Rabu, 31 Oktober 2012

Mitos asal muasal larangan menikah Sunda-Jawa

Pernahkah anda mendengar bahwa orang Sunda dilarang menikah dengan orang Jawa atau sebaliknya? Ternyata hal itu hingga ini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat kita. Lalu apa sebabnya?

Mitos tersebut hingga kini masih dipegang teguh beberapa gelintir orang. Tidak bahagia, melarat, tidak langgeng dan hal yang tidak baik bakal menimpa orang yang melanggar mitos tersebut.

Lalu mengapa orang Sunda dan Jawa dilarang menikah dan membina rumah tangga. Tidak ada literatur yang menuliskan tentang asal muasal mitos larang perkawinan itu. Namun mitos itu diduga akibat dari tragedi perang Bubat.

Peristiwa Perang Bubat diawali dari niat Prabu Hayam Wuruk yang ingin memperistri putri Dyah Pitaloka Citraresmi dari Negeri Sunda. Konon ketertarikan Hayam Wuruk terhadap putri tersebut karena beredarnya lukisan sang putri di Majapahit, yang dilukis secara diam-diam oleh seorang seniman pada masa itu, bernama Sungging Prabangkara.

Hayam Wuruk memang berniat memperistri Dyah Pitaloka dengan didorong alasan politik, yaitu untuk mengikat persekutuan dengan Negeri Sunda. Atas restu dari keluarga kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk mengirimkan surat kehormatan kepada Maharaja Linggabuana untuk melamar Dyah Pitaloka. Upacara pernikahan rencananya akan dilangsungkan di Majapahit.

Maharaja Linggabuana lalu berangkat bersama rombongan Sunda ke Majapahit dan diterima serta ditempatkan di Pesanggrahan Bubat. Raja Sunda datang ke Bubat beserta permaisuri dan putri Dyah Pitaloka dengan diiringi sedikit prajurit.

Menurut Kidung Sundayana, timbul niat Mahapatih Gajah Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda. Gajah Mada ingin memenuhi Sumpah Palapa yang dibuatnya pada masa sebelum Hayam Wuruk naik tahta, sebab dari berbagai kerajaan di Nusantara yang sudah ditaklukkan Majapahit, hanya kerajaan Sunda lah yang belum dikuasai.

Dengan maksud tersebut, Gajah Mada membuat alasan oleh untuk menganggap bahwa kedatangan rombongan Sunda di Pesanggrahan Bubat adalah bentuk penyerahan diri Kerajaan Sunda kepada Majapahit. Gajah Mada mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka bukan sebagai pengantin, tetapi sebagai tanda takluk Negeri Sunda dan pengakuan superioritas Majapahit atas Sunda di Nusantara. Hayam Wuruk sendiri disebutkan bimbang atas permasalahan tersebut, mengingat Gajah Mada adalah Mahapatih yang diandalkan Majapahit pada saat itu.

Versi lain menyebut bahwa Raja Hayam Wuruk ternyata sejak kecil sudah dijodohkan dengan adik sepupunya Putri Sekartaji atau Hindu Dewi. Sehingga Hayam Wuruk harus menikahi Hindu Dewi sedangkan Dyah Pitaloka hanya dianggap tanda takluk.

"Soal pernikahan itu, teori saya tentang Gajah Mada, Gajah Mada tidak bersalah. Gajah Mada hanya melaksanakan titah sang raja. Gajah Mada hendak menjodohkan Hayam Wuruk dengan Diah Pitaloka. Gajah mada Ingin sekali untuk menyatukan antara Raja Sunda dan Raja Jawa lalu bergabung. Indah sekali," tegas sejarawan sekaligus arkeolog Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar.

Hal ini dia sampaikan dalam seminar Borobudur Writers & Cultural Festival 2012 bertemakan; 'Kontroversi Gajah Mada Dalam Perspektif Fiksi dan Sejarah' di Manohara Hotel, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jateng, Selasa (30/10).

Pihak Pajajaran tidak terima bila kedatangannya ke Majapahit hanya menyerahkan Dyah Pitaloka sebagai taklukan. Kemudian terjadi insiden perselisihan antara utusan Linggabuana dengan Gajah Mada.

Perselisihan ini diakhiri dengan dimaki-makinya Gajah Mada oleh utusan Negeri Sunda yang terkejut bahwa kedatangan mereka hanya untuk memberikan tanda takluk dan mengakui superioritas Majapahit, bukan karena undangan sebelumnya. Namun Gajah Mada tetap dalam posisi semula.

Belum lagi Hayam Wuruk memberikan putusannya, Gajah Mada sudah mengerahkan pasukan Bhayangkara ke Pesanggrahan Bubat dan mengancam Linggabuana untuk mengakui superioritas Majapahit. Demi mempertahankan kehormatan sebagai ksatria Sunda, Linggabuana menolak tekanan itu.

Terjadilah peperangan yang tidak seimbang antara Gajah Mada dengan pasukannya yang berjumlah besar, melawan Linggabuana dengan pasukan pengawal kerajaan (Balamati) yang berjumlah kecil serta para pejabat dan menteri kerajaan yang ikut dalam kunjungan itu. Peristiwa itu berakhir dengan gugurnya Raja Linggabuana, para menteri, pejabat kerajaan beserta segenap keluarga kerajaan Sunda di Pesanggrahan Bubat.

Tradisi menyebutkan sang Putri Dyah Pitaloka dengan hati berduka melakukan bela pati atau bunuh diri untuk membela kehormatan bangsa dan negaranya. Menurut tata perilaku dan nilai-nilai kasta ksatria, tindakan bunuh diri ritual dilakukan oleh para perempuan kasta tersebut jika kaum laki-lakinya telah gugur. Perbuatan itu diharapkan dapat membela harga diri sekaligus untuk melindungi kesucian mereka, yaitu menghadapi kemungkinan dipermalukan karena pemerkosaan, penganiayaan, atau diperbudak.

Hayam Wuruk pun kemudian meratapi kematian Dyah Pitaloka. Akibat peristiwa Bubat ini, bahwa hubungan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada menjadi renggang. Gajah Mada sendiri menghadapi tentangan, kecurigaan, dan kecaman dari pihak pejabat dan bangsawan Majapahit, karena tindakannya dianggap ceroboh dan gegabah. Mahapatih Gajah Mada dianggap terlalu berani dan lancang dengan tidak mengindahkan keinginan dan perasaan sang Mahkota, Raja Hayam Wuruk sendiri.

Tragedi perang Bubat juga merusak hubungan kenegaraan antar Majapahit dan Pajajaran atau Sunda dan terus berlangsung hingga bertahun-tahun kemudian. Hubungan Sunda-Majapahit tidak pernah pulih seperti sedia kala.

Pangeran Niskalawastu Kancana, adik Putri Dyah Pitaloka yang tetap tinggal di istana Kawali dan tidak ikut ke Majapahit mengiringi keluarganya karena saat itu masih terlalu kecil dan menjadi satu-satunya keturunan Raja yang masih hidup dan kemudian akan naik takhta menjadi Prabu Niskalawastu Kancana.

Kebijakan Prabu Niskalawastu Kancana antara lain memutuskan hubungan diplomatik dengan Majapahit dan menerapkan isolasi terbatas dalam hubungan kenegaraan antar kedua kerajaan. Akibat peristiwa ini pula, di kalangan kerabat Negeri Sunda diberlakukan peraturan larangan estri ti luaran (beristri dari luar), yang isinya diantaranya tidak boleh menikah dari luar lingkungan kerabat Sunda, atau sebagian lagi mengatakan tidak boleh menikah dengan pihak Majapahit. Peraturan ini kemudian ditafsirkan lebih luas sebagai larangan bagi orang Sunda untuk menikahi orang Jawa.

Tindakan keberanian dan keperwiraan Raja Sunda dan putri Dyah Pitaloka untuk melakukan tindakan bela pati (berani mati) dihormati dan dimuliakan oleh rakyat Sunda dan dianggap sebagai teladan. Raja Lingga Buana dijuluki 'Prabu Wangi' (bahasa Sunda: raja yang harum namanya) karena kepahlawanannya membela harga diri negaranya. Keturunannya, raja-raja Sunda kemudian dijuluki Siliwangi yang berasal dari kata Silih Wangi yang berarti pengganti, pewaris atau penerus Prabu Wangi.

