUAN
1.1  PENDAHULUAN.................................................................                     1
 BAB II. PEMBAHASAN
2.1  Konsep Dasar ruang dan waktu..................................                          3
 2.2  Peta,Globe Dan Atlas.......................................................                      6
2.3  Persebaran Penduduk Dalam Ruang........................                         18
2.4  Persebaran Gejala Alam.................................................                      27
2.5  Persebaran Biosfer...........................................................                     40
2.6  Konsep Regional dan Pewilayahan............................                          52
2.7  Geografi Regional Indonesia  ........ .............................                       58
2.8  Regional Negara Maju Dan Berkembang................                        67
2.9  Pranata Sosial......................................................................                 74
2.10 Interaksi Sosial..................................................................                 79
2.11 Perubahan Sosial.............................................................                    88
2.12 Konflik dan Integrasi Sosial........................................                      98
BAB III. PENUTUP
3.1  Kesimpulan...........................................................................                 107 
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................               109


PENDAHULUAN
Tempat Ruang dan Sistem Sosial adalah salah satu mata kuliah yang memberi dasar kemampuan, pengertian, dan pemahaman tentang Ilmu Pengetahuan Sosial terutama mengenai ruang tempat dan sistem sosial. Selain itu, membekali keterampilan sosial bagi mahasiswa Program Strata 1 (S-1) PGSD.  BBM ini merupakan upaya mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru IPS SD dengan pengetahuan IPS sebagai upaya membekali kompetensi, terutama pada aspek kompetensi profesional.  Para mahasiswa dibimbing  dan dikembangkan pengetahuannya agar memiliki pengetahuan dan pemahaman secara komprehensif dan integratif tentang materi IPS, terutama yang berkenaan dengan konsep ruang, tempat dan sistem sosial.
Mata kuliah ini terdiri atas 12 materi bahasan diantaranya konsep ruang dan tempat, peta, penduduk, gejala alam, bentang alam dan budaya, region, dan sistem sosial.
Berdasarkan materi  tersebut diharapkan mampu memahami karakteristik setiap ruang, mengetahui pengaruh lokasi suatu tempat terhadap perkembangan wilayah, memahami karakteristik wilayah Indonesia, memahami fenomena yang terjadi baik fenomena alam maupun sosial, memahami potensi suatu wilayah sehingga berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara, dan memahami serta berperan serta dalam setiap proses sosial, terutama yang bersifat konstruktif bagi masyarakat.












































KONSEP DASAR RUANG DAN WAKTU

Konsep Ruang dan Pemanfaatannya
Terdapat empat konsep ruang berdasarkan sudut pandang keilmuan:

1. Konsep ruang menurut geografi
Dalam perspektif geografi, seluruh permukaan adalah ruang (space)  yang menjadi tempat hidup mahluk hidup, baik di dalam dan  dipermukaan maupun di atas permukaan bumi. Ruang memiliki tiga dimensi, yakni : permukaan, bagian dalam, dan di atas  permukaan geosfer.

2. Konsep ruang menurut ekologi
Ruang sebagai suatu bentuk ekosistem hasil hubungan dan penyesuaian antara penyebaran dan aktivitas manusia dengan   lingkungannya pada wilayah tertentu.
Sebagai suatu ekosistem, ruang dipandang sebagai hub. antara mahluk hidup dgn lingk. alam

3. Konsep ruang menurut ilmu wilayah
Ruang permukaan bumi dibatasi oleh keadaan fisik, sosial,dan batasadministratif.
Wilayah formal atau kawasan adalah wilayah yang memiliki kesamaan fungsi tertentu.
Wilayah fungsional atau wilayah organik atau wilayah nodus adalah bagian dari permukaan bumi yang berbeda kondisi fisiknya sehingga memungkinkan dikembangkannya berbagai aktivitas
manusia yang saling menunjang satu sama lainnya.

4. Konsep ruang menurut ilmu perencanaan wilayah
Ruang adalah suatu wilayah yang berisi sarana dan prasarana untuk mendukung kehidupan
manusia.
Sarana dan prasaran tersebut merupakan perpaduan antara unsur alamiah dgn non-alamiah





Konsep tempat dan cara memilihnya
Konsep tempat memiliki dua pengertian, yakni:

1. Tempat relatif dan tempat yang mutlak.
Tempat yang mutlak ditentukan oleh letak astronomis, sedangkan tempat relatif dinyatakan
dengan letak secara geografis.
2. Tempat sentral dan tempat terisolir
Tempat sentral adalah tempat yang memiliki lokasi strategis (mudah dijangkau/asesibilitas),
Tempat terisolir adalah lokasi yang sulit mendapatkan akses baik ke dalam maupun ke luar.

Teori lokasi, tempat yang sentral cepat berkembang dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Alfred Weber (1909) : lokasi industri ditentukan berdasarkan biaya  transportasi terendah.
Kriteria prakondisi pemilihan lokasi industri:
Wilayah seragam/homogen (topogrfi dan penduduk)
Ketersediaan sumber daya atau bahan mentah upah buruh standar Biaya transportasi minimal.Tempat suatu konsep yang terkait pada lokasi dalam ruang dan dapat membentuk suatu pola.
Terdapat tiga pola persebaran: Pola bergerombol; Pola tersebar tidak merata; dan Pola tersebar  merata.
Sistem Keruangan sebagai suatu pendekatan dalam geografi
Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi dgn menekankan pada penyebaran penggunaan
ruang dan penyediaan ruang yang akan digunakan.
Analisa keruangan memerlukan data spasial yang terdiri atas data fisis dan data sosial.

Tiga difusi keruangan:
1.     Difusi ekspansi (expansion diffusion)
Proses penyebaran material atau informasi ke wilayah yang lebih luas.

2. Difusi penampungan (relocation diffusion)
Proses berpindahnya material atau informasi ke wilayah lain, di mana di tempat asal tidak
terdapat lagi material atau informasi tersebut.

3. Difusi bertingkat (hierarchi diffusion)
Proses penyebaran material atauinformasi secara bertingkat/berjenjang (dari atas ke bawah
atau dari bawah ke atas).
Unsur-unsur Difusi Keruangan (Hagerstrand: 1953):
1. Area atau lingkungan di mana proses difusi terjadi
2. Waktu terjadinya difusi (berlangsung secara berkelanjutan atau periodik)
3. Item atau objek difusi
4. Tempat asal item yang didifusikan
5. Tempat tujuan item yang didifusikan
 6.  jalur difusi












PETA,GLOBE DAN ATLAS
A. Peta
1. Pengertian
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala ditambah simbol-simbol dan tulisan sebagai keterangan.
Peta dapat diartikan sebagai gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakan pada suatu bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu (Gunawan, 2003).
Menurut Komisi Ahli Kartografi, peta aadlah gambaran konvensional permukaan bumi yang diperkecil, baik secara detail maupun menyeluruh, seperti kenampakan yang terlihat dari atas.
Gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa dan pada umumnya digambarkan dalam suatu bidang datar serta diperkecil atau diskalakan (ICA).
Dalam sebuah peta terdapat berbagai unsur wilayah di permukaan bumi, seperti gunung, sungai, kota, jalan raya, dataran rendah, dataran tinggi, dan lain-lain yang digambarkan dengan simbol untuk memudahkan orang menggunakannya.
Ilmu yang mempelajari cara-cara pembuatan peta disebut Kartogafi. Orang yang ahli dalam pembuatan peta disebut kartograf. Beberapa lembaga di Indonesia yang bergerak dalam penelitian dan pengembangan teknologi survei dan pemetaan antara lain : Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Topografi (Dittop) TNI-AD, Pusat Survei Pemetaan (Pussurta), Dinas Hidrologi dan Oseanografl (Dishidros) TNI-AL.


2. Unsur-unsur :
a. Judul
Judul memuat informasi isi peta, diletakkan di bagian atas atau bagian yang kosong.
b. Simbol
Simbol pada peta dibuat untuk mewakili objek aslinya di permukaan bumi. Ada beberapa macam simbol, yaitu simbol titik, simbol garis dan simbol luasan (area).
c. Legenda
Yaitu keterangan simbol-simbol yang terdapat pada peta.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWPhbv3naGvsZa_BFQlQKn9r-MQ7XQ16hKjWdA0nrWJY8zwzTcrOBSXQgEYrbwaMFEEBjW3iHbxlMqgaszFLi2zB4r-7nztYTHy8OFMRvedsVJpny6KZg-DhRncF1sCFoAKc_z9AS4zV0/s320/Simbol.JPGSumber : BSE

d. Lettering
Tulisan-tulisan pada peta yang menjelaskan kenampakan-kenampakan yang ada pada peta tersebut.
e. Skala
Skala adalah perbandingan antara jarak dua buah titik (tempat) di peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala merupakan bagian yang sangat penting dalam peta, oleh karena itu skala harus tercantum pada peta. Hanya dengan bantuan skala orang dapat memperoleh ukuran jarak, dan luas wilayah dari peta yang bersangkutan. Skala dapat berujud skala angka maupun skala grafis.
a) Skala Angka (numeric)
Seperti telah diungkapkan di muka bahwa peta merupakan gambaran obyek atau kenampakan muka bumi yang diperkecil dari kenyataan sebenarnya dengan menggunakan skala.
b) Skala garis (grafis)
Skala garis merupakan skala yang menggunakan ruas garis sebagai pembanding jarak.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSTIvLelt8KhiG476WPZblJlMfv3hy8vWWA9VIx1REV0E_VVtY67cRBzA2zRm7xrO2nRov0gCOPkcjooljg2c6zOqbu3LZHc1g0IWvty5EiUk5FMRdqMv2A6Jp3DZ5PjZJSznpPP8XUdA/s320/Skala+grafis.JPG
Dari contoh tersebut artinya jarak satu ruas pada peta sebanding dengan 1 km di lapangan.
c) Skala Pernyataan (Written Statement)
Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenamya dinyatakan dalam perbandingan inchi dengan mil.



f. Inset
Peta kecil dalam peta besar (peta pokok) .
Macam-macam inset :
- Inset yang skalanya lebih kecil daripada peta pokok. Gunanya untuk menunjukkan hubungan peta pokok dengan daerah sekitarnya.
- Inset yang skalanya sama besar dengan peta pokok. Gunanya untuk mengatasi kekurangan kertas (lebar/ luas kertas).
- Inset yang skalanya lebih besar daripada peta pokok. Gunanya untuk menunjukkan bagian dari peta pokok yang dianggap penting
g. Orientasi Arah
Orientasi peta adalah petunjuk arah pada peta. Orientasi umumnya digambar dengan anak panah tegak ke atas dan pada ujungnya dibubuhi huruf U. Maksudnya sisi atau bagian atas peta adalah arah utara.
h. Garis Tepi (Border)
Border dijadikan batas suatu peta dan juga digunakan untuk menempatkan angka derajat garis lintang dan garis bujur.
i. Garis Lintang dan Garis Bujur
Letak suatu tempat pada peta dinyatakan dengan koordinat, salah satunya dengan koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang yang membelah Bumi menjadi utara selatan sering disebut latitude.Garis bujur yang membagi Bumi menjadi barat dan timur dikenal dengan longitude.


j. Tahun Pembuatan dan Penerbit
Tahun pembuatan peta menunjukkan waktu pembuatan peta. Tahun pembuatan peta sangat penting untuk dicantumkan mengingat sebagian fenomena atau objek yang ada pada peta tidak bersifat tetap atau mengalami perubahan.
3. Syarat-syarat proyeksi :
a. Conform (sebangun) –> Bentuk yang digambarkan di atas peta harus sesuai dengan bentuk yang sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta)
b. Ekuidistan –> Jarak antara titik yang terletak di atas peta harus sesuai dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta).
c. Ekuivalen –> Luas permukaan yang digambarkan di atas peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di permukaan bumi (dengan memperhatikan faktor skala peta)
4. Fungsi Peta
Fungsi-fungsi peta diantaranya.untuk berbagai kepentingan, antara lain sebagai berikut.
a. Menunjukkan lokasi suatu tempat atau kenampakan alam di muka bumi.
b. Memberikan gambaran tentang luas dan bentuk kenampakan suatu wilayah.
c. Menunjukkan ketinggian suatu tempat.
d. Menunjukkan arah dan jarak dari berbagai lokasi.
5. Jenis Peta
a. Berdasarkan Isi
- Peta Umum (peta dasar)
- Peta Khusus (peta tematik).
b. Berdasarkan Skala
Peta berdasarkan skala dibedakan sebagai berikut.
1) Peta kadaster, skala 1:100 – 1:5.000.
2) Peta skala besar, skala 1:5.000 – 1:250.000.
3) Peta skala sedang, skala 1:250.000 – 1:500.000.
4) Peta skala kecil, skala 1:500.000 – 1:1.000.000.
5) Peta skala geografi, skala > 1:1.000.000.
6. Bentuk Peta
Berdasarkan bentuknya, peta dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
a. Peta datar (peta planimetri) ialah peta yang dibuat pada suatu bidang datar. Inilah peta yang biasa kamu temui sehari-hari.
b. Peta timbul (peta stereometri) ialah peta tiga dimensi yang menggambarkan permukaan bumi seperti keadaan sebenarnya. Misalnya, gunung atau rangkaian pegunungan berupa tonjolan ke atas.
c. Peta digital ialah peta yang tersimpan di perangkat komputer seperti hard disk, disket, compact disk (CD). Jika ingin menggunakannya, kita memerlukan monitor

B. Atlas
1. Pengertian
Atlas merupakan kumpulan peta yang dijilid sebagai sebuah buku. Nama atlas berasal dari nama dewa bangsa Yunani, yaitu Atlas, dewa yang memegang bumi di atas pundaknya. Pada umumnya peta-peta dalam atlas disusun secara teratur menurut pembagian wilayah dalam suatu negara, dan wilayah pada masing-masing benua. Dengan susunan seperti itu akan memudahkan bagi orang yang membutuhkannya. Atlas terbitan baru ada yang sudah dilengkapi dengan gambar, tabel, dan indeks untuk nama-nama yang terdapat dalam atlas.Oleh karena atlas merupakan kumpulan peta, maka atlas dapat berfungsi sebagai sumber data. Data yang dapat diperoleh dari atlas antara lain: data kependudukan, jalur transportasi, daerah wisata, hasil bumi, hasil tambang, dan lain-lain. Fungsi atlas lainnya adalah sama dengan fungsi peta. yaitu memberikan informasi tentang gambaran konvensional muka bumi.
2. Jenis-jenis Atlas
Atlas seperti juga peta, dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
1) Atlas semesta, yaitu atlas yang di dalamnya juga menyajikan informasi tentang keadaan alam jagat raya, seperti planet-planet dalam tata surya, rasi bintang, dan peta langit.
2) Atlas dunia, yaitu atlas yang menyajikan informasi tentang keadaan berbagai wilayah di dunia meliputi samudra, benua, laut, dan negara-negara di seluruh dunia.
3) Atlas regional, yaitu atlas yang menyajikan informasi kenampakan pada suatu daerah (region) atau kawasan tertentu, seperti fisiografi, sumber daya alam, politik, dan ekonomi.
4) Atlas nasional, yaitu atlas yang menyajikan informasi kenampakan geografi wilayah negara tertentu.
5) Atlas referensi, yaitu atlas yang digunakan untuk mengetahui kenampakan geografi dan batas negara (wilayah).



Dasar klasifikasi atlas :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr7idJvF-YailUtzDJWInxKSwvO38M8mRa6697r6_CsWCqxmGNkFZ6axjCNBpRjeLnzJRlkx7wn3AvkwME88sa_-G2JHQlk0ODJSGv8SI2ZJ7XKw5MDy-PhN2k0VeIPR3jHwGZJlCE-zs/s320/dasar+Klasifikasi+Atlas.JPGSumber : BSE
3. Komponen Atlas
a. Judul atlas, ditulis pada bagian sampul depan atlas. Selain itu juga ditulis nama penyusun dan nama penerbitnya.
b. Daftar isi ,memuat keseluruhan isi peta yang terdapat di dalam atlas, dan diurutkan berdasarkan nomor halamannya.
c. Legenda, berisi penjelasan arti dari simbol-simbol pada peta.
d. Kata pengantar, berisi maksud dan tujuan penyusun atlas.
e. Indeks bertujuan mempermudah penggunaan atlas.
Indeks dalam atlas dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Indeks administrasi (Administrative Index), indeks ini berfungsi untuk menjelaskan pembagian daerah administrasi suatu negara.
2. Indeks nomor peta (Index to Ajoning Sheet), merupakan diagram yang mencantumkan nomor peta, dan bertujuan rnembantu pembaca peta untuk mencari sambungan dengan daerah lain.