Beberapa reaksi tersebut mencerminkan kekecewaan dan kemarahan masyarakat Sunda kepada Majapahit, sebuah sentimen yang kemudian berkembang menjadi semacam rasa persaingan dan permusuhan antara suku Sunda dan Jawa yang dalam beberapa hal masih tersisa hingga kini. Antara lain, tidak seperti kota-kota lain di Indonesia, di kota Bandung, ibu kota Jawa Barat sekaligus pusat budaya Sunda, tidak ditemukan jalan bernama 'Gajah Mada' atau 'Majapahit'. Meskipun Gajah Mada dianggap sebagai tokoh pahlawan nasional Indonesia, kebanyakan rakyat Sunda menganggapnya tidak pantas akibat tindakannya yang dianggap tidak terpuji dalam tragedi ini.

Sabtu, 27 Oktober 2012

MENGEROSI BUDAYA MEMBOLOS

Mengerosi budaya membolos


Penyimpangan perilaku siswa tidak mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah tanpa alasan yang tidak tepat atau lebih tepatnya dikatakan membolos adalah sudah ada sejak dulu baik terjadi di perkotaan maupun di daerah. Dalam penanganan siswa yang membolos terkesan guru sering terlalu cepat menvonis untuk dikatogorikan siswa yang nakal sehingga perlu adanya sanksi tegas tanpa adanya pembimbingan dan pembinaan sebagai program tindak lanjut. Dan anehnya sering orang tua siswa cenderung membela atau menutupi perilaku anaknya dengan membela dan memberikan seribu alasan dengan tujuan anaknya terhindar dari sanksi yang diberikan pihak sekolah.
Fenomena siswa membolos memang bisa berdampak pada kenakalan remaja, tawauran siswa, tindak kriminal, nakoba dan pergaulan bebas adalah salah satu dampaknya, Tetapi tidak semua siswa membolos akan bermuara ke arah kenakalan remaja. Kita harus bijaksana menyikapai dan menangani permasalahan tersebut.
Membolos dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat. Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang jelas.
Membolos merupakan salah satu bentuk dari penyimpangan perilaku siswa, yang jika tidak segera diselesaikan dan dicarikan solusinnya dapat menimbulkan dampak yang lebih parah. Oleh karena itu penanganan terhadap siswa yang suka membolos menjadi perhatian yang sangat serius. Penanganan tidak saja dilakukan oleh sekolah, tetapi pihak keluarga juga perlu dilibatkan. Malah terkadang penyebab utama siswa membolos lebih sering berasal dari dalam keluarga itu sendiri. Jadi komunikasi antara pihak sekolah dengan pihak keluarga menjadi sangat penting dalam pemecahan masalah siswa tersebut.
Perilaku membolos ini perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Bukan saja hanya perhatian yang berasal dari pihak sekolah, melainkan juga perhatian yang berasal dari orang tua dan pemerintah. Perilaku membolos sangat merugikan dan bahkan bisa saja menjadi sumber masalah baru. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan berlalu, maka yang bertanggung jawab atas semua ini bukan saja dari siswa itu sendiri melainkan dari pihak sekolah ataupun guru yang menjadi orang tua di sekolah juga akan ikut menangungnya.


Faktor penyebab siswa membolos
a. Faktor Internal.
Sebab internal adalah sebab prilaku individu yang timbulnya dari dalam kondisi dalam anak itu sendiri yang disebabkan oleh :
1. Perasaan rendah diri
Perasaan diri tidak mampu dan takut akan selalu gagal membuat siswa tidak percaya diri dengan segala yang dilakukannya. Ia tidak ingin malu, merasa tidak berharga, serta dicemooh sebagai dan diejek dari kegagalan nya. Perasan rendah diri tidak selalu muncul pada setiap mata pelajaran. Terkadang ia merasa tidak mampu dengan mata pelajaran matematika, tetapi ia mampu pada mata pelajaran biologi. Pada mata pelajaran yang ia tidak suka, ia cenderung berusaha untuk menghindarinya, sehingga ia akan pilih-pilih jika akan masuk sekolah.
Sementara itu siswa tidak menyadari bahwa dengan tidak masuk sekolah justru membuat dirinya ketinggalan materi pelajaran. Melarikan diri dari masalah malah akan menambah masalah
2. Perasaan Termarginalkan.
Perasaan tersisihkan tentu tidak diinginkan semua orang. Tetapi kadang rasa itu muncul tanpa kita inginkan. Seringkali anak dibuat merasa bahwa ia tidak diinginkan atau diterima di kelasnya. Perasaan ini bisa berasal dari teman sekelas atau mungkin gurunya sendiri dengan sindiran atau ucapan. Siswa yang ditolak oleh teman-teman sekelasnya, akan merasa lebih aman berada di rumah. Ada siswa yang tidak masuk sekolah karena takut oleh ancaman temannya. Ada juga yang diacuhkan oleh teman-temannya, ia tidak diajak bermain, atau mengobrol bersama. Penolakan siswa terhadap siswa lain dapat disebabkan oleh faktor tertentu, misalnya faktor SARA.

b. Faktor Eksternal.
Sebab eksternal adalah sebab-sebab yang timbul dari luar diri seseorang. Sebab eksternal ini berpangkal dari keluarga, lingkungan sosial dan sekolah
1. Faktor keluarga.
Lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama kali di kenal oleh anak. Anak mulai menerima nilai-nilai baru dari dalam keluarga dan dari keluarga inilah anak mulai mensosialisasikan diri. Lingkungan keluarga diakui oleh semua ahli pendidikan maupun psikologi sebagai lingkungan yang sangat menentukan bagi perkembagan anak selanjutnya.  Pola asuh yang keliru dapat m

Mengembangkan interaksi guru dan siswa yang baik

Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar.
Proses pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif. Guru dapat merancang model-model pembelajaran sehingga siswa  dapat belajar secara optimal. Guru mempunyai peran ganda dan sangat strategis dalam kaitannya dengan kebutuhan siswa. Peran dimaksudkan adalah guru sebagai guru, guru sebagai orang tua, dan guru sebagai sejawat belajar.
1. Guru sebagai guru.
Pekerjaan utama guru adalah mengajar dan mendidik siswa siswa, yang berusaha agar semua siswanya mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diajarkan dengan baik.
2. Guru sebagai orang tua.
Tempat mencurahkan segala perasaan siswa, tempat mengadu siswa ketika mengalami gangguan. Siswa merasa aman dan nyaman ketika dekat dengan guru, bahkan merasa rindu jika tidak bertemu guru. Interaksi guru dan siswa bagaikan hubungan orang tua dan anak, hangat, akrab, harmonis, dan tulus.
3. Guru sebagai teman.
Sebagai pasangan untuk berbagai pengalaman dan beradu argumentasi dalam diskusi secara informal. Guru tidak merasa direndahkan jika siswa tidak sependapat, atau memang pendapat siswa yang benar, dan menerima saran siswa murid yang masuk akal. Hubungan guru dan siswa mengutamakan nilai-nilai demokratis dalam proses pembelajaran.

KURIKULUM BARU TUNTAS AKHIR TAHUN 2012

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim menyebutkan, pembahasan dan penyusunan kurikulum pendidikan yang baru telah mencapai 25 persen dan dijadwalkan tuntas pada akhir 2012. "Proses penyusunan kurikulum terus dilakukan, saat ini sudah mencapai 25 persen. Akhir 2012 dipastikan sudah rampung," kata Wamendikbud di sela-sela pembukaan TOT Pembentukan Karakter pada Guru dan Kepala Sekolah di Bandung, Minggu (21/10/2012). Tahun depan sudah ada buku dan penataan di beberapa sektor sehingga bisa digulirkan pada tahun ajaran baru 2013. Meski demikian, dalam prosesnya masih terus menyerap aspirasi dan masukan dari masyarakat, pakar, dan juga dari beberapa stakeholder pendidikan di Indonesia. Salah satunya yang mendapat respons dari masyarakat adalah terkait penyederhanaan kurikulum, termasuk melakukan pemadatan pada mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. "Penyederhanaan kurikulum menjadi salah satu yang mendapat respons cukup signifikan, termasuk adanya pengurangan mata pelajaran seperti di tingkat SD," katanya. Hal itu untuk merespons adanya pendapat yang menyebutkan bahwa anak dijejali banyak pelajaran sehingga dilakukan penyesuaian dalam kurikulum baru. Musliar mencontohkan, dalam kurikulum baru untuk tingkat SD diwacanakan hanya ada enam mata pelajaran, yakni Agama, PPKN, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. "IPA tidak ada, dalam kurikulum baru ilmu pengetahuan akan diintegrasikan dengan pelajaran lain, termasuk salah satunya ilmu bahasa dikemas dalam konteks yang lebih menarik," katanya. Penjaskes juga diintegrasikan dengan penerapan nilai dan karakter, mendorong kerja keras dan cinta Tanah Air. "Ini kesempatan menata kurikulum, jangan sampai ada istilah siswa terbebani. Mereka bersekolah, tetapi tetap bisa menikmati masa kanak-kanak," kata Musliar. Dalam kurikulum baru, kata dia, peserta didik didorong untuk mengenali lingkungan sekitarnya dan potensi masing-masing. Di sisi lain, kata Wamendikbud, model implementasinya juga masih akan dibahas kembali. "Implementasinya belum disepakati, untuk tingkatan SD hingga perguruan tinggi, apakah ploting-nya di sekolah kabupaten atau provinsi. Masih akan disusun dan disepakati. Saya sendiri tidak sabar menunggu 2013, seperti apa sekolah-sekolah menerapkan kurikulum baru itu," kata Wamendikbud.