3. Indeks tempat halaman
Merupakan indeks yang memuat penjelasan atau keterangan untuk menemukan tempat-tempat penting yang tercantum dalam atlas. Garis Iintang dan garis bujur. Dari informasi garis lintang
C. Globe
1. Pengertian
Tiruan bola bumi dalam bentuk kecil disebut globe. Globe pertama kali diciptakan oleh Anaximander.
Berdasarkan penelitian para ahli ternyata bumi tidaklah bulat sempurna, tetapi pepat pada kedua kutubnya, akibat rotasi bumi.
Menurut Havyford, (1909):
Jari-jari bumi di ekuator = 6378 km.
Jari-jari bumi di kutub = 6357 km
Keliling ekuator (lintang 0°) = 24.900 mil.
Keliling meredian = 24.860 mil
Kedudukan globe adalah condong atau miring terhadap bidang datar. Kemiringan bumi tersebut meniru keadaan aslinya yaitu miring terhadap bidang lintasannya ketika beredar mengelilingi matahari. Kemiringan tersebut diukur dari kemiringan sumbu bumi yang membentuk sudut sebesar 66½° terhadap bidang datar (bidang horisontal).


2. Garis Lintang dan Garis Bujur
Sebuah globe yang ditempatkan pada tempatnya seperti pada gambar tersebut dapat diputar-putar. Hal itu melambangkan bahwa bumi berputar pada porosnya (rotasi). Gerakan rotasi bumi dan Kutub Utara-Selatan merupakan grid geografi. Grid geografi ini terdiri atas sejumlah garis utara-selatan dan timur-barat. Grid yang menghubungkan kutub-kutub bumi disebut meridian atau bujur. Garis bujur besarnya antara 0° – 360°. Bujur 0° dimulai di Greenwich, sebuah kota di timur Kota London, Inggris. Garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut garis bujur barat (BB), besarnya 0°–180°. Garis yang berada di sebelah timur Greenwich disebut garis bujur timur (BT), besarnya 0° – 180°. Garis bujur digunakan untuk menentukan waktu dan tanggal. Garis bujur 0° ditetapkan sebagai titik awal perhitungan waktu internasional yang dikenal sebagai waktu Greenwich Mean Time (GMT). Pertemuan antara garis 180° BB dan 180° BT ditetapkan sebagai garis batas tanggal internasional. Grid yang menghubungkan arah timur-barat sejajar Equator disebut pararel atau lintang. Garis lintang yang berada di utara Equator disebut garis lintang utara (LU). Garis lintang yang berada di sebelah selatan Equator disebut garis lintang selatan (LS). Garis lintang besarnya antara 0° – 90°.
3. Kedudukan globe
Globe tidak dipasang secara vertikal atau tegak lurus, tetapi sumbu bumi dipasang dengan kemiringan 66 30 terhadap bidang horizontal. Hal ini dimaksudkan agar posisi globe sama dengan posisi bumi sesungguhnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq90hN_tkeGmOFX_ttcZQMWJ1ENsimfnl9c1uKqZdU87A4LlpBpMZzzduh9Sm3LPfKz5XWaEidE1zaujawjIV9KTKh6XqrWwRHWwyEZMKHwqbz4vv-NNidI4cTSr6h7oWgFtAlkDoM2Xc/s320/Kedudukan+Globe.JPGKedudukan Globe
(Sumber : BSE)
Bujur utama adalah meredian Greenwich terdapat dekat London di Inggris. Meredian Greenwich disebut juga meredlan 0°. Greenwich ke arah barat diaebut Bujur Barat (BB) dan Greenwich kearah timur disebuf BujurTimur (BT). Besarnya bujur adalah 0° -160° baik kearah barat maupun ke arah timur.
Garis lintang utama adalah Equator atau Khatulistiwa yang merupakan pangkal. Equator ke arah ulara disebut Lintang Utara (LU), sedangkan equator ke selatan disebut garis Lintang Selalan (LS) Garis lintang dimulai darl 0° di equator/khaltulistiwa – 90° di kutub.
Globe tidak dipasang secara vertikal atau tegak lurus, tetapi sumbu bumi dipasang dengan kemiringan 66 30 terhadap bidang horizontal. Hal ini dimaksudkan agar posisi globe sama dengan posisi bumi sesungguhnya.
Bujur utama adalah meredian Greenwich terdapat dekat London di Inggris. Meredian Greenwich disebut juga meredian 0°. Greenwich ke arah barat diaebut Bujur Barat (BB) dan Greenwich kearah timur disebuf BujurTimur (BT). Besarnya bujur adalah 0° -160° baik kearah barat maupun ke arah timur.
Garis lintang utama adalah Equator atau Khatulistiwa yang merupakan pangkal. Equator ke arah ulara disebut Lintang Utara (LU), sedangkan equator ke selatan disebut garis Lintang Selalan (LS) Garis lintang dimulai darl 0° di equator/khaltulistiwa – 90° di kutub.
4. Kegunaan Globe
Globe dapat digunakan untuk :
a. menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut,
b. mengikuti kejadian yang berkaitan dengan gempa bumi dan arus samudera dengan lebih mudah
c. melihat hubungan lautan-lautan, kontinen-kontinen, daerah-daerah Kutub
d. memahami konsep yang mendasar tentang perbedaan waktu, iklim, musim, pembagian zone waktu, dan terjadinya siang dan malam.










PERSEBARAN PENDUDUK DALAM RUANG
1. Penduduk dan sumber data kependudukan
Masyarakat  adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau  saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan  yang sama.
Rakyat adalah seluruh orang dengan latar belakang sejarah yang sama, baik yang berada di dalam maupun di luar wilayah negara Indonesia dan berada di bawah kedaulatan negaranya.
Penduduk adalah semua orang yang menempati suatu wilayah hukum tertentu dan waktu tertentu,
Sedangkan  Warga Negara Indonesia  adalah semua orang yang tinggal di wilayah negara Republik Indonesia, baik penduduk asli maupun keturunan asing  yang telah disyahkan oleh undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
Sumber daya manusia adalah semua penduduk baik secara individu maupun kelompok dengan semua potensi yang dimilikinya. Potensi sumber daya manusia dapat berupa kuantitas maupun kualitas penduduk.
Unsur-unsur kuantitas penduduk antara lain jumlah, pertumbuhan, kepadatan, fertilitas, mortalitas, dan komposisi penduduk. Adapun kualitas penduduk terdiri atas tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Semua istilah tersebut merupakan fenomena penduduk dalam ruang atau dalam geografi disebut  antroposfer. Fenomena  antroposfer  dalam geografi berkaitan dengan masalah pertumbuhan penduduk seperti tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan mobilitas atau migrasi.
Selanjutnya pertumbuhan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduk yang ada di suatu wilayah. Keadaan penduduk di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu selalu berubah-ubah. Perubahan tersebut dinamakan dinamika penduduk, yang sangat dipengaruhi oleh proses kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk atau migrasi (mobilitas).
Masalah dinamika penduduk dibahas dalam ilmu khusus  Demografi, diambil dari bahasa Yunani yaitu,  demos – berarti penduduk, dan graphein – berarti tulisan. Jadi demografi menurut kata asalnya mengandung pengertian tulisan-tulisan tentang penduduk suatu negara.
Sumber-sumber data demografi yang pokok untuk kalian ketahui adalah: Sensus Penduduk, Registrasi Penduduk dan Penelitian (Survai) Penduduk. Ada juga sumber lainnya, seperti catatan-catatan dan dokumen-dokumen dari pemerintah. 
Sensus Penduduk
Sensus penduduk (cacah jiwa)adalah kegiatan pencacahan penduduk pada suatu tempat dan waktu tertentu.
 sifat-sifat sensus penduduk: 
1) Bersifat individu (individual) yang berarti bersumber dari individu baik sebagai anggota rumah tangga maupun sebagai anggota masyarakat.
2) Bersifat universal yang berarti pencacahan bersifat menyeluruh.
3) Pencacahan harus diselenggarakan serentak di seluruh negara.
4) Dilaksanakan secara periodik yaitu setiap sepuluh tahun.
Tujuan Sensus Penduduk adalah memperoleh data tentang jumlah penduduk yang dirinci menurut jenis kelamin, wilayah administratif, dan keterangan kependudukan seperti: kewarganegaraan, agama, pendidikan, tenaga kerja, kelahiran, kematian, perpindahan, dan lain-lain


Registrasi Penduduk
Registrasi  penduduk merupakan sumber data dinamis karena mencatat kejadian-kejadian (event) kependudukan yang terjadi setiap saat (misalnya kelahiran, kematian, pernikahan, pindah dan sebagainya).
Survei Penduduk
Adalah survei yang dilaksanakan dengan sistem sampel atau dalam bentuk studi kasus. Contoh survey penduduk antara lain survey pasangan usia subur, survey pertanian nasional, survei penggunaan alat-alat kontraseptif (pencegah kelahiran).
2. Menghitung pertumbuhan penduduk
3 faktor utama yang mempengaruhi dinamika penduduk:
Ø kelahiran (fertilitas),
Ø kematian (mortalitas), dan
Ø perpindahan penduduk (migrasi).
Angka kematian kasar  (Crude Death Rate = CDR) menunjukkan banyaknya penduduk yang meninggal dunia dari tiap-tiap 1000 penduduk.
Selain kuantitas, aspek demografis yang juga perlu diperhatikan adalah kualitas penduduk. Ukuran kualitas penduduk memang  diakui relatif sulit karena manusia memiliki karakteristik dan latar belakang yang sangat beragam. Penampilan manusia merupakan perpaduan antara unsur-unsur fisik (pendidikan dan kesehatan) dan non fisik (keimanan, kerjasama, dan empati). Untuk  memudahkan pemantauan dan pengukurannya PBB telah memberikan beberapa aspek yang dijadikan tolok ukur kualitas penduduk antara lain tingkat pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Di negara kita kualitas penduduk itu sering diistilahkan dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia).
Pertumbuhan penduduk di berbagai wilayah di dunia yang sangat cepat tidak diimbangi dengan persebarannya yang merata. Dengan  demikian, kita akan mendapatkan suatu wilayah yang sangat padat penduduknya di sisi lain ada wilayah yang masih jarang atau kosong penghuninya.
3.Komposisi penduduk  
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas variabel-variabel tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan susunan  penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang sama.
Jenis-jenis komposisi penduduk meliputi geografis, biologis, dan sosial. 
Komposisi penduduk dilakukan untuk memberikan data  pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria tertentu yang sangat  diperlukan untuk menentukan kebijakan dalam pembangunan   Informasi dari data komposisi penduduk berdasarkan  usia dan jenis kelamin seperti tersebut di atas, kita dapat menentukan perbandingan tingat rasio jenis kelamin (sex ratio) di berbagai wilayah. Manfaat lain dari komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat dijadikan dasar perhitungan angka beban tanggungan(Dependency Ratio), yaitu angka yang menggambarkan perbandingan jumlah penduduk usia non produktif dengan usia produktif.
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut karakteristxk-karakteristik yang sama (Said Rili,1983; Mantra, 2000).
 Karakteristik atau atribut dalam komposisi penduduk misalnya :
1) komposisi penduduk geografis, biasanya didasarkan atas pemilahan karakteristik lokasi, seperti penduduk pedesaan dan perkotaan.
2) komposisi penduduk biologis, misalnya berdasarkan jenis kelamin dan usia.
3) komposisi penduduk sosial, biasanya berdasarkan identitas sosial, seperti status perkawinan, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.
a. Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin
Terdapat 3 bentuk piramida penduduk yaitu ekspansif, konstruktif dan stasioner. Menurut Mantra (2003) penjelasan komposisi penduduk tersebut adalah sebagai berikut,
1) Komposisi Penduduk Muda (Ekspansif), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai kerucut. Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain :
a) jumlah penduduk usia muda (0 – 19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit,
 b) angka kelahiran jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian,
c)  pertumbuhan penduduk relatif tinggi, 
d) sebagian besar negara-negara berkembang seperti Indonesia, Malysia, Thailand, RRC, Mesir, dan India memiliki komposisi penduduk muda,
2) Komposisi Penduduk Dewasa (Stasioner), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai Batu Nisan. Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain :
a) perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang,
b) Tingkat kelahiran tidak begitu tinggi, demikian pula angka kematian relatif rendah,
c)  Pertumbuhan penduduk kecil,
d) Beberapa negara maju yang berada pada fase komposisi penduduk stasioner antara lain Amerika Serikat, Belanda,  dan Inggris.
3) Komposisi Penduduk Tua (Konstruktif), dengan bentuk piramida penduduk menyerupai Guci Terbalik. Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain :
a) jumlah penduduk usia muda (0 – 19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun)sangat kecil, 
b) jumlah penduduk terbanyak terkonsentrasi pada kelompok usia dewasa,
c) angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian,
d) pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk beberapa sampai negatif,
e) penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun,
f) beberapa negara yang berada pada fase ini antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.
Angka ketergantungan
Manfaat komposisi penduduk menurut umur antara lain dapat menghitung rasio beban tanggungan (depedency ratio). Angka beban tanggungan adalah besarnya tanggungan penduduk usia produktif terhadap yang belum dan tidak produktif. Usia produktif adalah antara 15 – 64 tahun sedangkan yang tidak produktif adalah usia 0 – 14 tahun dan usia 65 tahun ke atas.
Kepadatan penduduk 
Ukuran merata tidaknya penduduk pada suatu daerah dilihat dari tingkat kepadatan penduduknya. Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah per satuan luas tertentu.
Angka harapan hidup
 Angka harapan hidup merupakan cerminan atau indikator tingkat kesejahteraan sosial-ekonomi secara umum.
Kualitas penduduk
Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk dilihat dari tingkat pendidikan, kesehatan dan daya belinya. Penduduk yang berkualitas jika memiliki tingkat pendidikan yang tinggi atau cerdas, sehat jasmani dan rohani, dan kaya.
Kualitas penduduk adalah keadaan penduduk dilihat dari tingkat pendidikan, kesehatan dan daya belinya. Upaya pembangunan pada dasarnya mengusahakan agar kualitas penduduknya tinggi. Ukuran  kualitas penduduk ditentukan oleh tiga faktor yaitu tingkat pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Penduduk yang berkualitas jika memiliki tingkat pendidikan yang tinggi atau cerdas, sehat jasmani dan rohani, dan kaya.
4.Mobilitas penduduk
 mobilitas penduduk dibagi menjadi 2 yaitu :
1.   Mobilitas horisontal adalah perpindahan penduduk dengan gerak pembentuk melintas batas wilayah menuju wilayah yang lain dalam periode tertentu.
2.   mobilitas penduduk vertikal adalah perubahan status, salah satunya perubahan status pekerjaan.
Faktor utama yang mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi adalah sulitnya memperoleh pekerjaan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di daerah tujuan
Menurut Lee proses migrasi itu dipengaruhi oleh empat faktor:
a. faktor individu
b. faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
c. faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan, dan 
d. faktor rintangan antara daerah asal dengan daerah tujuan.
Faktor yang terdapat di daerah asal merupakan faktor pendorong yaitu misalnya:
a.  Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas barangbarang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian.
b.  Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya di pedesaan) akibat masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin (capital intensive).
c.  Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah asal.
d.  Tidak cocok lagi dengan adat/budaya/kepercayaan di tempat asal.
e.  Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak hisa rnengembangkan karir pribadi.
f.   Bencana alam baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musirn kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.
 Faktor-faktor penarik antara lain:
a.   Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok
b.    Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik
c.   Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
d.   Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan misalnya iklirn, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya
e.   Tarikan dari orang yang dtharapkan sebagai tempat berlindung
f   Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dan desa atau kota kecil. 
Hukum-hukum migrasi penduduk adalah sebagai berikut (Mantra, 2000)
a.  Para migran cenderung memilih tempat terdekat sebagai daerah tujuan.
b.   Faktor paling dominan yang mempengaruhi seseorang untuk bermigrasi adalah sulitnya memperoleh pekerjaan di daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di daerah  tujuan. Daerah tujuan harus mempunyai nilai kefaedahan wilayah lebih tinggi dibandingkan dengan daerah asal.
c.  Berita-berita dan sanak saudara atau teman yang telah herpindah ke daerah lain merupakan informasi yang sangat penting bagi orangorang yang ingin bermigrasi.
d.   Informasi negatif dan daerah tujuan mengurangi niat penduduk (migran potensial) untuk bermigrasi.
e.  Semakin tinggi pengaruh kekotaan terhadap seseorang, semakin besar tingkat mobilitasnya.
f.   Semakin tinggi pendapatan seseorang, semakin tinggi frekuensi mobilitasnya.
g.  Para migran cenderung memilih daerah tempat teman atau sanak saudara berternpat tinggal di daerah tujuan. Jadi, arah dan arus mobilitas penduduk menuju ke arah asal datangnya informasi
h.  Pola migrasi bagi seseorang maupun sekelompok penduduk sulit diperkirakan. Hal ini karena banyak dipengaruhi oleh kejadian yang mendadak seperti hencana alam, peperangan. atau epidemi.
i.    Penduduk yang masih muda dan belum kawin lebih banyak melakukan mobilitas dan pada mereka yang berstatus kawin.
j.   Penduduk yang berpendidikan tinggi hiasanya lebih banyak melaksanakan mobilitas daripada yang berpendidikan rendah.