fcbarca: Brazilian goalkeeper score a goal in the last minu...

fcbarca: Brazilian goalkeeper score a goal in the last minu...: La incorporación de Neymar al FC Barcelona, ​​centro de constantes rumores desde hace meses, cobra cada vez más fuerza. Una prueba d...

Jumat, 26 Oktober 2012

JADWAL SUSUNAN ACARA SEREN TAUN 2012,CIGUGUR-KUNINGAN

Penghujung tahun 1945 saka sudah di depan mata,seperti biasa tradisi UPACARA ADAT SEREN TAUN akan diadakan oleh masyarakat Cigugur -Kuningan pada penghujung tahun yakni pada bulan Rayagung ini. Adapun puncak acara seren taun tersebut jatuh pada tanggal 22 Rayagung 1945 SAKA, atau tanggal 07 November 2012 pada penanggalan Masehi.
Berikut ini adalah JADWAL SUSUNAN ACARA SEREN TAUN 2012,CIGUGUR-KUNINGAN

Susunan Acara Upacara Adat Seren Taun 2012


No
Hari, Tanggal
Waktu
Acara
Tempat
1.
Jum'at, 02 Nov 2012 18.30 - 19.00 Damar Sewu Halaman Gedung Paseban
19.00 - 19.30 Karinding Kontemporer Taman Sari Paseban
19.30 - 20.15 Pentas Seni STSI Taman Sari Paseban
2.
Sabtu, 03 Nov 2012 08.30 - 09.30 Pesta Dadung Situ Hyang
09.30 - 09.45 Pembuangan Hama Situ Hyang
09.45 - 10.00 Penanaman Hama Situ Hyang
10.00 - 10.30 Seribu Kentongan Situ Hyang - Paseban
10.30 - 11.00 Gending Pangbage Taman Sari Paseban
13.30 - 15.30 Pasanggiri Pupuh Tingkat SD se-Kecamatan Cigugur Aula SMP Tri Mulya Cigugur
13.30 - 15.30 Lomba Menggambar dan Mewarnai (Anak) Taman Sari Paseban
15.30 - 16.00 Tari Tani Anak Taman Sari Paseban
16.00 - 16.30 Kaulinan Barudak Taman Sari Paseban
16.30 - 17.00 Pengumuman Hasil Lomba Menggambar dan Mewarnai Taman Sari Paseban
19.30 - 21.00 Pentas Kesenian Anak Taman Sari Paseban
3. Minggu, 04 Nov 2012 08.00 - 10.30 Lomba Panahan Tradisional Lapangan Sepak Bola Cigugur
08.00 - 12.00 Pengobatan Gratis Dari RS. Sekar Kamulyan Cigugur Taman Sari Paseban
11.00 - 13.00 Lomba Permainan Tradisional Egrang (Patikluk) Lapangan Sepak Bola Cigugur
14.00 - 16.00 Lomba Nyiblung, Datung Buyung, Ngukuy Artos Kolam Cigugur
19.00 - 23.00 Pagelaran Seni Purwawirahma Taman Sari Paseban
4. Senin, 05 Nov 2012 08.00 - 12.00 Pengobatan Geratis dari RSU Kuningan Medical Center Taman Sari Paseban
09.00 - 11.00 Pelatihan Tata Rias Aula SMP Tri Mulya Cigugur
10.00 - 12.00 Workshop Iket Taman Sari Paseban
19.30 - 21.00 Pentas Kesenian Klasik Khas Daerah Kuningan Taman Sari Paseban
21.00 - 21.30 Tari Lenyapan Bapa-Bapa Taman Sari Paseban
5. Selasa, 06 Nov 2012 08.30-10.00 Dialog Masyarakat Adat Gedung Paseban
14.00-17.00 Helaran Budaya Cigugur - Kuningan Kota
19.20-19.50 Doa Bersama Gedung Paseban
19.50-21.30 Kidung Spiritual Gedung Paseban
21.30-22.30 Gelar Pusaka Monggang Gedung Paseban
22.30-23.00 Tari Pwah Aci Gedung Paseban
23.00-23.30 Ngareremokeun Gedung Paseban
6. Rabu, 07 Nov 2012 08.00-16.00 Puncak Acara Seren Taun 22 Rayagung 1945 Saka
Tari Buyung Halaman Gedung Paseban
Angklung Kanekes Halaman Gedung Paseban
Angklung Buncis Halaman Gedung Paseban
Ngajayak Halaman Gedung Paseban
Sambutan - sambutan Gedung Paseban
Rajah Pamuka Gedung Paseban
Penumbukan Padi Saung Panutuan
20.00 - selesai Wayang Golek dari Buleud Garut Taman Sari Paseban
*) Acara sewaktu-waktu dapat berubah
Bagi anda yang berminat hadir untuk mengikuti acara ini anda dapat datang kelokasi acara  di GEDUNG CAGAR BUDAYA NASIONAL  PASEBAN 351 CIGUGUR-KUNINGAN
Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi sahabat-sahabat pengunjung blog ini

Senin, 22 Oktober 2012

Cara Membuat Headline Artikel Di Beranda Blog


Secara default, Blogger memberikan model yang sama untuk bidang artikel yang tampilkan pada halaman beranda (versi web maupun versi seluler). Namun apabila kita membuka berbagai situs web atau portal berita, maka kita akan mendapati adanya headline yang digunakan untuk menampilkan berita terbaru atau berita yang menjadi sorotan  seperti yang digunakan pada blog ini untuk tampilan versi web maupun versi seluler.
Sedikit cerita tentang hal tersebut, kebetulan beberapa waktu yang lalu ada seorang sahabat yang bertanya mengenai cara membuat headline seperti yang tampak pada gambar di atas atau seperti yang biasa digunakan pada berbagai situs web atau portal berita. Nah, untuk keperluan membuat headline artikel di beranda blog tampilan versi mobile, maka Anda dapat mengerjakan langkah-langkah berikut ini secara berurutan.

Pertama, buka editor template dengan cara mengeklik menu ‘Template’ > ‘Edit HTML’ > ‘Lanjutkan’ > ‘Expand Template Widget’.
Kedua, cari kode <b:include data='post' name='mobile-index-post'/> dan kemudian hapus kode tersebut lalu ganti dengan kode di bawah ini.
<b:if cond='data:post.isFirstPost == &quot;true&quot;'>
<!-- newer post -->
<b:include data='post' name='mobile-index-post'/>
<b:else/>
<!-- older post -->
<b:include data='post' name='older-mobile-index-post'/>
</b:if>
Ketiga, cari kode <b:includable id='mobile-index-post' var='post'> dan kemudian hapus seluruh rangkaian kode untuk bagian tersebut sampai dengan kode </b:includable>, seperti yang tampak pada contoh rangkaian kode di bawah ini.
<b:includable id='mobile-index-post' var='post'>   <!--- hapus dari sini --->
<div class='mobile-date-outer date-outer'>
---- rangkaian kode ----
</div>
</b:includable>   <!--- hapus sampai sini --->
Kemudian pada bagian kode yang dihapus tersebut, sisipkan rangkaian kode di bawah ini.
<b:includable id='mobile-index-post' var='post'>
<div class='mobile-date-outer date-outer'>
<div class='mobile-post-outer'>
<a expr:href='data:post.url'>
<h3 class='mobile-index-title entry-title'>
<b><data:post.title/></b>
</h3>
</a>