PERSEBARAN GEJALA ALAM
Secara Sistematis gejala Alam dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut :
v Atmosfer
v  Litosfer
v Hidrosfer

1.  Atmosfer
A.   Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
B.  Lapisan Atmosfer Bumi
1.  Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0 - 18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ± 10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperature rata-rata 46°C. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer paling atas, yaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause ± 2 km.
Troposfer terdiri atas:
a. Lapisan planetair : 0-1 km
b. Lapisan konveksi : 1-8 km
c. Lapisan tropopause : 8-12 km.
2.  Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C. Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas.
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu − 70oF atau sekitar − 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jeniscirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisanstratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
3.   Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.
C.   Komposisi Udara pada Atmosfer Bumi
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih terkenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi. Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsure dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering). Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya.



D.  Manfaat/Fungsi Lapisan Atmosfer (Atmosfir) Bumi
1.  Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena gaya gravitasi bumi.
2.  Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup dengan lapisan ozon.
3.   Mengandung gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk bernafas dan untuk keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan lain sebagainya.
4.    Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan, dan lain-lain.

E.   Sifat Atmosfer Bumi
1.   Merupakan selimut gas tebal yang secara menyeluruh menutupi bumisampai ketinggian 560 km dari permukaan bumi.
2.   Atmosfer bumi tidak mempunyai batas mendadak, tetapi menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
3.   Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan, tidak dapat diraba (kecuali bergerak sebagai angin).
4.   Mudah bergerak, dapat ditekan, dapat berkembang.
5.   Mempunyai berat (56 x 1014 ton) dan dapat memberikan tekanan. 99% dari beratnya berada sampai ketinggian 30 km, dan separuhnya berada di bawah 6000 m.
6.   Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat pergesekan (misalnya meteor hancur sebelum mencapai permukaan bumi).Sangat penting untuk kehidupan dan sebagai media untuk proses cuaca. Sebagai selimut yang melindungi bumi terhadap tenaga penuh dari matahari pada waktu siang, menghalangi hilangnya panas pada waktu malam. Tanpa atmosfer suhu bumi pada siang hari 93,3°C dan pada malam hari -148,9°C.

2.  Litosfer
A.  Pengertian Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal darikata Yunani, lithos yang berarti berbatu, dan sphere yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Terdapat dua tipe litosfer:
Ø Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura.
Ø Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua.
Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman 40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan Mohorovicic.
Bumi tersusun dari beberapa lapisan yaitu :
a)  Inti Bumi (Barisfer atau Centrosfer)
Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km. Inti bumi dari kedalaman 6370 km kea rah luar, terdiri dari dua bagian yaitu inti dalam yang tebalnya 1320 km, dan inti luar 2160 km. Disebut barisfer karena ini bumi mempunyai massa jenis yang besar (berat) yaitu 10,7 gram/cc, yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kulit bumi (litosfer). Temperatur di inti bumi diperkirakan tidak lebih dari 30000C. Adanya bahan nikel dan besi ini yang menyebabkan bumi mempunyai sifat kemagnetan yang luar biasa.
b)  Selimut (Mantel)
 Lapisan ini mempunyai 3 bagian berturut-turut :
Ø Mesosfer : Lapisan inidikedalaman sekitar 2900km, wujudnya padat terletak dibawah atenosfer dengan ketebalan 2400-2750 km.
Ø Astenosfer : Lapisan ini dikedalaman 700 km, wujudnya agakkentaltebalnya 100-400km. Diduga lapisan ini tempat formasi magma.
Ø Lithosfer : Lapisan ini pada kedalaman 50-200 km, tebalnya sekitar 50-100 km, dengan masa jenis rata-rata 2,9 gram/cc. Lapisan ini merupakan lapisan bebatuan yang mengapung diatas astenosfer.
c)     Kerak
Lapisan ini merupakan bagian paling atas dari permukaan bimu dengan ketebalan rata-rata 10-50 km. Ketebalan di atas benua antara 20-50 km, sedangkan dibawah permukaan laut berkisar 10-12 km.
B.    Material Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan penyusun litosfer,
1.     Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam :
a. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan gabbro.
b. Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
c. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt, diorit,andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
2.  Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Klastik
2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik
Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas :
1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis
2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine
3.  Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
C.  Struktur Lapisan Kerak Bumi
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.
3.    Hidrosfer
A.  Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer  berasal dari kata hidros  yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer dibumi meliputi danau,sungai,laut,samudra,salju atau gletser, air tanah dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
Hampir tiga per empat bumi ditutupi oleh air dengan jumlah yang tetap dan hanya mengalami perubahan bentuk. Hal ini terjadi karena air mengalami siklus yang disebut daur idrologi atau water cycle.
Bentangan air yang terdapat di daratan dipelajari dalam ilmu hidrologi. Bentangan air yang terdapat di lautan ddipelajari dalam ilmu oceanografi. Bentangan air yang terdapat di atmosfer, yang mempengaruhi iklim dan cuaca, dipelajari dalam ilmu meteorology dan klimatologi.


B.  Siklus hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang airsecara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
1.   Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup olehangin menuju ke daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas daratan.Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai,selokan dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut.
2. Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut menurunkan hujan es atau saljudi pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.
Hidrosfer dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut.


1.   Perairan di daratan
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.
a.  Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air.
b. Air tanah dangkal
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
c.  Air tanah dalam
Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air. Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melaluipengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.
d.  Air permukaan
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air permukaan meliputi sungai, danau, rawa.




2.     Perairan Laut
Berdasar kedalamannya laut dibagi menjadi 4 zone,yaitu :
1.  Zone Litoral adalah wilayah laut yang pada saat pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ini kering. Wilayah ini sering di sebut wilayah pasang-surut
2.  Zona Neritik adalah wilayah laut mulai dari zona pasang surut hingga kedalaman 200 m,zona ini sering disebut wilayah laut dangkal
3.  Zona Batial adalah Wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam di dasar samudra. Kedalaman zona ini berkisar diatas 200 m -2000 m
4.  Zona absial adalah wilayah laut yang merupakan dasar samudra. Kedalamannya


PERSEBARAN BIOSFER
secara etimologi, Biosfer terdiri dari dua kata yaitu"bios"  yang artinya hidup dan "sphere" yang artinya lapisan. jadi secara harfiah  biosfer adalah lapisan bumi yang mendukung kehidupan suatu organisme atau makhluk hidup. Biosfer meliputi air, tanah, dan udara. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkWg6zhAdxW0f8DHvknQYzf5N3k_RFbhuJN7CwZ6JnZdPpCDqpumTsIr1HMpTQD4wsEGb5C-2AH5InSz5FO9gLkN859jWTWsQQfOf_o2cMUR6Om0sEMjGU0e8QRPbepwaBuKxyiUeKtuzt/s320/biosphere.png
Gb. Komponen Biosfer

persebaran makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata. persebaran tersebut dipengaruhi beberapa faktor.


faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna :
 1. Faktor Abiotik
 faktor abiotok terdri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).
afaktor klimatik/iklim, yang mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu temperatur, kelembapan, angin, dan curah hujan.
temperatur, keadaan suhu setiap tempat di muka bumi berbeda-beda karena dipengaruhi oleh intensitas penyinaran matahari.
kelambapan udara, tingkat kelembapan sangat berpengaruh khususnya terhadap persebaran flora dan fauna. karena ada tumbuhan yang hanya bisa bertahan hidup didaerah tertentu seperti daerah lembab, kering, dan daerah yang sangat lembab.
angin, berperan dalam persebaran tumbuhan dipermukaan bumi.
curah hujan, mempengaruhi persebaran tumbuhan dipermukaan bumi. karena tumbuhan membutuhkan air yang sumber utamanya berasal dari air hujan.
b.faktor edafik/ tanah, tingkat kesuburan tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan flora. keadaan tanah yang mempengaruhi pertumbuhan flora yaitu tekstur tanah, tingkat kegemburan tanah, humus dan unsur hara, air, dan udara.
c.faktor fisiografi/ ketinggian tempat, sangat mempengaruhi pertumbuhan flora di permukaan bumi. pada setiap ketinggian tertentu tumbuh jenis tanaman tertentu karena ketinggian suatu tempat sangat mempengaruhi perubahan suhu. sehingga jenis tumbuhan pada setiap ketinggian tempat berbeda-beda.
 2. Faktor Biotik
faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu manusia. manusia dapat membudidayakan beberapa jenis flora dan fauna.
Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
1. Penyebab Persebaran
Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi. 
Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain
Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
2. Sarana Persebaran
Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi.  Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat.
Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.

3. Hambatan (barier) Persebaran
Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperaturkelembaban udara dan curah hujan.
Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur haraudara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
Persebaran Flora dan Fauna di permukaan bumi
 Persebaran flora di permukaan bumi
Ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan dipermukaan bumi dalaFitogeografi. Persebaran flora dipermukaan bumi dibagi menjadi beberapa habitat yaitu lingkungan darat, lingkungan air tawar, dan lingkungan air laut.
1. Lingkungan darat
Tundra, tundra berarti daratan tanpa pohon. tundra merupakan suatu vegetasi yang hanya terdiri dari berbagai jenis lumut. persebaran tundra terdapat di bagian utara Skandinavia, Finlandia, Siberia, Rusia, dan Kanada. hewan yang terdapat di tundra misalnya kelinci, burung hantu, serigala, rusa, dan domba.
Taiga (Hutan Conifer), adalah hutan yang pohonnya berdaun jarum. taiga terletak didaerah yang lintangnya 45 derajat LU- 47 derajat LU. tumbuhannya meliputi picea, alder dan birc. ciri khas vegetasi taiga yaitu pohon fir, spuce, dan tamarack. persebaran wilayahnya di Rusia, Siberia Utara. jenis hewan yang hidup didaerah ini adalah serigala, beruang, rusa, bajing, burung gagak hitam, dan berbagai burung berkicau.
Hutan Meranggas daerah iklim sedang, jenis hutan ini terdapat didaerah iklim dingin, yang musim saljunya lebih dari tiga bulan dan didaerah sedang dengan empat musim (panas, dingin, semi, dan gugur). 
ciri khas hutan meranggas yaitu hutannya selalu hijau pada musim panas, pada musim dingin daunnya berguguran, pada musim gugur menjelang gugurnya daun-daun, timbul warna-warni pada daun-daun karena proses disintegrasi kimia yang terjadi pada daun. jenis hutan ini tersebar diwilayah Amerika Serikat bagian timur, Inggris, Australia, dan ujung selatan benua Amerika. jenis vegetasinya yaitu beec, maple, dan oak.
 Padang Rumputpadang rumput yang luas disebut stepa. padang rumput terdapat diselatan daerah hutan meranggas yang curah hujannya tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi. persebaran padang rumput di bumi terdapat di Hongaria, Rusia Selatan, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Asia.
 Sabana, adalah padang rumput yang luas dan diselingi pohon-pohon tinggi.jenis dauna yang terdapat didaerah sabana misalnya jerapah, kijang, zebra, singa, dan macan tutul. sabana biasanya terdapat pada daerah iklim tropis dan subtropis.
 Hutan Trofik Basah,terdapat disepanjang khatulistiwa yaitu didaerah yang memiliki ciri-ciri yaitu intensitas sinar matahari tinggi, suhu selalu tinggi, amplitudo harian maupun tahunan relatif tinggi, dan curah hujan tinggi. 
hutan tropik basah merupakan suatu tipe vegetasi yang hijau sepanjang tahun, yang terdiri dari pohon-pohon tinggi. dihutan tersebut banyak tumbuh berbagai efifit maupun liana, keadaan pohonya rapat-rapat sehingga sinar matahari tidak dapat tembus kedasar hutan.  persebaran hutan tropik basah terdapat di Asia, Afrika, Amerika dan Indonesia. jenis hewan yang hidup seperti di Asia terdapat orang utan dan siamang, di Afrika  terdapat gorila dan simpanse, sedangkan di Amerika Selatan  adalah jaguar.
Hutan Musim, hutan musim terdapat didaerah yang memiliki iklim musim dan terdiri dari pohon  yang tahan kekeringan.  ciri khas hutan musim yaitu sebagian besar pohonnya terdiri dari trofofita, yaitu pohon yang daunnya berguguran pada musim kemarau, daunnya menjadi hijau kembali pada musim hujan, pohonnya tinggi-tinggi dan jarak antara pohon yang satu dengan yang lain berjauhan, sinar matahari dapat tembus kedasar hutan.  di Indonesia, hutan musim terdapat di Jawa tengah ke Timur sampai di Nusa Tenggara Timur. jenis hewan yang hidup yaitu babi hutan, rusa, harimau, dan kijang.
Hutan Mangrove (Hutan Bakau), persebarannya banyak di daerah tropik dan subtropik atau sepanjang pantai yang landai. ciri khusus yang terdapat pada hutan bakau adalah kekurangan oksigen baik dalam air maupun dalam tanah, kadar garamnya tinggi, pohonnya berdaun tebal dan kaku, terkena pasang naik dan surut air laut, pohonnya terdiri dari pohon bakau (rhizophora), pohon kayu api (avicennia), bogem (bruguiera).persebaran hutan mangrove di Indonesia terdapat disepanjag pantai Timur Sumatera, pantai Barat dan Selatan Kalimantan dan sepanjang pantai-pantai yang rendah di Papua. Hutan bakau yang terluas di Indonesia terdapat di Papua.
Hutan Berkayu Kerasterdapat di daerah iklim tropis yang kering pada musim panas atau menurut iklim koppen terdapat diwilayah yang beriklim Cs dan terletak pada lintang 30 - 40 derajat LU/LS. ciri-cirinya yaitu pohonnya pendek-pendek, kayunya keras dan berdaun keras, tumbuhan penutupnya terdiri dari semak, jenis tumbuhannya yaitu zaitun.
2. Lingkungan air tawar
Lingkungan air tawar meliputi sungai, danau, dan kolam. lingkungan air tawar  yang banyak kehidupannya banyak terdapat pada zone fotik, yaitu bagian perairan yang sinar mataharinya masih dapat tembus kedasar. ciri-ciri dari lingkungan air tawar yaitu kadar garamnya rendah, adanya aliran air, serta dipengaruhi iklim dan cuaca. jenis vegetasi yang hidup di lingkungan air tawar misalnya teratai, enceng gondok, diatomae, ganggang biru, dan ganggang hijau. secara fisik , lingkungan air tawar terdiri dari tiga daerah,yaitu::
1. Litoral, merupakan daerah air yang dangkal, sehingga sinar matahari dapat tembus sampai kedasar. organisme yang hidup di daerah ini seperti tumbuhan berakar, cacing, udang dan plankton.
2. Limnetik, merupakan daerah air yang terbuka dan cahaya matahari masih dapat menembus kedasar. organisme yang hidup didaerah ini antara lain nekton, dan plankton.
3. Profundal, merupakan daerah dasar air yang dalam dan cahaya matahari tidak dapat tembus sampai kedasar.
3. Lingkungan air laut
 Luas Lingkungan air laut dipermukaan bumi kira-kira 70%. secara fisik lingkunga laut terdiri dari tiga zona yaitu:
1.  zona fotik, bagian laut yang masih tembus cahaya matahari, kedalamannya antara 10 - 200 meter. daerah fotik yang terdalam terdapat didaerah tropik, sedangkan yang terdangkal terdapat didaerah kutub utara dan selatan.
2. daerah yang masih tembus cahaya matahari secara remang-remang, kedalamannya antara 200 - 2000 meter.
3. zona afotik, bagian dari laut yang tidak tembus sinar matahari.
Persebaran Fauna di Permukaan Bumi
secara umum persebaran fauna dunia dikelompokan menjadi beberapa kawasan sebagai berikut:
1.  Region Paleartik, wilayahnya meliputi Eropa, Rusia, Pantai Pasifik Barat, Jepang, dan Afrika Utara. jenis faunanya yaitu kelinci, tikus, kelelawar, anjing, rusa kutub, dan beruang
2.  Region Nearitik, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Meksiko Tengah, dan Greenland. jenis faunanya yaitu kura-kura, ular berbisa, dan kalkun.
3.   Region Neotropik, wilayahnya meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko,dan Kepulauan Hindia Barat. jenis fauna nya seperti ikan piranha, belut listrik, tapir lama (jenis unta).
4.  Region Oriental, wilayahnya meliputi Indonesia, Malaysia, Indo Cina, dan India. jenis faunanya seperti beruang, tapir, rusa, tikus pemakan serangga, dan banteng.
5.   Region Australia, wilayahnya meliputi Australia, tasmania, dan Papua. jenis faunanya seperti Kangguru, Koala, cendrawasih, kasuari, kakaktua, dan merpati.
6.   Region Ethiopian, wilayahnya meliputi Afrika, Gurun Sahara, dan Madagaskar. jenis faunanya seperti zebra, singa, gajah Afrika, dan kuda Nil.

Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Persebaran Flora di Indonesia
ciri khas flora di Indonesia antara lain:
Ø Umumnya vegetasinya selalu hijau.
Ø Jumlah dan tumbuhan banyak.
Ø Jenis tumbuhan endemik banyak
 Secara khusus flora di Indonesia  terbagi menjadi tiga yaitu :
Ø Bagian barat termasuk region  flora Asia, 
Ø Bagian Timur termasuk region Australia, 
Ø Bagian tengah termasuk flora peralihan.
penyebaran flora di Indonesia  secara horizontal adalah  sebagai berikut:
Ø Indonesia bagian barat, cirinya tipe hutannya heterogen, pohonnya berjenis-jenis, sehingga masih lebat dengan curah hujan tinggi, dan sering disebut hutan hujan tropis.
Ø Indonesia bagian tengah, cirinya tipe hutannya homogen/ sejenis hutan musim. pada saat musim kemarau pepohonannya banyak yang gugur dan curah hujan sedang. contohnya hutan jati Jawa Tengah.
Ø Indonesia bagian Timur, ciri iklimnya makin kering, curah hujan sedikit/ rendah, sehingga banyak dijumpai sabana dan stepa, tipe hutannya homogen.

Persebaran Fauna di Indonesia
Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya diantara  Benua Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). secara geologis kepulauan Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu dengan benua asia disebut  landas kontinen sunda (paparan sunda), bagian tengah disebutwilayah peralihan,  sedangkan bagian timur Indonesia menyatu dengan benua Australia  disebut landas kontinen sahul atau paparan sahul. 
Diantara landas kontinen sunda dengan  wilayah peralihan terdapat batas flora dan fauna  asia yang disebut garis Wallace. sedangkan antara wilayah peralihan  dengan landas kontinen sahul terdapat batas  flora dan fauna Australia  yang disebut garis Weber.
Ø Garis Wallace, adalah garis khayal yang membatasi jenis faua dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan.
Ø Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi fauna dan flora peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis.
faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran hewan:
Ø perbedaan jenis tumbuhan, erat hubungannya dengan jenis binatang.seperti hewan yang hidup di hutan rimba berbeda dengan yang hidup di padang rumput.
Ø perbedaan jenis permukaan bumi, contohnya binatang-binatang yang hidup di air lebih lincah  dan luas daya geraknya  daripada yang hidup didaratan.
Ø pengaruh alam, contohnya  binatang menyusui didarat ditentukan oleh pengaruh alam, yaitu karena adanya rintangan dan hubungan dengan daratan.


Persebaran fauna di Indonesia di bagi menjadi tiga wilayah:
1) Wilayah Fauna Indonesia Barat
 wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia barat sering disebut wilayah  fauna tanah sunda. wilayah fauna indonesia tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis wallace
Jenis fauna wilayah Indonesia Barat:
a. mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b. reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling. 
c. burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
d. berbagai macam serangga (insekta)
e. berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam.
2) Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
wilayah fauna Indonesia tengah sering disebutwilayah fauna Wallacea (peralihan). region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. jenis faunanya antara lain:
amamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b. reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan  boa-boa.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.
3) Wilayah Fauna Indonesia Timur
Wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garisWeber.  fauna Indonesia timur meliputi i jenis hewan berikut:
a.     mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.
b.    reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c.     amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d.    burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar..
Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan
Pengaruh kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan antara lain sebagai berikut:
Ø akibat penebangan hutan secara liar dan tidak diimbangi upaya reboisasi akan berpengaruh  terhadap kelangsungan hidup hewan  dan berkurangnya kesuburan tanah yang akhirnya akan membawa pengaruh yang lebih luas seperti banjir dan erosi.
Ø selain erosi dan banjir, penebangan hutan secara liar akan  mempengaruhi kualitas iklim  dan persediaan air tanah.
Ø pembudidayaan pertanian didaerah pegunungan , tanpa menggunakan sistem sengkedan/ terasering, merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap lingkungan karena dapat menyebabkan dapat terjadinya erosi, longsor dan produktivitas pertanian menurun.adanya kepunahan beberapa spesies flora dan fauna di habitatnya, salah satu penyebabnya adalah penebangan hutan secara liar.
 Upaya untuk pelestarian flora dan fauna harus dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Ø ditetapkan Undang-undang no. 5 tahun 1967 tentang perlindungan alam
Ø pembangunan harus dilarahkan pada pembangunan  yang berwawasan lingkungan 
Ø meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai ilmiah dan ekonomi masyarakat agar mereka turut serta melestarikan lingkungan.
Ø menetapkan lokasi-lokasi baru untuk perlindungan flora dan fauna.













Konsep Region dan Pewilayahan
Sifat Wilayah
Wilayah merupakan buah pikiran dari suatu daerah geografis yang disusun dalam suatu inti sari, sehingga pernyataan tentang wilayah sebagai suatu keutuhan yang mempunyai arti dapat dibuat. Dengan demikian, wilayah (region) dapat merupakan suatu unit geografi yang membentuk suatu kesatuan. Pengertian unit geografi adalah "ruang", sehingga bukan hanya merupakan aspek fisik tanah saja, akan tetapi lebih dari itu meliputi aspek-aspek lain seperti biologi, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya.
Ide pokok dari sebuah wilayah merupakan hubungan yang mendasar dari tingkah laku diantara berbagai bagian-bagian yang membentuknya. Karena hubungan ini dapat menggambarkan secara sekaligus dua perbedaan sifat struktur interen semata-mata, maka kita membedakan paling tidak tiga macam wilayah yang berbeda menurut tipe wilayahnya, yaitu "wilayah homogen" dan "wilayah nodal" ("nodal region") serta wilayah administratif atau wilayah perencanaan. Selain itu, dapat pula pembagian wilayah dibatasi menurut hirarkhi atau peringkat (rank) dari satuan-satuan wilayah yang ada, atau dapat pula dibagi menurut katagori-katagori.

Tipe-Tipe Wilayah
Wilayah Homogen atau Formal (Homogeneous Region).
Konsep wilayah homogen (homogeneous region) didasarkan pada pendapat bahwa wilayah-wilayah geografik dapat dikaitkan bersama-sama menjadi satu wilayah tunggal apabila wilayah-wilayah tersebut mempunyai ciri-ciri yang seragam. Ciri-ciri ini dapat bersifat ekonomi (misalnya, struktur produksinya serupa, atau pola konsumsinya homogen), bersifat geografik (misalnya, topografi atau iklimnya serupa), bahkan dapat juag bersifat sosial atau politik (misalnya, suatu kepribadian regional atau suatu kesetiaan yang bersifat tradisionil kepada partai).
Pada penelaahan wilayah berdasarkan batasan wilayah homogen tersebut. wilayah homogen dibatasi berdasarkan keserupaannya secara intern (internal uniformity), misalnya, batas lingkaran wilayah dingin untuk menanam gandum di Amerika bagian tengah merupakan wilayah pertanian yang homogen karena semua tempat di wilayah tersebut menanam tanaman utama yang sejenis dengan cara yang serupa pula. Setiap perubahan yang terjadi di wilayah tersebut (internal change) seperti subsidi harga pertanian atau program bantuan yang sama sekali baru, adanya rangkaian tahun yang bermusim kering, atau perubahan permintaan gandum dunia, kesemuannya ini akan mempengaruhi seluruh bagian wilayah dengan cara yang sama; apa yang berlaku untuk satu bagian wilayah akan berlaku pula untuk bagian wilayah lainnya, dan berbagai bagian akan lebih menyerupai bagian wilayah didalam wilayah (region) tersebut daripada di wilayah-wilayah di luarnya.
Dilihat dengan ukuran mikro, lingkungan wilayah yang homogen atau wilayah di sekitar wilayah perkotaan (seperti wilayah perkampungan orang Jahudi atau suku tertentu, wilayah pemasaran pedagang besar dan wilayah lainnya) juga dipandang sebagai suatu wilayah yang homogen untuk tujuan-tujuan yang tertentu.
Kepentingan para pakar di lingkup ekonomi misalnya, kriteria yang mungkin dapat digunakan untuk menentukan wilayah homogen misalnya adalah keserupaan dalam tingkat pendapatan perkapita. Daerah yang didefinisikan berdasarkan kriteria ini pada hakekatnya adalah tanpa-ruang (spaceless), karena definisi seperti itu mempunyai arti bahwa sesuatu wilayah bertumbuh dan merosot sebagai suatu keseluruhan dan bukannya berarti bahwa pendapatan total mengalami perubahan sebagai akibat dari pengaruh yang terpisah-pisah terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi yang berlokasi pada berbagai pusat yang berlainan di dalam wilayah yang bersangkutan.
Seirama dengan uraian di atas, perekonomian nasionalpun dapat diperlakukan sebagai seperangkat pusat-pusat yang terpisah- pisah ini dalam tata¬ruang yang dapat dinamakan wilayah-wilayah. Dalam analisis seperti ini, pengaruh-pengaruh perbedaan jarak dan tata-ruang di lingkungan wilayah diabaikan, dan wilayah hanya dipandang sebagai komponen-komponen dari suatu perekonomian banyak-sektor.
Cara-pendekatan analisis wilayah atau regional semacam ini dapat dinamakan sebagai ekonomi makro inter-regional (interregional macroeconomics). Disebut demikian karena cara ini lebih merupakan penerapan model pendapatan nasional dan model pertumbuhan nasional kepada tingkat regional, walaupun harus dicatat bahwa masing-masing wilayah juga diperlakukan sebagai suatu perekonomian terbuka dan dengan demikian model-model tersebutpun menentukan perdagangan dan arus faktor inter-regional dan juga pendapatan regional. Persoalan-persoalan pokok seperti perubahan pendapatan regional, fluktuasi-¬fluktuasi, kebijaksanaan stabilisasi serta determinan-determinan pertumbuhan regional dapat dianalisis berdasarkan kerangka seperti itu.
Dengan demikian, ilmu ekonomi-makro regional secara implisit mengasumsikan homogenitas. Mengapa? la bertujuan memprediksi perubahan-¬perubahan jangka-pendek dan jangka-panjang dalam kegiatan ekonomi regional berdasarkan saling-pengaruh dari peubah-peubah parametrik tertentu (misalnya, hasrat konsumsi marginal dan hasrat impor marginal, rasio modal-output marginal). Penggunaan variabel-variabel ini sebagai sarana prediksi tidak akan berhasil kecuali jika peubah-peubah tersebut mempunyai nilai-nilai konstan yang serupa di wilayah yang bersangkutan secara keseluruhan atau jika mereka mengalami perubahan dengan cara yang ajeg, yang dapat diperkirakan sebelumnya. Syarat-syarat ini tidak akan terpenuhi jika nilai-nilai regional keseluruhan tersebut adalah merupakan rata-rata dari perubahan-perubahan yang sangat besar di dalam berbagai bagian dari wilayah yang bersangkutan. Jadi, jika kita meluaskan teori ekonomi-makro sampai kepada analisis regional maka kitapun mengabstraksikan perbedaan-perbedaan di dalam tiap-tiap wilayah, dan masing¬-masing wilayah kita perlakukan sebagai homogen dan, pada akhirnya, tidak ada sama sekali analisis yang bersifat ruang.
konsepsi homogenitas  adalah keseragaman dari faktor-faktor pembentuk yang ada dalam wilayah itu, baik secara sendiri-sendiri (individual) maupun gabungan dari beberapa unsur. Mengingat konsepsi tersebut tidak semudah yang tertulis dalam teori, serta mengingat kesukaran-kesukaran tentang deliniasi (pembatasan)-nya, maka kemudian timbul konsepsi wilayah inti (core region).
Daerah inti adalah suatu bagian dari suatu wilayah yang mempunyai derajat deferensiasi paling besar dengan wilayah yang lain, sedang batas-batas wilayah dalam konsep homogenitas semata-mata merupakan bagian yang mempunyai derajat deferensiasi paling kecil atau nol dengan semata-mata merupakan wilayah tersendiri dengan ciri tersendiri pula
Konsep heterogenitas  adalah suatu pola interdependensi dan pola interaksi antara subsistim utama ekosistem dengan subsistem utama sosial sistem, dan penekanan utamanya menyangkut segi-segi kegiatan manusia. Biasanya sistem yang ada dalam batas-batas wilayah tersebut terkontrol oleh sebuah titik pusat.
Wilayah Nodal atau Fungsional atau Wilayah Berkutub (Polarized Region).
Prinsip alternatif regionalisasi lainnya adalah "wilayah nodal". Wilayah Nodal pada dasarnya dilandasi oleh adanya faktor ketidak-merataan atau faktor heterogenitas, akan tetapi satu sama lain saling berhubungan erat secara fungsional. Dengan demikian struktur dari wilayah Nodal tersebut dapat digambarkan sebagai satu sel yang hidup atau sebuah atom, dimana terdapat satu inti (pusat, central, metropolis) dan wilayah periferi (pinggiran, hinterland) yang merupakan bagian sekelilingnya yang bersifat komplementer (saling melengkapi) terhadap intinya. Dalam hal ini, wilayah Nodal terdiri dari bagian-bagian dengan fungsi yang berbeda-beda, walaupun secara fungsional mereka berkaitan satu sama lain. Pada struktur yang demikian integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar hubungan-hubungan atau dasar dari kepentingan masyarakat di dalam wilayah semacam itu, daripada merupakan homogenitas semata-mata.
Wilayah Administrasi atau Perencanaan (Planning Region).
Wilayah administrasi atau wilayah perencanaan adalah wilayah yang menjadi ajang penerapan keputusan-keputusan ekonomi. Region ini umumnya dibatasi oleh kenyataan bahwa unit wilayahnya berada di dalam kesatuan kebijakan atau administrasi. Sebagai contoh adalah wilayah yang tergolong dalam kategori Propinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa dan sebagainya. Dapat juga pembagian dilakukan menurut kriteria region yang karena sifat alaminya harus direncanakan secara bersama atau serentak, seperti wilayah DAS (daerah aliran sungai).
Hirarki-Hirarki Atau Rank Wilayah
Selain berdasarkan tipenya, pembagian sesuatu wilayah dapat dilihat berdasarkan pada order atau rank atau hirarkhinya, dengan mempergunakan kaidah-kaidah penyusunannya berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Untuk ini, kita dapat bertitik tolak dari berbagai cara pandang kriterianya, misalnya ditinjau dari segi size (ukuran), form (bentuk), function (fungsi), atau mungkin kriteria¬kriteria lainnya. Dapat pula landasan atau titik tolak tinjauannya berdasarkan pada gabungan dari berbagai kriteria atau faktor tersebut di atas. Pada dasarnya, menurut pembagian jenis ini, semua pengertian wilayah akan selalu ditekankan pada sifat khususnya (unique characteristic). Berdasarkan sifat-sifat khusus tersebut, sesuatu wilayah akan dapat dilihat dalam kriteria yang lebih rinci atau lebih detil lagi, sehingga akan sampai pada suatu sudut pandang wilayah yang tarafnya merupakan unit yang terkecil, dalam arti tidak lagi dapat diurai lebih kecil.
Wilayah Berdasarkan Kategori-Kategori
Pada umumnya, penggolongan yang sangat sering diperlakukan dalam regionalisasi wilayah dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok wilayah, yaitu
Ø  wilayah berdimensi tunggal (single topic region).
Ø  wilayah berdimensi gabungan (combined topic region).
Ø  wilayah multi dimensi (multiple topic region).
Ø  wilayah berdimensi total (total region).
Ø   wilayah compage.
Wilayah Berdimensi Tunggal atau single topic region merupakan suatu wilayah yang eksistensinya hanya didasarkan pada satu macam peubah atau persoalan saja. Jika dibandingkan dengan pembentukan wilayah berdasarkan pembagian menurut tipenya, maka jenis wilayah seperti ini dapat merupakan wilayah formal ataupun wilayah fungsional.
Wilayah Berdimensi Gabungan atau combined topic region pada dasarnya hampir sama dengan jenis wilayah Berdimensi Tunggal, akan tetapi mempunyai perbedaan hakiki diantara keduanya. Wilayah yang dibentuk sebagai realisasi gabungan beberapa peubah atau dimensi ini, tentu saja berbeda dengan wilayah yang hanya mendasarkan pada satu dimensi atau peubah saja.
Wilayah Multi Dimensi atau multiple topic region, adalah suatu wilayah yang eksistensinya mendasarkan pada beberapa dimensi yang berbeda satu sama lain. Perbedaan mendasar antara wilayah multi dimensi dengan wilayah berdimensi gabungan adalah terletak pada tujuan analisisnya.
Wilayah Compage, adalah merupakan wilayah yang bukan terdiri dari banyak atau sedikitnya variabel atau topik yang menjadi pertimbangan utama, melainkan menonjolnya kegiatan manusia. Dengan demikian penonjolan kegiatan manusia di sesuatu tempat menjadi dasar untuk deliniasinya. Orietasi tidak lagi menitikberatkan pada physical setting-nya, melainkan bobot dari kegiatan manusia ditinjau dari kepentingan lokal maupun nasional. Hal terakhir ini tentu saja tidak terlepas dari usaha melestarikan dan mengembangkan sumber daya lingkungan.





GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA
Geografi Regional adalah suatu bagian atau keseluruhan bagian yang didasarkan atas aspek keseluruhan suatu wilayah. Dapat pula dikatakan bahwa Geografi Regional sebagai suatu studi tentang variasi penyebaran gejala dalam ruang pada suatu wilayah teretentu, baik local, negara, maupun continental.
Berdasarkan pengertian Geografi Regional di atas, dapat dinyatakan bahwa Indonesia merupakan suatu region. Nama “Indonesia” untuk kepulauan nusantara pertama kali diperkenalkan oleh JR. Logan pada tahun 1850. Indonesia sebagai bagian dari wilayah di permukaan bumi dianggap sebagai suatu region berdasarkan kenyataan bahwa antar bagian wialayah Indonesia mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu, misalnya keamaan iklim, keamaan letak, kesamaan bahasa dan ideology, kesamaan budaya, dan yang paling penting secara hukum antar bagian wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan hukum Negara yang berasal dari wilayah bekas jajahan Hindia Belanda ditambah dua daerah istimewa, Derah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD).
 Bila dianalisis lebih lanjut menurut kriteria/konsep ideal sebuah region, wilayah Indonesia bukanlah satu region, tetapi menjadi beberapa region, kecuali apabila kriteria pengklasifikasian region itu dibuat secara makro, misalnya criteria 12 region berdasarkan iklim matahari, yang membagi dunia menjadi iklim tropik (0 - 23,50 LU/LS), subtropik (23,50LU/LS - 66,50 LU/LS), dan iklim polar (66,50 LU/LS - 900 LU/LS), maka seluruh bagian wilayah Indonesia dapat dinyatakan sebagai suatu region iklim tropic.
Bentuk-bentuk wilayah negara dilihat dari fisiografisnya terdiri dari bentuk kompak(contigous shape) dan tidak kompak (non-contigous shape). Bentuk kompak terdiri dari bentuk membulat dan memanjang (sejajar pantai dan tegak lurus pantai). Bentuk tidak kompak, terdiri dari bentuk fragmental (kepulauan), terpecah (broken shape), tersebar (scattered shape), dan lingkar laut (sircum marine).
Region Indonesia merupakan kepulauan (archipelagic state), yang berarti region ini berbentuk tidak kompak (noncontigues shape), tetapi terpisah-pisah oleh perairan. Meski demikian perairan tersebut dalam konsep negara kesatuan tidak menjadi batas pemisah antar wilayah/pulau karena adanya kesamaan/keseragaman tertentu.
Sebagai sebuah region yang luas (lebih dari 5 juta km2, dengan luas daratan ± 2.206.833 km2), Indonesia harus mempunyai batas-batas wilayah yang jelas dan dapat membedakan dengan wilayah lain. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan pengelolaan, pengawasan dan perlindungan negara.
Pembagian Wilayah Indonesia
Indonesia merupakan region dalam skala besar yang dasar pengklasifikasian atau nomenclatur-nya lebih umum, sehingga apabila kita hendak membagi region Indonesia menjadi beberapa region yang lebih detail sangat dimungkinkan, misalnya region Indonesia dapat dibagimenjadi region/rezim iklim, region budaya, region persebaran binatang, region berdasarkan struktur geologisnya, dan lain-lain.
 Menurut letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai Negara Kepualauan atau Negara Maritim. Ini terbukti dari luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari pulau-pulau, dengan memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2
Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia  berada diantara 6 drjt LU-11 drjt LS dan antara 95 drjt BT- 141 drjt BT.
1.   Region Administrasi
Secara administratif wilayah Indonesia dibagi menjadi 33 region (tahun 1976 ada 27 region, tahun 1999 dengan melepasnya Propinsi Timtim menjadi 26 region adminitratif, dan sejak tahun 1999 dengan lahirnya Undang-undang Nomor 22 tentang Otonomi Daerah sampai saat ini region propinsi telah menjadi 33 region).
Penambahan jumlah propinsi sebanyak 7 buah, yakni Propinsi Kepulauan Riau (Kepri), Propinsi Banten, Propinsi Gorontalo, Propinsi Sulawesi Tengah, Propinsi Maluku Utara, Propinsi Irian dipecah menjadi 3 (Irian Jaya Barat, Tengah, dan Timur) sehingga Pulau Papua bertambah 2 propinsi. Secara administrative luas wilayah Indonesia adalah 5.000.000 m2, terdiri dari 2.206.833 km2 berupa daratan dan 3.000.000 km 2 berupa lautan.
2.   Region Geologis
Untuk dapat memahami karakteristik geologisnya Indonesia, perlu ditelusuri sejarah pembentukan awal kepulauan nusantara ini. Rutten yang didukung oleh Van Bemellen menyatakan bahwa awal pembentukan kepulauan nusantara dapat ditelusuri dari bukti-bukti, yakni dimuali dengan tenggelamnya Zone Anambas, yang merupakan Kontinen Asal, diperkirakan terjadi pada pada 300 juta tahun yang lalu (pada kurun geologi Devon). Tenggelamnya zone Anambas ini mengakibatkan wilayah di sekitarnya mencari keseimbangannya sendiri.
Dalam rangka mencari keseimbangan itulah berturut-turut bagianbagian dari muka bumi ini ada yang timbul kembali dan ada yang tenggelam secara perlahan-lahan dalam kurun waktu geologi tertentu (Sandy, 1996).Untuk sampai pada bentuknya yang sekarang, konon Landas K ontinen Sunda (Indonesia bagian barat) telah mengalami delapan kali/tahap pembentukan daratan (orogenesa).
Di bagian Indonesia timur kejadiannya hampir sama dengan bagian barat, Kontinen Asal di bagian timur oleh Van Bemmelen disebut Central Banda Basin atau yang kita kenal dengan nama Laut Banda—mengalami pembentukan sebanyak tujuh tahap.
Berdasarkan perkembangan geologi tersebut, dapat dinyatakan bahwa wilayah Indonesia merupakan titik temu dari tiga gerakan lempeng bumi, yakni : gerakan dari sistem Sunda di barat; gerakan dari sistem pinggiran di Asia Timur;  gerakan dari sistem Sirkum Australia. Ketiga gerakan tersebut menyebabkan Indonesia menjadi jalur vulkanisme (pada jalur luar/outer) dan gempa yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia Indonesia.
Akibat banyaknya vulkan, maka tanah Indonesia menjadi tanah yang subur sehingga dapat memberi penghidupan/bahan pangan bagi penduduk, disamping kadangkala membawa malapetaka. Karena Indonesia merupakan jalur vulakanisme (terangkai melalui sebuah busur yang terbentang dari Pulau We sampai ke Indonesia bagian timur (Maluku) dan juga Sulawesi, sampai ke Kepulauan Sangihe dan talaud, maka di Indonesia terdapat banyak vulkan (gunung api), kurang lebih berjumlah 129 vulkan.
Regionalisasi wilayah Indonesia berdasarkan kondisi geologisnya secara detail dapat dilihat kembali pada catatan kuliah Geologi Indonesia
3.   Region Fauna dan flora
Region fauna menurut para ahli berkaitan dengan kondisi geologis. Ada perbedaan yang nyata, antara dunia binatang dan dunia tumbuhan di berbagai wilayah kepulauan nusantara. Ada tiga (3) daerah fauna di Indonesia yang pembagiannya dibatasi oleh garis Wallace, Weber, dan Lydeker.
Orang pertama yang melakukan regionalisasi flora dan fauna di Indonesia adalah Alfred Russel Wallace seorang ahli ilmu alam yang selama 8 tahun (1854-1862) melakukan penjelajahan di kepulauan nusantara. Ia membatasi region berdasarkan tempat persebarannya, yakni untuk wilayah Landas Kontinen Sunda (wilayah Indonesia bagian barat) yang dibedakan dari region fauna-flora di sebelah timurya. Sesuai dengan nama pemberi batasnya, garis tersebut dinamakan Garis Wallace. Batas region flora-fauna di sebelah timur dibuat oleh Weber, yakni untuk membedakan flora-fauna yang berada di landas kontinen Sahul dengan flora-fauna di bagian timurnya. Garis tersebut dinamakan garis Weber.
 Namun demikian, ternyata di landas kontinen Sahul ini masih terdapat kekhasan lagi, terutama di Maluku-Halmahera, sehingga diberi batas dengan garis Lydeker. Garis Lydeker membedakan flora fauna landas Kontinen Sahul dengan region Australis. Fauna di Indonesia bagian barat dikenal dengan kelompok fauna asiatis. Fauna di Indonesia bagian tengah merupakan fauna peralihan antara fauna Asiatis dengan fauna Australis. Fauna di Indonesia bagian timur ditempati oleh fauna Australis.
4.  Region budaya
Region budaya di Indonesia biasanya dibagi berdasar budaya suatu suku/ras yang besar, misalnya Region Budaya Jawa, Region budaya Sunda, Region Budaya Melayu, dan lain-lain. Budaya mempunyai cakupan yang luas, sehingga region budaya dapat dibuat berdasarkan unsure budaya tersebut, misal: unsur bahasa, kesenian, mata pencaharian, adat-istiadat, makanan khas, bentuk tempat tinggal, dan lain-lain.
5. Region Aktivitas Penduduk
Aktivitas utama penduduk suatu wilayah kemungkinan berbeda dengan aktivitas penduduk di wilayah lainnya. Oleh karena itu aktivitas penduduk yang biasanya diidentikkan dengan mata pencaharian dapat dijadikan dasar untuk melakukan regionalisasi, misalnya ada region pertanian, region perdagangan, region nelayan, dan lain-lain.
6. Region iklim
Iklim adalah unsur geografis yang sangat penting dalam mempengaruhi kehidupan manusia. Sangat pentingnya kedudukan iklim ini didasarkan atas kenyataan bahwa manusia tidak dapat menghindarkan diri dari pengruhnya dan tidak dapat pula manusia mengendalikannya (Sandy, 1996).
Ada empat sifat dasar iklim di yang ditentukan oleh faktor-faktor letak dan sifat kepulauan, yakni :
1.     Indonesia mempunyai iklim yang panas (suhu rata-rata tahunan tinggi), karena letaknya di sekitar garis katulistiwa.
2.     kondisi Indonesia yang berupa kepulauan, yang tentu saja diselingi laut dan selat yang menyelingi pulau-pulau tersebut menyebabkan perbedaan suhu harian (amplitudo) antara siang dan malam relative kecil, mengakibatkan pula kelembaban udara selalu tinggi, bahkan di daerah-daerah yang dianggap kering seperti di Nusa Tenggara Timur sekalipun kelembaban udara masih sekitar 70-80 %. Dengan demikian, angin yang berhembus di Indonesia terasa nyaman, tidak kering dan panas sebagaimana di Negara-negara yang jauh dari laut atau negara-negara arid. Kedaan udara Indonesia yang selalu lembab/basah inilah maka iklim Indonesia disebut iklim tropic basah.
3.     Letak kepulauan Indonesia yang berada diantara posisi silang Benua Asia dan Australia, dengan musim yang berlawanan menyebabkan berhembusnya angin musim di atasnya, serta membawa pergiliran musim hujan dan musim kemarau di kepulauan Indonesia. Di Indonesia hanya terdapat dua musim, karena letak Indonesia yang berada diantara garis lintang yang menjadi tempat peredaran semu matahari (disebut peredaran semu karena sesungguhnya bukan posisi mataharinya yang berubah, tetapi posisi buminya yang berubah terhadap matahari ketika bumi sedang berrevolusi mengitari matahari), dimana posisi matahari ini mempengaruhi sistem tekanan udara dan penguapan air laut yang merupakan bagian dari siklus hidrologi (hujan).
4.      Indonesia bebas dari angin siklon dan anti siklon, karena angin siklon terjadi di daerah lintang 100 LU/LS.
 Iklim Matahari Pembagian iklim yang didasarkan pada garis lintang dan atas kedudukan letak semu matahari terhadap permukaan bumi, dan temperatur. Iklim ini dibagi menjadi 3, yakni : iklim tropis, iklim sedang, dan iklim kutub.
1).Iklim tropic terletak diantara 23,50 LU/LS, dengan temperature bulan terdingin lebih besar dari 180 C.
2 Iklim sedang terletak diantara 23,50 LU/LS – 66,50 LU/LS, temperature bulan terdingin < 100 C.
3)Iklim Kutub, terletak di antara 66,50 C – 900 C.
Berdasarkan klasifikasi iklim matahari ini Indonesia termasuk beriklim tropic, karena wilayah Indonesia berada di bawah lintang 33,5 baik di utara maupun di selatan.
Fisiografis Wilayah Indonesia
Secara umum, Indonesia sebagai Negara kepulauan (archipelagic state) fisigrafis wilayah Indonesia yang terdiri dari 18.210 pulau memiliki kondisi fisiografis yang sangat kompleks, dari bentuk fisiografis yang sederhana sampai bentuk yang kompleks. Sebagian wilayah Indonesia berupa laut, yakni luas wilayah laut 5 juta km2, luas daratan sekitar 1,9 juta km2 dan pantai tropical terpanjang di dunia, yakni 81.000 km2.
 Pembagian wilayah fisiografis Indonesia secara menyeluruh sulit dilakukan mengingat masing-masing pulau memiliki kompleksitas penampakan sendiri-sendiri. Oleh karena itu beberapa ahli geologi acapkali membahas kondisi fisiografis indoenesia secara umum berdasarkan pulau-puau besar.

 Kondisi Geologis
 Sejarah geologis wilayah Indonesia dalam kajian geografi regional, pembahasan kondisi regional dapat dilakukan dengan satuan wilayah secara sempit maupun luas misalnya: Vulkanisme dan kegempaan, Potensi geologis, Pengaruh kondisi geologis terhadap kehidupan penduduk
 Kondisi Geomorfologis
a. Pembagian wilayah geomorfologis
b. Pengaruh kondisi geomorfologis terhadap kehidupan penduduk
Kondisi Hidrologis
a. Sungai
b. Air tanah
c. Danau, rawa,
d. Laut
e. Pengaruh kondisi hidrologis terhadap kehidupan penduduk
Kondisi Meteorologis dan Klimatologis
a. Curah hujan
b. Temperatur
c. Angin
d. Kelembaban
e. Pengaruh Kondisi Meteorologis dan klimatologis terhadap kehidupan penduduk
Penduduk Indonesia
Menurut para ahli ilmu Geologi , kepulauan Indonesia yang merupakan gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Terbukti bahwa Indonesia rupakan Negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari pulau we sabang ( ujung sumatera utara) sampai merauke ( ujung papua) . keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya seperti yang telah disebutkan bahwa Indonesia terletak di Cross position ( posisi silang). Bukan saja suku bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia tetapi juga keanekaragaman kepercayaan (agama) dan bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dan bahasa – bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan.
Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya bahkan hal itu sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah . seperti persebaran manusia dengan cirri- cirri sebagai berikut:
1. Kelompok ras Austronesia-melanesoid ( papua melanezoid), ada yang menyebar kearah barat dan ada yang menyebar kearah timur. Mereka yang menyebar kearah timur menduduki wilayah Indonesia bagian timur : Papua, Pulau Aru da Pulau Kai.
2.  Kelompok ras negroid , yang sekarang menjadi orang semang di semenanjung malaka , orang mikopsi di kepulauan Andaman
3.  Kelompok ras Weddoid, antara lain sakai di Siak Riau, orang Kudu di Sumatera Selatan , Jambi, orang Tomuna di pulau muna , orang Enggano dipulau Enggano, dan orang mentawai di kepulauan mentawai.
4.  Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan yaitu : Ras Proto Melayu ( Melayu Tua ) antara lain suku Batak, Toraja dan Dayak. Ras Deutro Melayu ( melayu muda ) antara lain suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali











REGIONAL NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
Parameter Negara Maju dan Negara Berkembang
Pengelompokkan negara-negara di dunia atas dua kelompok yaitu negara maju dan negara berkembang, didasarkan atas beberapa kriteria terdapat tujuh parameter sebagai patokan umum di dalam mengelompokkan negaranegara sebagai negara maju atau berkembang. Ketujuh indikator tersebut adalah:  
1. Pendapatan Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP)
GNP sebagai patokan yaitu dengan cara membagi antara jumlah keseluruhan pendapatan negara pertahun dengan jumlah seluruh penduduk negara tersebut.  Apabila hasil baginya lebih dari 10.000 dolar Amerika Serikat (U.S $ 10.000), maka negara tersebut dapat dikelompokkan sebagai negara maju.  Sedangkan apabila kurang dari 80 dolar Amerika Serikat (U.S $ 80), maka dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang.
2. Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja. 
Jika prosentase angkata kerja pada  sektor yang memproduksi bahan makanan pokok lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan sebagai negara sedang berkembang. Sedangkan apabila prosentase angkata kerja pada  sektor jasa lebih besar, maka negara tersebut dikelompokkan sebagai negara maju.
3. Produktifitas per-tenaga kerja. 
Prouktivitas tenaga perkerja ditentukan dengan cara keseluruhan produksi selama satu tahun dibagi dengan jumlah seluruh angkatan kerja. Apabila produktivitas perangkatan kerja tinggi maka tergolong negara maju, demikian sebaliknya.
4. Pengunaan energi per-orang. 
Jika tingkat penggunaan tenaga listrik dan bentuk energi lainnya nya tinggi, maka tingkat perkembangan nasionalnya tinggi (negara maju). Namun demikian, indikator ini tidak bersifat mutlak karena bergantung pada kondisi iklim negara yang bersangkutan.
5. Fasilitas transportasi dan komunikasi
Parameter ini ditentukan dengan cara mengetahui indeks perkapita dari pengukuran jalan kereta api, jalan raya, hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebaginya. Jika indeksnya makin tinggi, maka makin tinggi pula tingkat perkembangan nasional negara tersebut.
6. Pengunaan metal yang telah diolah. 
Hal ini ditentukan oleh jumlah bahan-bahan metal seperti : besi, baja, tembaga, alumunium dan logam lainnya yang digunakan penduduk selama setahun tertentu. Semakin banyak jumlah yang digunakan, maka semakin tinggi tingkat  perkembangan nasional negara tersebut.
7.  Penduduk melek huruf,
 tingkat penggunaan kalori perorang, prosentase pendapatan keluarga yang digunakan untuk membeli bahan makanan, ataupun jumlah tabungan perkapita.
Adapula sumber lain yang membedakan suatu negara tergolong ke dalam kelompok negara maju atau negara berkembang berdasarkan aspek kependudukannya. Suatu negara dikelompokkan ke dalam kelompok negara berkembang , jika  negara tersebut memiliki ciri-ciri kependudukan sebagai berikut:
1. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
2. Tingkat pendapatan, pendidikan dan  pelayanan kesehatan yang rendah, ketimpangan pendapatan yang mencolok, sehingga standar hidup pun rendah
3. Angka ketergantungan penduduk tinggi
4. Angka pengangguran baik nyata maupun terselubung tinggi
5. Tingkat produktivitas rendah
6. Ketergantungan pendapatan sangat bertumpu pada sektor pertanian dan ekspor bahan-bahan mentah.
7. Pengelolaan informasi sangat terbatas dan pasar tidak sempurna
8. Aspek hubungan internasionalnya sangat rapuh 
Sedangkan ciri-ciri kependudukan negara maju adalah sebagai berikut: 
1. Tingkat pertumbuhan penduduknya rendah
2. Persebaran penduduk terkonsentrasi di daerah perkotaan
3. Tingkat kelahiran dan kematian penduduknya rendah
4. Tingkat buta huruf rendah
5. Tingkat harapan hidupnya tinggi
6. Pendapatan perkapitanya tinggi
7. Penduduk wanita berstatus kawin di atas 19 tahun dan banyak menggunakan alat kontrasepsi.
Pada tahun 1997 Bank Dunia (World Bank) membagi negara-negara di dunia berdasarkan tingkat pendapatan (income perkapita) menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Negara-negara berpendapatan rendah (low income) dengan GNP perkaitanya < U.S $785 
2. Negara berpendapatan menengah (middleincome) dengan GNP perkapitanya antara U.S $ 785 – 3.125
3. Negara berpendapatan menengah tinmggi (upper middle income) dengan GNP perkapitanya antara U.S $ 3.125 – 9.655
4. Negara berpendapatan tinggi (high income) GNP perkapitanya > U.S $ 9.656
Berdasarkan pengelompokkan di atas, tercatat sebanyak 26 negara masuk kedalam kelompok negara berpendapatan tinggi (high income), dan dari jumlah 26 negara tersebut, 24 negara berasal dari negara maju, dan 2 negara lainnya berasal dari negara berkembang di Asia Barat Daya yaitu Kuwait dan Uni Emirat Arab.
Berdasarkan tingkat pendapatan, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), mengelompokkan negara-negara berkembang menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Negara paling miskin/ terbelakang (least developed) berjumlah 44 negara
2. Negara sedang berkembang (developing nation) berjumlah 88 negara
3. Negara kaya (pengekspor minyak) berjumlah 13 negara
 Negara-negara Maju
Ø Amerika Serikat dan Kanada 
Letak Kanada
      Astronomis : 49°LU – 85°LU dan 55°BB – 140°BB
      Georafis : Berada di benua Amerika utara
Letak AS
     Astronomis :  25°LU – 49°LU dan 66°BB – 125°BB
     Georafis :  Berada di benua Amerika utara
Penduduk
ü Jumlah penduduk AS terbanyak ke-3 di dunia
ü Kepadatan penduduk AS 78 orang/mil², Kanada 8 orang/mil²
ü Kebanyakan tinggal di perkotaan
ü Etnik penduduk : Kulit putih,Kulit hitam,Orang indian,Orang eskimo,Orang asia,campuran

Perekonomian
Pertanian : Tekhnologi Canggih,Pasar yang luas
Hasil : gandum,jagung kapas,tembakau,kedelai dll
Peternakan : daging susu dan telur.
Industri : Peralatan listrik,alat transportasi dan komunikasi, satelit, roket, pesawat luar angkasa dan lain-lain
Ø Inggris (United Kingdom)
Letak dan luas
·     Astronomis : 50°LU – 60L°LU dan 8°BB – 2°BT
·     Luas               : ± 244.820 km²
Keadaan fisik : Kepulauan,Dataran tinggi dan dataran rendah
Penduduk : Ras Kaukasoid
Perekonomian
Pertanian,peternakan,dan perikanan
Pertambangan,industri dan pariwisata



Ø Jerman
Letak dan Luas
·     Astronomis   : 47°LU – 55°LU dan 6°BB – 15°BT
·     Luas               : ± 356.910 km²
Keadaan fisik : Dataran rendah,Pegunungan
Iklim : kontinen basah dengan curah hujan rendah
Penduduk : Pertumbuhan penduduk 0,1%
   Kepadatan 230 jiwa per km²
   Ras kaukasoid
   Iptek yang maju
Perekonomian
Pertambangan dan industri : minyak bumi,batu bara,mineral logam,industri mesin transportasi,telekomunikasi ,tekstil ,dll Pertanian dan peternakan
Negara – Negara Berkembang
Ø Cina
Letak dan luas
·     Astronomis  : 18°LU – 54°LS dan 73°BT – 135°BB
·     Luas              : ±9.596.961 km²
Keadaan fisik : Lembah-lembah dan sungai besar,Plato dan     pegunungan tibet,basin,dan gurun,Stepa
Penduduk :Terbesar di dunia,Mata pencaharian : petani,Kepadatan 1000 jiwa/km²,Etnik Han
Perekonomian : Pertanian,pertambangan industri,dan perdagangan
Ø Brazil
Letak dan luas
·     Astronomis : 5°16’LU – 33°45’LS dan 46°45’BB – 74°03’BB
Kondisi alam : Hutan tropis,Dataran tinggi,Dataran rendah,Iklim tropis,sedang,hutan hujan tropis
Penduduk :Pertumbuhan 1,3%
Etnis ; kulit putih,kulit hitam/negro, indian,campuran
Perekonomian : Pertanian,Pertambangan,industri
Ø Nigeria
Letak dan luas :
·     Astronomis : 5°LU - 14°LS dan 4°BT – 16°BT
·     Luas             : ± 924.630 KM²
Keadaan alam  :       Garis pantai 800 km,Belantara tropi, Wilayah ledok sungai Nigeria,Dataran tinggi,Beriklim Tropis
Penduduk : Pertumbuhan  2,8 %,Kepadatan 121 jiwa/km²
Etnis : berkulit hitam
Perekonomian : Pertanian kehutanan,dan  perikanan, Pertambangan dan industri



PRANATA SOSIAL
Pengertian Pranata Sosial
Pengertian pranata sosial secara prinsipil tidak jauh berbeda dengan apa yang sering dikenal dengan lembaga sosial, organisasi sosial maupun lembaga kemasyarakatan, karena di dalam masing-masing istilah tersebut terisrat adanya unsur-unsur yang mengatur setiap perilaku warga masyarakat. Jadi, pengertian pranata sosial adalah sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakan maupun kegiatan masyarakat untuk memnuhi kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia. Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir dan mengejewantahkan nilai-nilai serta prosedur umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat.
Tujuan Pranata Sosial
Tujuan Pranata Sosial menurut Koentjaraningrat
-Memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan (kinship atau domestic instituions)
-Memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun dan mendistribusikan harta benda (economic institutions)
-Memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia (educational institutions)
-Memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institutions)
-Memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahan dan rekreasi (aesthetic and recreational institutions)
-Memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan (religius institutions)
-Memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kebutuhan berkelompok atau bernegara (political institutions)
-Mengurus kebutuhan jasmani manusia (somatic institutions)
Fungsi Pranata Sosial
Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disntegrasi masyarakat. Hal ini mengingat bahwa sumber pemenuhan kebutuhan hidup yang dapat dikatakan tidak seimbang dengan jumlah manusia yang semakin bertambah baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga dimungkinkan pertentangan yang bersumber perebutan maupun ketidakadilan dalam usaha memenuhi kebutuhannya akan ancaman kesatuan dari warga masyarakat. Oleh karena itu, norma-norma sosial yang terdapat di dalam pranata sosial akan berfungsi untuk mengatur pemenuhan kebutuhan hidup dari setiap warganya secara adil atau memadai, sehingga dapat terwujudnya kesatuan yang tertib.
Memberikan pedoman pada anggota masyarakat untuk bertingkah laku / bersikap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian pranata sosial telah siap dengan berbagai aturan atau kaidah-kaidah sosial yang dapat dan harus dipergunakan oleh setiap anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Memberi pegangan pada masyarakat untuk menandakan sistem pengendalian sosial (social control). Sanksi-sanksi atau pelanggaran norma-norma sosial merupakan sarana agar setiap warga masyarakat tetap konform dengan norma-norma sosial itu, sehingga tertib sosial dapat terwujud. Dengan demikian sanksi yang melekat pada setiap norma sosial itu merupakan pegangan dari warga untuk meluruskan maupun memaksa warga masyarakat agar tidak menyimpang dari norma sosial, karena pranata sosial aka tetap tegar di tengah kehidupan masyarakat.
Karakteristik / Ciri-ciri
ü Memiliki tingkat kekekalan tertentu, artinya suatu pranata akan berakhir ketika manusia tidak lagi membutuhkannya.
ü Merupakan suatu organisasi dari pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas sosial.
ü Mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipakai mencapai tujuan.
ü Pranata sosial mempunyai tradisi, baik tertulis maupun tidak tertulis (peraturan/hukum).
ü Memiliki satu atau beberapa tujuan.
ü Memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
Jenis-jenis Pranata Sosial
1. Berdasarkan Pengembangannya
Cresive institutions (pranata yang utama) adalah institusi yang paling primer dan tumbuh dari adat istiadat. Contoh: perkawinan, agama dan hak milik.
Enacted institutions (pranata yang dibuat) adalah institusi yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan tertentu. Contoh: pendidikan, perdagangan dan utang piutang.
2. Berdasarkan Sistem Nilai yang diterima Masyarakat
Basic institutions adalah pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah dan negara.
Subsidiary institutions adalah pranata yang dianggap kurang penting. Contoh: rekreasi.
3. Berdasarkan sudut Penerimaan Masyarakat
Approved institutions adalah pranata sosial yang diterima masyarakat. Contoh: perusahaan, industri, dll.
Unsactioned institutions adalah pranata sosial yang ditolak masyarakat. Contoh: pemeras, penjahat, preman, dll.
4. Berdasarkan Faktor Penyebarannya
General isntitutions adalah pranata sosial yang dikenal secara umum oleh masyarakat di dunia. Contoh: agama.
Restucted institutons adalah pranata yang dikenal oleh kelompok masyarakat tertentu saja. Contoh: Katolik, Kristen, Islam, Budha, Hindu, Konghucu dan sebagainya.
5. Berdasarkan Fungsinya
Cooperative institutions adalah pranata sosial yang dihimpun pola serta tata cara yang diperlukan untuk menacapai tujuan pranata. Contoh: pranata industrialisasi.
Regulative institutions adalah pranata sosial yang bertujuan mengawasi adat istiadat yang tidak termasuk bagian mutlak dari pranata itu sendiri. Contoh: pranata hukum (kejaksaan, pengadilan, dll).
Kategori Pranata Sosial
Norma hukum diciptakan oleh pranata sosial, dan pranata sosial dapat diterapkan jika ada lembaga sosial, seperti bagan berikut ini:
Pranata Keluarga.
Pranata keluarga merupakan sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyelesaikan beberapa tugas penting. Keluarga berperan membina anggota-anggotanya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya di mana ia berada. Bila semua anggota sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan di mana ia tinggal maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman dan tenteram.
Pranata Agama.
 Agama merupakan sesuatu yang mengatur kehidupan manusia dengan manusia maupun dengan penciptanya. Agama merupakan salah satu pranata yang sangat penting dalam mengatur kehidupan manusia. Berdasarkan fungsi untuk memenuhi keperluan hidup dari warga masyarakat dikenal istilah religious institutions, yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia sehubungan dengan kegiatan berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan dari hak azasi manusia.