<div class='mobile-index-contents'>
<b:if cond='data:post.thumbnailUrl'>
<div class='mobile-index-thumbnail'>
<div class='Image' style='float:left; '>
<div style='float: left; width:80px; height:80px; margin-right:4px; border: 1px solid #666666;'>
<img expr:src='data:post.thumbnailUrl' style='width:80px !important; height:80px !important;'/>
</div>
</div>
</div>
<b:else/>
<div style='float: left; width:80px; height:80px; margin-right:4px; border: 1px solid #666666;'>
<img alt='eltelu' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghXQZ-AT_zSjD1Tk8xx7NrWwDPDl9RcG51Cvwm3mXqzLLZfXBFw6_JvK6unRTa7sIVoQ1QPIjug4IZyvVlqVroRSsgm8NRQpimpSi1sYvUrFAoQaSVp7HwOQlNiHBWLv6gQGuNxO0hJ5k/s800/ELTELU.png' style='width: 80px !important; height: 80px !important;'/>
</div>
</b:if>

<div class='post-body'>
<div align='justify'>
<b:if cond='data:post.snippet'><data:post.snippet/></b:if>
</div>
</div>
</div>
<div style='clear: both;'/>

<div class='mobile-index-comment'>
<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>
<b:if cond='data:post.allowComments'>
<b:if cond='data:post.numComments == 0'>
<a expr:href='data:post.url'>0 <data:top.commentLabel/></a>
</b:if>
<b:if cond='data:post.numComments != 0'>
<a class='comment-link' expr:href='data:post.addCommentUrl' expr:onclick='data:post.addCommentOnclick'><b:if cond='data:post.numComments == 1'>1 <data:top.commentLabel/><b:else/><data:post.numComments/> <data:top.commentLabelPlural/></b:if></a>
</b:if>
</b:if>
</b:if>
</div>
</div>
</div>
</b:includable>


<b:includable id='older-mobile-index-post' var='post'>
<div class='mobile-date-outer date-outer'>
<div class='mobile-post-outer'>
<a expr:href='data:post.url'>
<h3 class='mobile-index-title entry-title'>
<div class='mobile-bingkai-judul'>
<b><data:post.title/></b>
</div>
</h3>
</a>

<div class='mobile-index-comment'>
<b:if cond='data:blog.pageType != &quot;static_page&quot;'>
<b:if cond='data:post.allowComments'>
<b:if cond='data:post.numComments == 0'>
<a expr:href='data:post.url'>0 <data:top.commentLabel/></a>
</b:if>
<b:if cond='data:post.numComments != 0'>
<a class='comment-link' expr:href='data:post.addCommentUrl' expr:onclick='data:post.addCommentOnclick'><b:if cond='data:post.numComments == 1'>1 <data:top.commentLabel/><b:else/><data:post.numComments/> <data:top.commentLabelPlural/></b:if></a>
</b:if>
</b:if>
</b:if>
</div>
</div>
</div>
</b:includable>
Keterangan:
Ganti URL gambar yang terdapat dalam kode <img alt='eltelu' src='https:…. dengan URL gambar yang akan digunakan dan ditampilkan pada headline apabila tidak terdapat gambar dalam artikel yang dimaksud. 
Keempat, simpan template.

Sehingga apabila sebelumnya Anda telah melakukan kustomisasi pada template untuk tampilan versi seluler, maka ketika blog Anda dibuka dengan menggunakan perangkat seluler, tampilannya adalah seperti yang tampak pada gambar di atas. Sedangkan apabila Anda masih menggunakan desain tampilan versi seluler default yang disediakan oleh Blogger, maka ketika blog Anda dibuka dengan menggunakan perangkat seluler, tampilannya adalah seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
ELTELU - Contoh Headline Artikel Pada Tampilan Default Versi Mobile
Lantas, bagaimana caranya untuk membuat headline artikel di beranda blog untuk tampilan versi web? Terkait dengan hal tersebut, akan saya uraikan dalam artikel yang terpisah atau pada artikel yang berikutnya.
Semoga berguna dan bermanfaat.
Salam.

MEMAHAMI KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS ANAK


Para guru di Indonesia belum banyak memahami karakteristik psikologi anak. Mayoritas guru di sekolah lebih mengacu pada karakteristik visual dan auditorial, sehingga anak yang berkarakter kinestetik tidak terangkul secara maksimal dalam mencerna pelajaran.
Guru-guru di Indonesia belum dikomunikasikan untuk menangani kriteria anak. Kasihan, karena mereka itu memiliki karakteristik yang unik. Tidak fair jika kita menghadapi mereka dengan cara yang sama.
-- Linda Saptadji
"Guru-guru di Indonesia belum dikomunikasikan untuk menangani kriteria anak. Kasihan anak-anak, karena mereka itu kan memiliki karakteristik yang unik. Tidak fair jika kita menghadapi mereka dengan cara yang sama," ungkap Linda Saptadji, psikolog yang berkecimpung di Yayasan Anak Indonesia Suka Baca, di Jakarta, Kamis (28/6/2012).
Linda mengatakan, karakteristik anak memang menjadi tantangan bagi dunia pendidikan saat ini, khususnya anak-anak yang memiliki karakter kinestetik. Guru selalu menganggap mereka sebagai anak nakal karena banyak melakukan gerakan.
Linda melanjutkan, anak kinestetik memiliki problema dalam menangkap pelajaran. Mereka sulit untuk membaca.
"Masalah terbesarnya ada di sekolah. Tidak semua pelajaran memiliki sesi praktik, sehingga harus ada usaha lebih untuk bisa menerjemahhkan pengetahuan yang guru berikan dalam bentuk praktik," ungkap Linda.
Linda mengaku sangat menyayangkan, bahwa tidak semua ilmu di sekolah memberikan materi praktik. Akibatnya, anak-anak kinestetik belajar dengan cara-cara motorik. Bahkan, lanjut dia, anak kinestetik jika kebutuhannya tidak terakomodir akan melakukan cara-cara visual untuk bisa memahami masalahnya.
Pengaruh lingkungan
Linda menyarankan, ketiga unsur karakteristik anak harus dirangkum dalam metode mengajar. Pada dasarnya, setiap orang memiliki tiga unsur karakteristik, tetapi ada salah satu yang lebih menonjol.
"Karakter seseorang juga bisa berubah karena pengaruh lingkungan," ujar Linda.
Menurut Linda, guru-guru saat ini dituntut untuk berpikir out of the box. Guru juga diminta untuk mencari strategi baru dalam mengajar dan mendidik perkembangan anak-anak didiknya.
"Pendidikan kan berkembang, teori-teori pendidikan juga berkembang. Anak-anak pun berkembang, tantangan juga semakin banyak," tambah Linda.
Bagi Linda, mind mapping merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan kualitas anak didik yang memiliki beragam karakteristik. Tony buzan, konsultan pendidikan melakukan sesuatu yang sangat luar biasa untuk dunia pendidikkan melalui metode mind mapping ini.
"Karena pada saat mapping terserah anak mau menulis apa dan mereka mempertanggungjawabkan apa yang mereka tulis," kata Linda.

Bagaimana Mengoptimalkan Potensi Anak


Pemerintah Kota Yogyakarta melalui dinas pendidikannya membuat gebrakan baru dengan program pendidikan anak genius.
Calon siswa sekolah dasar (SD) yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, atau yang disebut sebagai cerdas istimewa, diikutsertakan dalam program ini untuk diberi pelayanan pendidikan yang istimewa, antara lain dengan diberi pendampingan oleh guru pendamping khusus.
Apakah ada syarat khusus untuk dapat menembus program baru itu? Tentu ada! Salah satu syarat: calon siswa SD sudah mendapat rekomendasi dari psikolog terkait dengan kecerdasannya. Adapun lembaga yang dipercaya mengeluarkan surat rekomendasi itu adalah Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta.
Terlepas dari sejauh mana tingkat keberhasilannya nanti, kita perlu memberi apresiasi kepada Pemkot Yogyakarta yang berani menyelenggarakan program pendidikan anak genius.
Realitasnya tak ada pemerintah kabupaten/kota di Indonesia yang berani menyelenggarakan program serupa untuk satuan SD. Kalaupun ada, bisa dihitung dengan jari jumlahnya.
Tiga pendekatan
Anak genius adalah anak yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa. Kecerdasan itu sendiri merupakan kemampuan mental yang dibawa semenjak lahir untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan memecahkan masalah.
Dalam dunia psikologi pendidikan, ada beberapa terminologi yang dipakai untuk menyebut anak genius, antara lain genius children, gifted children, exceptional gifted children, hoogbegaafd, talented children, bright children, high ability, superior, supernormal.
Pakar psikologi menyatakan, kegeniusan anak bisa diukur dengan tes IQ. Anak yang memiliki IQ di atas 140 baru layak disebut sebagai anak genius.
Setidak-tidaknya terdapat tiga pendekatan untuk mendidik anak genius, masing-masing adalah pendekatan pengayaan, pendekatan percepatan, dan pendekatan pengelompokan.
Pendekatan pengayaan ditempuh dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat vertikal (intensif, pendalaman) dan horizontal (ekstensif, perluasan). Pengayaan diberikan setelah anak genius menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya dan siswa di kelasnya.
Praktiknya nanti, anak genius yang menjadi siswa SD dapat diberi tugas perpustakaan, belajar bebas, mempelajari kasus tertentu, dan sebagainya.
Pendekatan percepatan dapat ditempuh dengan memperbolehkan anak genius menyelesaikan program reguler sebelum waktunya. Praktiknya nanti anak genius yang menjadi siswa SD bisa naik kelas secara meloncat, naik kelas sebelum masa akhir tahun tiba, atau merangkap kelas misalnya di kelas II dan III atau kelas IV dan V sekaligus.
Pendekatan pengelompokan dapat ditempuh dengan mengelompokkan anak-anak genius jadi satu dan menerima pembelajaran khusus. Praktiknya nanti, anak-anak genius bisa dikelompokkan ke dalam sekolah atau SD khusus, atau ke dalam kelas khusus di suatu SD, atau tetap saja berbaur dengan siswa lain tetapi terjadwal pertemuan khusus.
Dua faktor
Kesuksesan mendidik anak genius setidak-tidaknya ditentu- kan dua faktor yang tidak dapat saling dipisahkan: guru pendamping dan manajemen kelas.
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan program pendidikan anak genius di Kota Yogyakarta, sepertinya dinas pendidikan sudah menyiapkan guru pendamping khusus. Kalau benar, ini merupakan langkah strategis untuk merealisasi program: pasalnya, mencari guru pendamping khusus anak genius bukan merupakan pekerjaan mudah.
Seorang guru pendamping anak genius atau guru pendamping khusus di samping harus cerdas juga dituntut kreatif dan memiliki pengalaman mendidik anak cerdas dan/atau anak genius. Praktiknya nanti, tidak sembarang guru SD bisa mendampingi siswanya yang genius. Di sisi lain, guru pendamping khusus anak genius di SD dimungkinkan sebagian justru bukan guru SD.
Faktor kedua menyangkut manajemen kelas yang berpotensi menjadi masalah rumit untuk mengelola anak genius. Kalau dalam satu kelas di SD nanti ada empat anak genius saja, misalnya, jangan pernah dibayangkan bahwa keempat anak tersebut memiliki potensi, keinginan, minat dan kemampuan yang sama. Bisa jadi anak yang satu ingin ke timur, sedangkan ketiga yang lain ingin ke barat, ke utara, dan ke selatan.
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menginformasikan bahwa pendidikan anak genius nantinya akan dilakukan secara inklusif. Artinya, anak-anak genius nantinya akan dibaurkan menjadi satu dengan siswa-siswa lain.
Kiranya perlu diingat bahwa mendidik anak genius secara inklusif (berbaur) ini tidak lebih mudah dibandingkan dengan eksklusif (khusus) karena semua perlakuan terhadap anak genius harus mempertimbangkan perlakuan terhadap siswa lainnya: soal waktu, soal tempat, soal suasana, soal materi, dan sebagainya.
Kita doakan saja penyelenggaraan pendidikan anak genius nantinya akan berhasil dan bermanfaat untuk kita.

POTENSI KECERDASAN ANAK SAMA


Pemerhati pendidikan anak serta praktisi finger print analysis dan metode Glenn Doman, E Esthywati, mengatakan, pada dasarnya potensi kecerdasan anak adalah sama.
"Ada kecerdasan anak yang memang diturunkan dari faktor DNA. Tetapi, proses ibu mengandung dalam keadaan stres juga akan memengaruhi potensi kecerdasannya," kata Esthywati pada seminar "How to Be Smart Parents", di Manado, Minggu (21/10/2012).
Pada seminar yang menggali lebih dalam bagaimana mengoptimalkan potensi anak melalui metode Glenn Doman serta mengembangkan bakat anak melalui analisis sidik jari, dia mengatakan, untuk mengembangkan potensi pada anak maka harus ada stimulus untuk mengeluarkannya, seperti memberikan bahan ajar dengan metode tertentu.
Menurut dia, sifat-sifat dasar manusia ditampilkan dalam beragam tipe, di antaranya personal, keseimbangan, skill atau keahlian, serta emosional. Selain itu, kata dia, sifat dasar manusia juga dapat dilihat dari tanda khusus pada setiap jari manusia.
Jari kelingking, misalkan, berkaitan dengan kemampuan dalam melakukan adaptasi, sedangkan jari telunjuk berhubungan dengan kemampuan berpikir, mengeluarkan ide-ide, pemimpin, serta imajinatif. Sementara ibu jari berkaitan dengan kemampuan membangun hubungan dengan orang lain.
Sementara itu, ditambahkan Managing Director PT Glenn Doman Indonesia, Salord Sagala, anak berpotensi memiliki potensi luar biasa dan bisa melebihi Leonardo Da Vinci, sang pelukis Monalisa dan perancang dasar tank tempur, parasut, pesawat terbang, helikopter, serta temuan lainnya.
"Berpotensi erat kaitannya dengan upaya yang harus dilakukan sehingga potensi atau kecerdasan anak keluar atau muncul," ungkapnya.
Bahkan, menurut dia, semua anak adalah jenius, tetapi orang tua yang membuat anak tidak jenius pada enam tahun pertama.
"Sikap kita kadang kala membuat potensi anak tidak bisa tumbuh. Di antaranya kurang memberi perhatian. Ada kalanya orang tua marah atau bersikap keras. Keras boleh," kata Salord.
Sikap keras orang tua, menurut dia, boleh saja, tetapi lebih bijaksana apabila bersikap lembut dan memberi pengertian tentang segala sesuatu.

SETIAP ORANG BERHAK UNTUK MENDAPATKAN PENDIDIKAN YANG LAYAK


MATIAS DEDI- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengaku belum mendengar kabar adanya siswa Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) Johar Baru yang ditolak oleh sekolah induknya sehingga kehilangan hak dasar sebagai siswa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa pihaknya belum mendengar kabar tersebut. Nuh berjanji akan segera menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan lapangan terkait masalah penolakan sekolah induk pada siswa TKBM ini.

"Kami akan cek di lapangan dulu karena ini saya juga baru dengar. Intinya belajar itu hak pendidikan anak. Jadi jangan dihalangi," ungkap Nuh.

Dijumpai terpisah, Direktur Pembinaan SMP Ditjen Dikdas Kemendikbud, Didik Suharyadi, mengungkapkan hal serupa. Dia berjanji akan memeriksa terlebih dahulu masalah yang menimpa tujuh siswa dari keluarga tak mampu tersebut.

"Saya baru dengar. Saya akan coba tanyakan pada Dinas Pendidikan DKI agar jelas duduk perkaranya dan bisa diselesaikan secara adil," kata Didik, saat dihubungi, Selasa (16/10/2012).

Seperti diketahui, tujuh siswa TKBM Johar Baru terancam kehilangan hak pendidikan karena tidak diakui oleh SMP Negeri 28 Jakarta. Lantaran tidak diakui, tujuh anak ini tidak berhak atas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), rapor dan ijazah.

Bersama dengan gurunya, tujuh anak ini mendapat solusi agar sekolah induknya dipindahkan ke SMP Negeri 79 Jakarta. Meski dikatakan lokasinya berdekatan dengan sekolah induk yang lama, anak-anak ini terpaksa harus merogoh kantong untuk uang transport dari uang saku yang tak seberapa.