Pranata Pendidikan.
 Pendidikan ialah proses membimbing manusia dari kegelapan, kebodohan menuju kecerahan dan kecerdasan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan merupakan proses yang terjadi karena interaksi berbagai faktor yang menghasilkan penyadaran diri dan penyadaran lingkungan, sehingga menampilkan rasa percaya akan lingkungan.
Pranata Ekonomi.
 Pranata ekonomi adalah sistem norma atau kaidah yang mengatur tingkah laku individu dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa. Fungsi pranata ekonomi adalah:
 a) mengatur konsumsi barang dan jasa;
b) mengatur distribusi barang dan jasa; dan
c) mengatur produksi barang dan jasa.
Pranata Politik.
Pranata politik adalah peraturan untuk memelihara tata tertib, untuk mendamaikan pertentangan-pertentangan, dan untuk memilih pemimpin yang berwibawa. Pranata politik merupakan perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan politik akan meliputi eksekutif, yudikatif, legislatif, militer dan partai politik.


INTERAKSI SOSIAL
Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu, antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.
1. Interaksi antara individu dengan individu adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan atau respon.
2.  Interaksi antara individu dengan kelompok
Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang sedang berpidato didepan orang banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan kelompok
.
3.  Interaksi antar kelompok dengan kelompok
Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
Ciri-ciri Interaksi Sosial    
Sistem sosial dalam masyarakat akan membentuk suatu pola hubungan sosial yang relatif baku/tetap, apabila interaksi sosial yang terjadi berulang-ulang dalam kurun waktu relatif lama dan diantara para pelaku yang relatif sama. Pola seperti ini dapat dijumpai dalam bentuk sistem nilai dan norma. Sejarah pola yang melandasi interaksi sosial adalah tujuan yang jelas, kebutuhan yang jelas dan bermanfaat, adanya kesesuaian dan berhasil guna, adanya kesesuaian dengan kaidah sosial yang berlaku dan dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial itu memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.  Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
2.  Interaksi sosial selalu menyangkut komunikasi diantara dua pihak yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver).
3.  Interaksi sosial merupakan suatu usaha untuk menciptakan pengertian diantara pengirim dan penerima.
4.  Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut. Interaksi sosial menekankan juga pada tujuan mengubah tingkah laku orang lain yang meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari penerima.
Arah Komunikasi dalam interaksi Sosial
Menurut Gibson (1996) desain organisasi
 harus  memungkinkan           terjadinya  komunikasi 4 arah yang berbeda :
1.  Komunikasi ke bawah (down ward communication) adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi seperti kebijakan pimpinan, instansi/memoresmi.
2.   Komunikasi keatas (up ward communication) adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas sebuah organisasi seperti kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur keluhan.
3.  Komunikasi horizontal (horizontal communication) adalah komunikasi yang mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi.
4.  Komunikasi diagonal (diagonal communication) adalah komunikasi yang bersifat melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi.



Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial
Faktor Internal
1.  Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.
2. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan saling memerlukan,saling tergantung untuk saling melengkapi kebutuhan hidup.
3. Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dorongan untuk mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun dari serangan binatang buas.
4. Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama
Secara naluriah, manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.
 Faktor Eksternal
1.Imitasi
Imitasi dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain.
2.Identifikasi
Merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
3.Sugesti
Merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa berpikir panjang.
4.Simpati
Merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini timbul karena adanya kesesuaian antara nilai yang dianut oleh kedua belah pihak.
5.Empati
Merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati, hanya perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau lebih menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.
6.Motivasi
Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan kepadanya.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial yang pokok ada 3 yaitu
1. Kontak Sosial
Merupakan awal dari terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling berinteraksi meskipun tidak saling bersentuhan secara fisik. Jadi kontak tidak harus selalu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa macam kontak sosial yaitu :
Ø Menurut cara yang dilakukan
Kontak langsung dan kontak tidak langsung.
Ø Menurut proses terjadinya/tingkat hubungannya
Kontak primer dan kontak sekunder.
Ø  Menurut sifat
Kontak positif dan kontak negatif.
2. Komunikasi
Merupakan pengiriman pesan dan penerimaan pesan dengan maksud untuk dapat dipahami. Proses komunikasi terjadi pada saat kontak sosial berlangsung.
3. Tindakan Sosial
Adalah tindakan yang mempengaruhi individu yang mempengaruhi individu lain dalam masyarakat dan merupakan tindakan bermakna yaitu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan orang lain. Berdasarkan cara dan tujuan yang akan dilakukan, maka tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4, yaitu :
1.  Tindakan rasional instrumental
Adalah tindakan sosial yang dilakukan oleh seorang dengan memperhitungkan kesesuaian cara yang digunakan lalu tujuan apa yang hendak dicapai dalam tindakan itu.
2.  Tindakan rasional berorientasi nilai
Merupakan tindakan yang begitu memperhitungkan cara.
3.   Tindakan tradisional
Merupakan tindakan yang tidak memperhitungkan pertimbangan rasional. Tindakan ini dilaksanakan karena pertimbangan adat dan kebiasaan.
4.  Tindakan efektif
Tindakan efektif seringkali dilakukan tanpa suatu perencanaan matang dan kesadaran penuh. Tindakan ini muncul karena dorongan perasaan atau emosi dalam diri pelak
u


Bentuk dan Sifat Interaksi Sosial
Dalam proses interaksi sosial menghasilkan 2 bentuk yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif
1. Proses/interaksi Sosial Asosiatif
Adalah proses sosial yang membawa ke arah persatuan dan kerja sama. Proses ini disebut juga sebagai proses yang positif. Beberapa proses sosial yang bersifat asosiatif adalah :
Ø Akulturasi (acculturation)Merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan asing/kebudayaan lain tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Ø Asimilasi
Proses asimilasi terjadi apabila dalam masyarakat terdapat perbedaan kebudayaan diantara kedua belah pihak, ada proses saling menyesuaikan, ada interaksi intensif antara kedua belah pihak.
Ø  Kerja sama (cooperation)
Merupakan bentuk yang paling utama dalam proses interaksi sosial karena interaksi sosial yang dilakukan oleh seorang/kelompok orang bertujuan untuk memenuhi kepentingan/kebutuhan bersama.
·      Kerjasama spontan : kerjasama yang timbul secara spontan.
·      Kerjasama langsung : kerjasama yang terjadi karena adanya perintah dari atasan.
·      Kerjasama kontrak : kerjasama yang terjadi atas dasar ketentuan tertentu yang disetujui bersama untuk jangka waktu tertentu.
·      Kerjasama tradisional : kerjasama yang terbentuk karena adanya sistem tradisi yang kondusif.
Ø  Akomodasi
Sebagai proses usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk meredakan atau memecahkan konflik dalam rangka mencapai kestabilan
2. Proses/interaksi sosial disosiatif
Merupakan interaksi sosial yang membawa ke arah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif yaitu :
Ø Konflik Sosial/pertentangan
Dapat diartikan sebagai suatu proses antara dua orang atau lebih, maupun kelompok berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Ø Persaingan (competition)
Merupakan suatu proses sosial yang melibatkan mencapai keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat perhatian umum, tanpa ancaman/kekerasan.
Ø  Kontrovensi
Merupakan suatu proses sosial yang posisinya berada diantara persaingan dan konflik. Kontrovensi dapat berwujud sikap tidak
Interaksi berdasarkan hubungan
1. Hubungan antar status.
Adalah hubungan antara dua pihak dalam masyarakat yang berada dalam satu lingkungan organisasi yang bersifat formal sehingga masing-masing pihak didalam melakukan interaksinya didasarkan pada statusnya masing-masing.
Ciri-ciri hubungan antarstatus
- Masing-masing pihak berpijak pada statusnya.
- Bentuk hubungan tersebut didasarkan pada aturan yang berlaku.
- Toleransi bersifat terbatas.
- Bentuk-bentuk hubungan lebih bersifat formal.
- Ada sanksi yang diberlakukan terhadap interaksi yang menyimpan
g dari ketentuan yang ada.
2. Hubungan antar kepentingan
Adalah hubungan antarpihak didalam masyarakat yang berorientasi pada terpenuhnya kepentingan dari masing-masing pihak.
 Ciri-ciri hubungan antar kepentingan
- Masing-masing pihak berpijak pada kepentingan masing
-masing.
- Bentuk hubungan cenderung bersifat formal.
- Didasarkan pada norma-norma tertentu yang telah disepakati.
- Solidaritas relatif lebih tinggi.
- Masing-masing pihak mempunyai interest dan kepentingan yang sama.

3.  Hubungan kekeluargaan
Adalah hubungan yang terjadi antar pihak dimana masing-masing masih mempunyai hubungan darah.
Ciri-ciri hubungan kekeluargaan
- Masing-masing pihak masih ada hubungan darah/kekerabatan.
- Hubungan bersifat non formal.
- Solidaritas sangat tinggi.
- Setiap interaksi tidak didasarkan pada peraturan yang berlaku.
- Masing-masing pihak saling memanjakan.
4.  Hubungan persahabatan
Adalah hubungan antara dua pihak/elbih pihak dimana masing-masing sangat mendambakan komunikasi yang saling menguntungkan untuk menjalin suatu hubungan yang sedemikian dekat/keakraban.
Ciri-ciri hubungan persahabatan
- Solidaritas sosial tinggi.
- Bentuk hubungan dapat bersifat formal/non formal.
- Masing-masing pihak saling mengupayakan agar hubungan tetap harmonis.















PERUBAHAN SOSIAL
Definisi perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi terganggunya kesinambungan di antara kesatuan sosial walaupun keadaannya relatif kecil. Perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya.
Perubahan sosial terbagi atas dua wujud sebagai berikut :
1) Perubahan dalam arti kemajuan (progress) atau menguntungkan.
2) Perubahan dalam arti kemunduran (regress) yaitu yang membawa pengaruh kurang menguntungkan bagi masyarakat.
Jika perubahan sosial dapat bergerak ke arah suatu kemajuan, masyarakat akan berkembang. Sebaliknya, perubahan sosial juga dapat menyebabkan kehidupan masyarakat mengalami kemunduran.
Adanya pengenalan teknologi, cara mencari nafkah, migrasi, pengenalan ide baru, dan munculnya nilai -nilai sosial baru untuk melengkapi ataupun menggantikan nilai – nilai sosial yang lama merupakan beberapa contoh perubahan sosial dalam aspek kehidupan. Dengan kata lain, perubahan sosial merupakan suatu perubahan menuju keadaan baru yang berbeda dari keadaan sebelumnya.
Ada dua faktor yang dapat menyebabkan terjadi perubahan sosial, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat dan juga faktor yang berasal dari luar masyarakat. Faktor yang bersumber dari masyarakat itu sendiri meliputi : bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan-pertentangan dalam masyarakat, dan terjadinya pemberontakan atau resolusi di dalam tubuh masyarakat itu sendiri. Sedangkan, faktor yang berasal dari luar masyarakat meliputi : sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia, peperangan dengan negara lain, dan pengaruh kebudayaan lain.
Selain adanya faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, adapula faktor yang mendorong dan juga menghambat perubahan sosial. Faktor yang mendorong terjadinya perubahan yaitu : kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan yang lebih maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju, toleransi, sistem lapisan masyarakat yang terbuka, penduduk yang heterogen, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, orientasi ke muka, dan juga nilai meningkatkan taraf hidup.
Faktor yang menghambat terjadinya perubahan soaial adalah : kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, sikap masyarakat yang tradisionalistis, adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat, rasa takut akan terjadinya kegoyahan kebudayaan, prasangka terhadap hal-hal yang baru, hambatan ideologis, kebiasaan dan nilai pasrah.
Pendapat para Ahli Tentang Perubahan Sosial
Para sosiolog dan antropolog mempunyai pendapat yang berbeda mengenai perubahan sosial. Berikut ini adalah para ahli beserta pendapat mereka mengenai perubahan sosial :
1.    William F. Ogburn (1964), mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan material dan immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
2.    Kingsley Davis (1960), mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
3.    Mac Iver (1937: 272), mengartikan bahwa perubahan sosialsebagai perubahan dalam hubungan sosial (perubahan yangdikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki) atausebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)hubungan sosial.
4.    Gillin dan Gillin (1957: 279), mengartikan perubahan sosialadalah suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima, baikkarena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaanmaterial, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karenaadanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalammasyarakat
5.    Selo Soemardjan (1962: 379), merumuskan perubahan sosial sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
6.    Samuel Koenig (1957: 279), mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi dapat disebabkan oleh faktor intern dan ekstern.
7.    Sugihen (1982), mengkaitkan perubahan sosial dengan beberapa kata lain yang merujuk pada proses sosial yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi, dan pembangunan.
8.    Merton (1957;1964)mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan fungsi manifestasi dari suatu rekayasa sosial lewat upaya pembangunan yang dilambangkan atau diwujudkan dalam kegiatan industralisasi menuju suatu masyarakat modern.
9.    Rogers, et. al. (1988), memahami bahwa perubahan sosial adalah suatu proses yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu sistem kemasyarakatan. Ada 3 tahapan utama dalam proses perubahan sosial yang terjadi. Pertama, berawal dari diciptakannya atau lahirnya sesuatu yang berkembang menjadi suatu gagasan. Bila gagasan tersebut sudah menggelinding seperti roda yang berputar pada sumbunya, dan sudah tersebar di kalangan masyarakat maka perubahan tersebut sudah memasuki tahap kedua. Tahapan yang ketiga yaitu disebut dengan hasil, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu sistem sosial yang bersangkutan sebagai akibat dari diterimanya, atau ditolaknya suatu inovasi.
10. Larson dan Rogers (1964), mengemukakan pengertian tentang perubahan sosial yang dikaitan dengan adopsi teknologi yaitu perubahan sosial merupakan suatu proses yang berkesinambungan dalam suatu bentangan waktu tertentu. Pemakaian teknologitertentu oleh suatu warga masyarakat akan membawa suatu perubahan sosial yang dapat diobservasi lewat perilaku anggota masyarakat yang bersangkutan.
11. Ferdinand Toennies (1855-1936), menggambarkan proses perubahan sosial sebagai perkembangan dari Gemeinschaft menjadi Gesellschaft. Gemeinschaft (paguyuban) adalah kelompok orang yang relasi-relasi interaksionalnya bersifat langsung, dalam, dan terarah kepada diri orang lain dalam keseluruhannya. Sedangkan Gesellschaft (patembayan) adalah kelompok-kelompok di mana interaksional bersifat tidak langsung, dangkal, hanya menyentuh kulit atau permukaan hidup saja, dan terarah pada sebagaian saja dari orang lain, yaitu kedudukan, wewenang, atau kemampuannya.
12. Atkinson (1987) dan Brooten (1978), menyatakan definisi perubahan merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya dan merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau institusi. Ada empat tingkat perubahan yang perlu diketahui yaitu pengetahuan, sikap, perilaku, individual, dan perilaku kelompok. Setelah suatu masalah dianalisa, tentang kekuatannya, maka pemahaman tentang tingkat-tingkat perubahan dan siklus perubahan akan dapat berguna.
13. Etzioni (1973) mengungkapkan bahwa, perkembangan masyarakat seringkali dianalogikan seperti halnya proses evolusi, suatu proses perubahan yang berlangsung sangat lambat. Pemikiran ini sangat dipengaruhi oleh hasil-hasil penemuan ilmu biologi, yang memang telah berkembang dengan pesatnya.
14. Spencer mengungkapkan bahwa suatu organisme akan bertambah sempurna apabila bertambah kompleks dan terjadi diferensiasi antar organ-organnya. Kesempurnaan organisme dicirikan oleh kompleksitas, differensiasi dan integrasi. Perkembangan masyarakat pada dasarnya berarti pertambahan diferensiasi dan integrasi, pembagian kerja dan perubahan dari keadaan homogen menjadi heterogen. Spencer berusaha meyakinkan bahwa masyarakat tanpa diferensiasi pada tahap pra industri secara intern justru tidak stabil yang disebabkan oleh pertentangan di antara mereka sendiri. Pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap akan terjadi suatu stabilitas menuju kehidupan yang damai. Masyarakat industri ditandai dengan meningkatnya perlindungan atas hak individu, berkurangnya kekuasaan pemerintah, berakhirnya peperangan antar negara, terhapusnya batas-batas negara dan terwujudnya masyarakat global.
15. Comte mempunyai pemikiran yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran ilmu alam. Pemikiran Comte yang dikenal dengan aliran positivisme, memandang bahwa masyarakat harus menjalani berbagai tahap evolusi yang pada masing-masing tahap tersebut dihubungkan dengan pola pemikiran tertentu. Selanjutnya Comte menjelaskan bahwa setiap kemunculan tahap baru akan diawali dengan pertentangan antara pemikiran tradisional dan pemikiran yang berdifat progresif. Sebagaimana Spencer yang menggunakan analogi perkembangan mahkluk hidup, Comte menyatakan bahwa dengan adanya pembagian kerja, masyarakat akan menjadi semakin kompleks, terdeferiansi dan terspesialisasi.
Comte membagi perubahan sosial dalam dua konsep yaitu social statics (bangunan struktural) dan social dynamics (dinamika struktural). Bangunan struktural merupakan struktur yang berlaku pada suatu masa tertentu. Bahasan utamanya mengenai struktur sosial yang ada di masyarakat yang melandasi dan menunjang kestabilan masyarakat. Sedangkan dinamika struktural merupakan hal-hal yang berubah dari satu waktu ke waktu yang lain. Perubahan pada bangunan struktural maupun dinamika struktural merupakan bagian yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
16. Kornblum (1988), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
17. Soekanto, (1990) mendefinisikan perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.
18.   Moore (2000), perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial.
Tipe-tipe Perubahan Sosial
Perubahan sosial dapat terjadi dalam segala bidang yang wujudnya dapat dibagi menjadi beberapa bentuk. Beberapa bentuk perubahan sosial menurut Soekanto, yaitu sebagai berikut :
1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat.
Perubahan terjadi secara lambat akan mengalami rentetan perubahan yang saling berhubungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perkembangan perubahan ini termasuk dalam evolusi. Perubahan secara evolusi dapat diamati berdasarkan batas waktu yang telah lampau sebagai patokan atau tahap awal sampai masa sekarang yang sedang berjalan. Adapun penentuan kapan perubahan tersebut terjadi, bergantung pada orang yang bersangkutan.
Perubahan sosial yang terjadi secara cepat mengubah dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, perubahan itu dinamakan revolusi. Contohnya, Revolusi Industri di Eropa. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan besar-besaran dalam proses produksi barang-barang industri. Contoh lain Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang mengubah tatanan kenegaraan dan sistem pemerintahan NKRI.
2.   Perubahan yang Pengaruhnya Kecil dan Perubahan yang Pengaruhnya Besar
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang memengaruhi unsur-unsur kehidupan masyarakat. Akan tetapi, perubahan ini dianggap tidak memiliki arti yang penting dalam struktur sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian yang tidak melanggar nilai sosial. Perubahan yang pengaruhnya besar adalah perubahan yang dapat memengaruhi lembaga-lembaga yang ada pada masyarakat. Misalnya, perubahan sistem pemerintahan yang memengaruhi tatanan kenegaraan suatu bangsa.
3.   Perubahan yang Dikehendaki dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau disebut juga perubahan yang direncanakan (planned change) merupakan perubahan yang memang telah direncanakan sebelumnya terutama oleh pihak yang memiliki wewenang untuk mengeluarkan kebijaksanaan. Misalnya, penerapan program Keluarga Berencana(KB) untuk membentuk keluarga kecil yang sejahtera dan menurunkan angka pertumbuhan penduduk. Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended-change)atau disebut juga  perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) umumnya beriringan dengan perubahan yang dikehendaki. Misalnya adanya pembuatan jalan baru yang melalui suatu desa maka sumber alam desa akan mudah dipasarkan ke kota. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan penduduk desa akan meningkat. Meskipun begitu lancarnya hubungan desa dengan kota menyebabkan mudahnya penduduk desa melakukan urbanisasi dan masuknya budaya kota terutama yang bersifat negatif, seperti mode yang dipaksakan, minuman keras, VCD porno, dan keinginan penduduk desa untuk memiliki barang-barang mewah.
Perubahan Sosial Yang Terjadi di Lingkungan Masyarakat
Sekarang ini banyak sekali perilaku yang menunjukkan perubahan sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Di lingkungan tempat tinggal saya pun terjadi berbagai macam perubahan sosial, seperti :
1.  Perubahan Jumlah Penduduk
Dahulu, sepasang suami istri memiliki anak yang lebih dari dua, misalnya lima, atau enam bahkan lebih. Dengan adanya program Kelurga Berencana (KB), saat ini sepasang suami istri hanya mempunyai 2 orang anak. Selain dipengaruhi oleh kelahiran perubahan jumlah penduduk di lingkungan saya  juga disebabkan oleh adanya kematian dan juga perpindahan penduduk. Banyak masyarakat yang berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan tetapi juga sebaliknya banyak penduduk yang dari kota berpindah ke desa.
2.  Perubahan Kualitas Penduduk
Masyarakat di taun-taun yang lampau hanya menempuh pendidikan sampai Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah saja, namun sekarang masyarakat telah banyak yang menempuh pendidikan hingga Perguruan Tinggi. Dengan demikian pengetahuan yang dimiliki semakin bertambah, hal ini sebagai akaibat positif dengan terjadinya perubahan. Akan  tetapi, selain memberikan dampak positif bagi kualitas penduduk,  perubahan sosial juga menimbulkan dampak negatif yang berupa penurunan moral yang dimiliki oleh masyarakat. Penurunan moral ini sering terjadi pada anak muda, hal ini dapat dilihat pada  perilaku yang kurang sopan dalam masyarakat. Misalnya ketika jalan/lewat di depan warga masyarakat tanpa memberi salam, berbicara yang kurang sopan kepada orang lain. Selain itu, banyak juga masyarakat yang tidak mentaati peraturan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat. Misalnya tentang peraturan lalu lintas.
3.  Perubahan Sistem Pemerintahan
Perubahan sisitem pemerintahan yang terjadi dalam negara, juga mempunyai pengaruh bagi pemerintahan suatu dusun. Misalnya dalam suatu pengambilan keputusan dalam suatu musyawarah. Di lingkungan tempat tinggal saya pengambilan keputusan dilakukan melalui demokrasi yaitu melalui musyawarah mufakat.
4.  Perubahan Mata Pencaharian
Dahulu, Mata pencaharian penduduk di lingkungan saya sebagaian besar adalah sebagai petani, namun dengan berjalannya waktu dan berkembangnya pengetahuan yang mereka miliki, saat ini banyak yang menjadi pegawai negeri, karyawan suatu perusahaan, dan juga ada yang pergi merantau bekerja ditampat lain.
5.  Perubahan Gaya Hidup
Seiring dengan perkembangan jaman, gaya hidup masyarakat pun berubah. Saat ini gaya hidup konsumtif sudah menjangkit sampai di lingkungan pedesaan. Warga masyarakat memiliki keinginan untuk berbelanja yang tinggi. Contoh perilaku konsumtif masyarakat dapat dilihat misalnya pada gaya berpakaian. Setiap hari selalu ada model pakain baru yang ditawarkan baik di toko maupun di pasar. Warga masyarakat yang merasa mampu tentunya tidak ingin ketinggalan. Selain itu, dengan adanya perubahan sosial, masyarakat mempunyai pandangan bahwa produk dari luar negeri lebih baik dari pada produk dari dalam negeri.

6.  Perubahan karena Adanya Teknologi
Dahulu, para petani di lingkungan tempat tinggal saya masih menggunakan bantuan tenaga hewan dalam mengerjakan/membajak sawahnya dan juga dibantu oleh tetangga dalam menanam padi atau tanaman lainnya. Namun saat ini, dengan berkembangnya teknologi, para petani telah menggunakan traktor dalam membajak sawah dan juga sudah menggunakan mesin perontok padi untuk mengolah hasil panenannya.
Selain teknologi dalam bidang pertanian, teknologi yang berkaitan dengan komunikasi pun berkembang pesat. Dahulu, apabila ingin berkomunikasi jarak jauh memerlukan waktu yang lama. Akan tetapi, alat komunikasi saat ini sudah canggih. Misalnya melalui telepon seluler yang saat ini satu orang tidak hanya memiliki satu alat komunikasi tersebut. Bahkan, sekarang anak usia remaja bahkan yang masih anak-anak sekalipun telah mengenal apa itu facebook, email, twitter, dan lain sebagainya
7.  Perubahan Budaya
 Perubahan budaya yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dapat dilihat pada  perilaku anak muda saat ini. Banyak yang meniru trend-trend atau budaya masyarakat barat, misalnya cara berpakaian. Sekarang ini, jarang sekali anak muda yang mau mengenakan pakaian adat Jawa (Jogja), begitupun dalam acara pernikahan. Mereka bilang terlalu ribet.
Selain itu, contoh-contoh hasil kebudayaan seperti, angklung, gamelan, kesenian ketoprak, lagu-lagu tradisional tidak lagi diminati oleh masyarakat. Bahkan ada warga yang tidak mengetahui kebudayaan daerah tempat tinggalnya sendiri. Sekarang ini, keberadaan kesenian-kesenian tersebut telah tergantikan oleh adanya lagu-lagu pop, rock, dan lain sebagainya.

                                                                     
KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
v Konflik
Pengertian Konflik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.
Pengertian Konflik menurut Ahli :
Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
·    perbedaan antarindividu,
·    perbedaan kebudayaan ,
·    perbedaan kepentingan dan
·    Perubahan sosial.
Perbedaan anta rindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.
Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka.
Bentuk-bentuk Konflik
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
·         Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
·         Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
·         Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri
·         Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
·         Konflik atau pertentangan pribadi
·         Konflik atau pertentangan rasial
·         Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial
·         Konflik atau pertentangan politik
·         Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional
Berdasarkan Sifatnya :
·     Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
·     Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Berdasrkan posisi pelaku yang berkonflik
·    Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
·    Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
·    Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
·    Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina
·    Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik
Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat:
·    Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara.
2. Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama
·     Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
·     Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
·     Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
·     Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
-    Konflik dengan orangtua
-    Konflik dengan anak-anak sendiri
-    Konflik dengan keluarga
-    Konflik dengan orang lain
-    Konflik dengan suami atau istri
-    Konflik disekolah
-    Konflik dalam pemilihan pekerjaan
-    Konflik agama
-    Konflik pribadi

Dampak Sebuah Konflik
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
-     Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
-     Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
-     Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
-     Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
-     Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
-     Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
-     Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang

Segi negatif dari konflik :
-    Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
-    Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
-    Berubahnya kepribadian para individu.
-    Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Konflik Dan Kekerasan
Dalam KBBI kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabakan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
Secara sosiologis kekerasan umumnya teradi saat individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma-norma dan nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing.Akibatnya terjadilah konflik yang bermuara  kekerasan.
Teori – teori tentang Kekerasan :
Menurut Thomas santoso, terdapat 3 teori tentang kekerasan, yaitu :
-     Teori Kekerasan sebagai tindakan aktor(individu) atau kelompok
-     Manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetik atau fisiologis
-     Teori Kekerasan Struktural :   Kekerasan bukan berasal dari orang tertentu melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor atau kelompok semata melainkan dipengaruhi oleh suatu struktural
Teori Kekerasan sebagai kaitan antara aktor dan struktural, Konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada 4 jenis kekerasan yang diidentifikasikan, yaitu :
a.  kekerasan terbuka (yang dapat dilihat)
b.  kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi, berupa ancaman)
c.  kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, penjambretan)
d.  kekerasan defensif (kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri)

Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsoliasi, mediasi dan arbitasi.
Konsoliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
Arbitasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan
v INTEGRASI SOSIAL
Pengertian Integrasi Sosial
Dalam KBBI integrasi diartikan pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebur dapat meliputi ras, etnis, agama bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lain sebagainya.


Pengertian integrasi sosial menurut ahli :
Menurut Batonintegrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan pada ras tersebut
Syarat terjadinya Integrasi
Menurut  William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat  terjadinya integrasi sosial adalah :
-    Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka
-    Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma
-    Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten
Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
·      Homogenitas kelompok, pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai , demikian sebaliknya.
·      Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.
·      Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi
·      Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.
Bentuk-bentuk integrasi sosial
·      Integrasi Normatif : integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat,  contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika
·      Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
·      Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.
Proses Integrasi
·   Asimilasi : berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.
·   Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.
Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial
·     Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda
·     Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
·     Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
·     Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
·     Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.
·     Adanya perkawinan campur (amalgamasi)
·     Adanya musuh bersama dari luar.






KESIMPULAN
Melalui pembelajaran Tempat Ruang dan Sistem Sosial telah memberi dasar kemampuan, pengertian, dan pemahaman tentang Ilmu Pengetahuan Sosial terutama mengenai ruang tempat dan sistem sosial. Yang didalamnya memberikan pengetahuan dan pemahaman secara komprehensif dan integratif tentang konsep-konsep dasar kehidupan manusia berkenaan dengan ruang lingkup hidup dan juga hubungan sosialnya. Karena dengan memahami karakteristik setiap ruang, mengetahui pengaruh lokasi suatu tempat terhadap perkembangan wilayah, memahami fenomena yang terjadi baik fenomena alam maupun sosial, memahami potensi suatu wilayah sehingga berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara, dan memahami serta berperan serta dalam setiap proses sosial, terutama yang bersifat konstruktif bagi masyarakat.































DAFTAR PUSTAKA
Mantra, I.B. 2000. Demografi Umum. Pustaka pelajar. Yogyakarta
Sumaatmadja, N. 1981.  Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan.
Sukardi, 2009. Letak Indonesia.( online )
(http://mr-geo-mtsn.blogspot.com/2009/07/letak-indonesia.html. akses: 31 oktober 2012)
 (http://jidaimnida.blogspot.com/ 2011/11/peredaran-semu-tahunan-matahari.html. akses: 31 oktober  2012.)
Ratna anggun,2010. Keadaan Alam Indonesia . (online)
(http://uletapi.blogspot .com/2010/01/keadan-alam-indonesia.html. akses 31 oktober 2012)
Pratiwi, Ratih Nur. “Pranata Sosial” dalam http://sosiologi.ub.ac.id/Download: 24 Januari 2013.
Sandy, I. Made. 1985. Geografi Regional Indonesia. Jakarta: Puri Marga