KODE ETIK GURU AKAN SEGERA DI BERLAKUKAN


Persatuan Guru Republik Indonesia telah menyiapkan kode etik guru Indonesia yang akan diberlakukan kepada anggotanya mulai 2013. Penegakan kode etik ini agar profesi guru semakin bermartabat, seperti profesi lain yang telah menerapkan kode etik profesinya.
Kode etik guru Indonesia ini disosialisasikan dalam rapat kerja nasional Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI) dan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta, Minggu (21/10).
PGRI juga membentuk DKGI di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Lembaga ini menjadi lembaga independen untuk memberikan saran, pendapat, pertimbangan, penilaian, dan penegakan disiplin organisasi serta etika profesi guru. Selain itu, PGRI juga membentuk LKBH untuk memberi perlindungan hukum bagi guru yang menghadapi masalah hukum terkait profesinya.
Ketua DKGI Wardiman Djojonegoro mengatakan, Undang- Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen mengharuskan adanya kode etik dan dewan kehormatan, yang akan membina profesi guru terus-menerus.
”Kode etik ini sebagai standar perilaku guru. Adapun dewan kehormatan sebagai pengawasnya,” kata Wardiman.
Rentan dipidana
Wardiman mengatakan, guru saat ini masih diperlakukan semena-mena. Tujuan guru untuk mendidik sering diartikan salah oleh sebagian masyarakat sehingga guru malah diajukan secara pidana.
”Dewan kehormatan nanti akan bisa memilah-milah dan memberi rekomendasi mana tindakan guru yang masuk pelanggaran etika, disiplin, atau pelanggaran hukum. Kita mencoba melindungi profesi guru dengan tetap berpihak pada kepentingan terbaik anak,” ujarnya.
Sudarto, Sekretaris DKGI, menyatakan, kode etik guru Indonesia sebenarnya sudah dimiliki PGRI sejak 2008. Namun, penyempurnaan terus dilakukan sehingga kode etik ini sekarang relatif lengkap. Kode etik ini mengatur pula hubungan guru dengan peserta didik, orangtua atau wali murid, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat, profesi, organisasi profesi, dan pemerintah. ”PGRI berupaya supaya tiap guru terikat pada etika dan norma. Jika ada pelanggaran, tentu ada sanksi yang diberlakukan,” kata Sudarto.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo, selama ini, guru tidak mendapat perlindungan yang baik, termasuk dari pemerintah. Untuk itu, PGRI telah membuat nota kesepahaman dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), yang ditandatangani Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo pada Januari 2012.
”Ada ketakutan dan ketidakpastian di kalangan guru saat memberikan sanksi kepada siswanya karena rawan untuk dilaporkan pada polisi,” kata Sulistiyo. (ELN)

KODE ETIK GURU


Penegakan kode etik guru Indonesia yang disiapkan organisasi guru Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), bertujuan untuk menegakkan kehormatan dan wibawa guru yang profesional.
Adanya kode etik guru, menjadi acuan bagi guru dalam bertindak sesuai profesinya yang selama ini tidak jelas. Kode etik pun menjadi acuan, untuk dapat melihat sejauh mana guru mengemban tugasnya dengan menjunjung etika profesi.
"Guru enggak boleh takut dengan penegakan kode etik guru indonesia. Justru guru terbebas dari kesewenang-wenangan, karena tindakannya dalam mendidik sepanjang sesuai etika profesi, dilindungi," kata Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistiyo, di sela-sela rapat kerja nasional lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) Swasta Indonesia di Jakarta, Senin (22/10/2012).
Pencangangan untuk memulai penegakan kode etik guru Indonesia (KEGI), jelas Sulistiyo, dilaksanakan pada 25 November bersamaan dengan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI.
Rencananya dukungan penegakan KEGI mulai Januari 2013, juga bakal dinyatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Guru Nasional.
Meskipun KEGI lahir dari organisasi profesi guru PGRI, semua guru dapat menerapkanmnya. Sebab, kode etik profesi memang harus dilahirkan dari organisasi profesi.
Kode etik guru yang mulai ditegakkan pada 2013, berisi 70 panduan etika dan norma bagi guru dalam menjalankan profesinya sebagai pendidik.
Panduan tersebut mengatur tujuh hubungan guru dengan peserta didik, orang tua/wali murid, masyarakat, sekolah dan rekan sejawat, profesinya, organisasi profesi gurunya, dan pemerintah.

5 Cara Ampuh Menarik Perhatian Wanita


5 Cara Ampuh Menarik Perhatian Wanita – Mencari pacar atau pasangan memang perlu strategi tertentu. Terutama pada wanita-wanita yang sulit sekali untuk berhubungan atau didekati oleh laki-laki. Nah cara ampuh dibawah ini mungkin bisa anda terapkan untuk menarik perhatian wanita idaman anda.

Cara Mencari Pasangan

1. Terlihat misterius
Ketika berada dalam keramaian, Anda mungkin memikirkan cara bersaing dengan banyak pria untuk menarik perhatian wanita. Biasanya, pria akan berlomba membuat lelucon untuk membuat wanita memperhatikan mereka. Jangan lakukan itu. Ketika sudah banyak orang yang berusaha meramaikan suasana, Anda justru harus tenang dan bersikap cool. Tetaplah menyendiri, seolah-olah Anda tak ingin bergabung dalam keramaian. Lama-kelamaan, sikap cool dan misterius Anda akan membuat para wanita mulai tertarik dan penasaran.

2. Bersikap sok rahasia
Ketika sudah berhasil berkenalan dengan seorang wanita, tahan diri Anda dan jangan langsung membeberkan semua hal mengenai kehidupan Anda. Sekali lagi, tetaplah tenang. Jangan sebutkan nama sampai dia bertanya. Begitu juga dengan informasi lainnya. Jangan berikan informasi dengan mudah, dna biarkan dia yang aktif bertanya. Jangan dengan mudah menjawab dengan "ya" atau "tidak." Anda bisa bersikap sok misterius dengan menjawab "mungkin."

3. Asah kemampuan humor Anda
Ini bukan berarti Anda harus terus-terusan menceritakan lelucon garing dan jayus. Buat dia tertawa dengan humor yang pintar. Sementara wanita itu terpingkal-pingkal, dia juga mulai tertarik dengan Anda.

4. Lakukan permainan pikiran
Ingat baik-baik, pria yang susah didapatkan akan semakin membuat wanita penasaran. Jadi pura-pura jual mahal saja ketika dia mencoba mendekati Anda. Jangan langsung terima semua ajakannya, jangan dengan mudah mengangkat teleponnya. Jangan terlalu cepat membalas pesannya, dan lainnya. Ini membuat wanita semakin penasaran dan menginginkan Anda.

5. Tak harus memberi hadiah
Setiap gadis suka diperlakukan seperti putri raja, namun bukan berarti Anda harus memanjakannya dengan memberikan bena-benda yang dia inginkan. Perhatian dan pemikiran Anda juga bisa membuatnya senang. Misalkan, sebelum membelikannya bunga mawar, cobalah kirim pesan yang berbunyi "Aku memikirkanmu," atau "Aku berharap kau ada di sini." Mengetahui dia ada di pikiran Anda membuat wanita senang. Hal-hal kecil semacam ini juga akan membuat Anda selalu berada dalam pikirannya.

Nah dari 5 Cara Ampuh Menarik Perhatian Wanita diatas mungkin tidak semua harus anda coba. Pahami dulu karakter wanita pasangan anda dan tentukan jurus ampuh yang mana yang harus anda keluarkan.

Jumat, 19 Oktober 2012

TENTANG DEUTEROKANONIKA

Umat Kristen non-Katolik sering mengatakan bahwa kitab-kitab deuterokanonika disebut kitab-kitab Apokrif dan seharusnya tidak menjadi bagian dari Kitab Suci. Berikut ini adalah beberapa prinsip yang dapat kita pegang:

1. Sebaiknya tidak menggunakan istilah “Apokrif”

Sebenarnya menurut St. Agustinus perkataan “Apokrif” atau apocrypha artinya adalah ‘tidak jelas asal usulnya’ yang berkonotasi dengan buku yang tidak diketahui pengarangnya atau buku yang keasliannya dipertanyakan. Namun secara umum, perkataan “apokrif” tadi diartikan sebagai sesuatu yang ‘tersembunyi, salah, buruk atau sesat’, sehingga sebaiknya kita tidak menggunakan kata “apokrif” karena artinya sama sekali bukan penghalusan kata “deuterokanonika”, tetapi malahan sebaliknya, sebab menganggap bahwa kitab- kitab ini tidak diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Maka sebaiknya kita menggunakan saja kata “Deuterokanonika” yang terjemahan bebasnya adalah, “kanon yang kedua/ secondary”. Istilah ini dikenal pada abad ke-16, yaitu setelah Martin Luther dan para pengikutnya mulai membedakan antara ketujuh kitab dalam PL dengan kitab- kitab PL lainnya (yang mereka sebut sebagai proto-canon). Padahal, sudah sejak awal kitab- kitab Deuterokanonika termasuk dalam Septuagint, yaitu Kitab Suci Perjanjian Lama yang ditulis di dalam bahasa Yunani, yang adalah Kitab Suci yang dipegang oleh Kristus dan para rasul.

2. Tidak seharusnya kita mengikuti hasil Konsili Javneh/ Jamnia

Setelah kehancuran Yerusalem di tahun 70, yaitu tepatnya tahun 90- an  para ahli kitab Yahudi mengadakan konsili Jamnia (Javneh) untuk meninjau kanon Kitab Suci mereka, sambil juga menolak keberadaan Injil yang tidak mereka pandang sebagai tulisan yang diinspirasikan oleh Allah, karena mereka menolak Kristus. Konsili ini akhirnya memutuskan untuk  tidak memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika di dalam Kitab agama Yahudi. Apa alasan persisnya kenapa disebut demikian memang tidak diketahui. Ada yang menyebutkan karena naskah asli dalam bahasa Ibraninya tidak diketemukan, namun yang ada hanya terjemahan bahasa Yunaninya, walaupun para Bapa Gereja pada jemaat Kristen awal tidak  meragukan keaslian kitab-kitab ini. Silakan membaca di link ini, silakan klik, untuk mengetahui bahwa para Bapa Gereja tidak pernah meragukan keotentikan kitab- kitab Deuterokanonika, dan bahkan mengutip ayat- ayat dalam Kitab tersebut dalam pengajaran mereka. [Para Bapa Gereja yang mengutip kitab- kitab Deuterokanonika dalam ajaran mereka, dan dengan demikian tidak meragukan keotentikan kitab tersebut, adalah: Para rasul dalam ajaran mereka Didache, Klemens, Polycarpus, Irenaeus, Hippolytus, Cyprian, Agustinus dan Jerome].
Walaupun sekarang umat Yahudi umumnya menerima hasil konsili Jamnia (Javneh) namun harus diakui bahwa tidak semua komunitas Yahudi menerima otoritas konsili Jamnia ini. Umat Yahudi di Ethiopia, misalnya, memilih kanon yang sama dengan kanon PL yang ditetapkan oleh Gereja Katolik, yang memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika (cf. Encyclopedia Judaica, vol. 6, p. 1147). Demikian pula sebenarnya, Gereja tidak perlu menerima otoritas konsili Jamnia, sebab: 1) Konsili agama Yahudi yang dilakukan setelah Kristus bangkit,  tidak mengikat umat Kristiani, sebab kuasa mengajar telah diberikan kepada para rasul dan para penerusnya, dan bukan kepada pemimpin agama yahudi; 2) Konsili Jamnia menolak semua dokumen yang malah menjadi dasar sumber iman Kristiani, yaitu Injil dan kitab- kitab Perjanjian Baru. 3) Dengan menolak kitab- kitab Deuterokanonika ini, konsili Jamnia menolak kitab- kitab yang dipegang oleh Yesus dan para rasul, yang telah termasuk di dalam Kitab Suci mereka yaitu Septuaginta. Adalah fakta bahwa 2/3  kutipan  dalam kitab Perjanjian Baru sendiri diambil dari Septuagint dan bukan dari kitab berbahasa Ibrani.

3.Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika

Kitab-kitab yang termasuk Deuterokanonika ini adalah:
  1. Tobit
  2. Yudit
  3. Tambahan kitab Ester
  4. Kebijaksanaan
  5. Sirakh
  6. Barukh, termasuk tambahan surat Yeremia
  7. Tambahan kitab Daniel
  8. 1 Makabe
  9. 2 Makabe
Kitab-kitab tersebut sudah termasuk di dalam kanon Kitab Suci sesuai dengan yang ditetapkan oleh Paus Damasus I dalam sinode di Roma tahun 382 dan kemudian ditetapkan kembali pada Konsili Hippo (393) dan di Konsili Carthage (397). Jika kita membaca isi kitab Deuterokanonika tersebut tidak ada yang bertentangan dengan isi Alkitab yang lain, sehingga sesungguhnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kita-kitab tersebut ‘buruk’. Kitab tersebut malah memperjelas apa yang disampaikan dalam kitab Perjanjian Lama yang lain. Contohnya saja, di tambahan kitab Esther, ada uraian tentang mimpi Mordekai, surat penetapan Haman, doa Mordekai dan doa Esther, yang jika dibaca dalam kesatuan dengan Kitab Esther dalam kanon terdahulu dapat menjelaskan isi Kitab Esther secara lebih lengkap dan membuat ceritanya ‘make sense’. (Misalnya, di kitab terdahulu hanya disebut ada surat Haman, tetapi isi persisnya tidak dijabarkan, sedangkan di kitab tambahan Esther isi surat itu dijabarkan).

4. Mengapa Luther dan Calvin menolak Kitab- kitab Deuterokanonika

Kemungkinan Luther mencoret kitab Deuterokanonika terutama karena tidak setuju dengan isi Kitab 2 Makabe yang mengajarkan untuk berdoa bagi keselamatan jiwa orang-orang yang telah meninggal, sebab Luther berpendapat bahwa keselamatan diperoleh hanya karena iman (Sola Fide). Martin Luther juga menganggap beberapa kitab dalam Perjanjian Baru sebagai “kitab deuterokanonika”, seperti halnya surat rasul Yakobus – yang disebutnya sebagai “Epistle of straw/ surat jerami”,  kitab Wahyu, dan surat Ibrani, karena kitab itu secara implisit mengutip kitab 2 Makabe 7, yaitu Ibr 11:35. Selanjutnya ada yang mengatakan bahwa gereja Protestan mencoret Kitab Deuterokanonika karena ingin mengikuti hasil konsili Jamnia, agar lebih sesuai dengan kitab asli dalam bahasa Ibrani yang diterima oleh umat Yahudi. Namun seperti telah dijabarkan di atas, sesungguhnya umat Kristen tidak perlu mengikuti hasil Konsili Jamnia. Karena konsili itu menolak Kristus, menolak Injil dan Perjanjian Baru, bagaimana mungkin kita bisa mempercayai bahwa mereka mempunyai otoritas dari Roh Kudus untuk menentukan kanon Kitab Suci?
Walaupun Luther menolak kitab- kitab Deuterokanonika, namun setelah bertentangan sendiri dengan para tokoh Protestan lainnya, akhirnya Luther tetap memasukkan kitab- kitab tersebut dalam Kitab Perjanjian Baru. Luther dan para pengikutnya kemudian menyebut kitab- kitab Deuterokanonika sebagai kitab- kitab Apokrif (tidak diilhami Roh Kudus). Namun demikian, Luther tetap memasukkan kitab- kitab Deuterokanonika tersebut di dalam terjamahan Kitab Suci yang disusunnya, sebagai tambahan/ appendix antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Hal ini berlangsung terus sampai tahun 1827, saat  the British and Foreign Bible Society mencoret atau membuang kitab- kitab Deuterokanonika dari kitab suci mereka.
Maka Kitab Suci versi Protestan yang ada sekarang, bukan saja tidak lengkap, jika dibandingkan dengan Kitab Suci dari Gereja Katolik, tetapi juga tidak lengkap jika dibandingkan dengan Kitab Suci yang umum  mereka pakai selama sekitar 300 tahun (dari abad ke 16 sampai ke 19). Dan bahwa kitab suci Protestan sekarang ini usianya baru sekitar 150 tahun, dan ditetapkan oleh manusia, dan bukan oleh Tradisi turun temurun dari para rasul dan para Bapa Gereja. Tak dapat dipungkiri bahwa Luther menentukan sendiri kitab- kitab yang dianggapnya ‘lebih penting’ dari kitab- kitab yang lain berdasarkan pemahaman pribadinya; dan inilah yang kemudian mempengaruhi pandangan para pengikutnya. Sedangkan Gereja Katolik dalam menentukan kanon, tidak berdasarkan pemahaman pribadi melainkan dari bukti tertulis dari pengajaran para rasul dan Bapa Gereja, yang telah memasukkan kitab- kitab tersebut dalam tulisan mereka.
Jadi yang benar adalah Gereja Katolik tidak pernah menambah-nambah Kitab Suci, sebab memang dari sejak awal ditetapkan sudah demikian. Yang terjadi adalah pengurangan oleh pihak pendiri gereja Protestan, yang akhirnya diturunkan kepada generasi-generasi berikut dalam bermacam denominasi.

KITAB TOBIT

Para ahli Kitab Suci memperkirakan bahwa kitab Tobit ini ditulis sekitar 250-150 BC, tentang suatu kisah yang terjadi di sekitar abad 8-7 SM.

1. Tobit hidup pada zaman Raja Asyur yang mana?

Dewasa ini ada sejumlah ahli Kitab Suci yang meragukan historisitas kitab Tobit. Sebab dikatakan di kitab Tobit, bahwa Salmaneser, Raja Assyria/ Asyur (727-722) menguasai suku-suku Israel Utara, termasuk suku Naftali (lih. Tob 1:2; 2 Raj 17:5-6), namun menurut para ahli tersebut, deportasi suku Naftali terjadi di zaman Raja Asyur yang bernama Tiglat Pileser III, (734) sebagaimana disebutkan dalam 2 Raj 15:29.
Terdapat sedikitnya dua argumen yang dapat menjawab keberatan ini. Pertama-tama, banyak ahli Kitab Suci tidak mempunyai kata sepakat tentang kapankah suku Naftali dideportasi. Nyatanya dalam sejarah dapat terjadi bahwa proses deportasi/ penawanan berlangsung dalam jangka waktu yang lama (beberapa ahli menyatakan bahkan dalam jangka waktu 65 tahun). Jangka waktu yang lama ini menjadi solusi untuk menjawab raja yang mana yang menawan suku-suku utara Israel. Artinya, bahwa proses deportasi dapat terjadi di masa pemerintahan kedua raja tersebut.
Argumen yang lain disampaikan dalam A Catholic Commentary on Holy Scripture (CCHS), ed. Dom Orchard OSB. Dituliskan di sana bahwa nama raja dalam kitab Tobit adalah “Enemessarus”, sebagaimana tertulis dalam beberapa varian Kitab Septuaginta. Tulisan “Enemessarus” adalah kebalikan dari huruf Asyur “Sarru-ukin” (catatan: mengingat bahwa cara menulis alphabet Asyur adalah dari kanan ke kiri, maka kemungkinan nama raja yang dimaksud adalah nama berdasarkan alphabet yang dibaca dari arah sebaliknya). “Sarru-ukin” ini adalah huruf Asyur dari raja Sargon II, yang memerintah di tahun 721 sampai 705. Maka Salmanaser dalam kitab Tobit 1:2 adalah Raja Sargon II. Solusi ini memberikan jawaban yang lebih masuk akal, sebab deportasi suku Naftali dapat terjadi di masa pemerintahan Raja Sargon II, setelah penguasaan daerah Samaria. Meskipun sudah pernah terjadi deportasi/ masa penawanan suku Naftali di masa sebelumnya, tetapi tetap terbuka kemungkinan bahwa proses deportasi tersebut berlanjut sampai pada masa Raja Sargon II.
Argumen yang diberikan CCHS ini menyelesaikan keberatan lainnya yang tertulis dalam versi Vulgate, bahwa Raja Sanherib adalah anak dari Raja Salmaneser. Para ahli sejarah mengatakan bahwa Raja Sanherib (704-681) adalah anak dari Raja Sargon II (721-705). Dengan melihat bahwa Salmaneser ini mengacu kepada Raja Sargon II, maka tidak ada kontradiksi antara fakta sejarah dengan yang disampaikan dalam kitab Tobit 1:18; dan juga dengan Tob 1:21-22, yang menyebutkan bahwa Tobit juga mengalami masa pemerintahan Raja Sanherib dan pada saat raja itu dibunuh oleh putera-puteranya, dan kemudian salah satu puteranya, Esarhadon, menjadi raja (lih. Tob 1:21-22).
Berikut ini adalah urutan nama Raja Asyur yang menjadi latar belakang deskripsi kitab Tobit (diambil dari buku Chronological Background Charts of the Old Testament, karangan John Walton, (Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 1994), p. 65)
Tiglat Pileser III (745-727 SM)
Shalmaneser V (727-722 SM)
Sargon II (721-705 SM)
Sennacherib/ Sanherib (704-681 SM)
Esarhaddon (681-669)

2. Apakah Tobit hidup di zaman setelah kematian Raja Solomo (997 SM)?

Dengan penjelasan point 1, maka nampaknya orang-orang  yang menghubungkan deportasi Neftali dengan pemberontakan suku-suku Israel Utara yang terjadi setelah kematian Salomo tahun 997 SM, itu menjadi tidak kuat. Argumen ini terlalu jauh menghubungkan dua peristiwa yang tidak berhubungan, yaitu perpecahan bangsa Israel, dengan deportasi suku Naftali di abad 8-7 SM yang dilakukan oleh Raja Asyur, yang sudah jelas disebut namanya di dalam Kitab itu sendiri. Tentu saja, dengan asumsi alokasi kisah Tobit dalam jangka waktu sejarah yang tidak tepat, akan menghasilkan banyak pertanyaan- pertanyaan lain yang sepertinya menjadi tidak cocok, seperti sepertinya tentang umur Tobit. (Dengan asumsi tersebut, Tobit sepertinya berumur lebih dari 257 tahun, padahal ditulis di Tob 13:1-3 bahwa Tobit wafat di usia 112 tahun). Orang-orang ini kemudian menyimpulkan bahwa kitab Tobit tidak otentik, karena tidak sesuai dengan data sejarah. Padahal sebenarnya, asumsi mereka sendiri yang tidak akurat, karena tidak tepat dalam menghubungkan apa yang tertulis dalam Kitab Tobit, dengan fakta sejarah yang ada.
Maka argumen ini keliru, sebab deportasi suku Naftali tidak terjadi pada pemberontakan suku-suku utara Israel di zaman setelah kematian Raja Salomo (sekitar abad 10 SM), tetapi terjadi di sekitar dua sampai tiga abad sesudahnya, yaitu di zaman Raja Asyur yang bernama Salmaneser (Enemesarrus), sebagaimana dicatat dalam Kitab Tobit itu, yang mengacu kepada Raja Sargon II. Pada zaman Raja Salmaneser itulah (sekitar abad 8-7 SM), Tobit dideportasi dari kampung halamannya di Tisbe (di daerah Galilea) ke Niniwe. Nenek Tobit yang bernama Debora, telah mengajar Tobit sejak ia masih kanak-kanak, untuk mentaati hukum Taurat. Maka meskipun seluruh suku Naftali menyembah Baal dan patung banteng emas yang telah dibuat oleh Raja Yeroboam di Dan, Tobit tetap setia berziarah ke Yerusalem.

3. Kitab Tobit tidak historis karena mencatat hal-hal supernatural?

Selanjutnya, para ahli Kitab Suci yang beraliran rationalis menolak kitab Tobit, karena melihat bahwa di kitab tersebut dicatat hal-hal yang sifatnya supernatural, seperti adanya malaikat, setan, mukjizat, nubuat, dst. Para rasionalis tersebut menganggap hal-hal ini sebagai tahyul sebab tak dapat dibuktikan secara empiris ataupun secara ilmiah; oleh karena itu mereka meragukan historisitas kitab Tobit. Namun sejujurnya, dalam seluruh Kitab Suci hal-hal yang sifatnya supernatural ini (adanya malaikat, setan, mukjizat, nubuat) disebutkan di banyak ayat dan kitab-kitab lainnya dalam Kitab Suci, dan bukan hanya dalam Kitab Tobit. Maka adalah sesuatu yang tidak konsisten, jika kitab Tobit ditolak karena menyebutkan tentang hal-hal ini; sebab jika prinsip ini yang dipakai, seseorang dapat sampai pada keputusan untuk menolak hampir keseluruhan Kitab Suci.
Akhirnya, mari kita melihat juga bahwa Kitab Tobit ini sudah sejak awal tergabung dalam Kitab Septuaginta (sekarang dikenal sebagai bagian dari kitab-kitab Deuterokanonika), dan sudah diterima oleh Gereja sejak abad- abad awal sebagai Kitab yang diinspirasikan oleh Roh Kudus. Gereja Katolik menerima kitab Tobit (dan kitab-kitab Deuterokanonika lainnya), karena memang kitab-kitab tersebut tergabung dan menjadi kesatuan dengan kitab-kitab Perjanjian Lama.
Selanjutnya tentang kitab-kitab Deuterokanonika, silakan membaca di artikel-artikel berikut ini: