Perkataan
wayang berasal dari Wad an Hyang, artinya ¿leluhur¿,tapi ada juga yang
berpendapat yaitu dari kata¿bayangan¿. Adapun yang berpendapat bahwa
wayang berasal dari negri India mungkin melihat dari asal ceritanya
yaitu mengambil dari cerita Ramayana dan Mahabrata (berasal dari Kitab
Suci Hindu). Tetapi selanjutnya cerita-cerita itu diubah dan direkayasa
disesuaikan dengan kebudayaan di Jawa. Di Jawa Barat seni wayang
dinamakan ¿Wayang Golek¿. Artinya, menjalankan seni wayang dengan
menggunakan boneka terbuat dari kayu hampir menyerupai muka dan tubuh
sosok manusia gambaran wayang. Ada empat macam figure pada wayang golek,
yaitu; figure Rahwana ( goleknya memakai makuta dengan model sekar
kluwih dan ukirannya menyerupai ukiran jaman Kerajaan Pajajaran dan
Mataram dengan keturunannya yaitu; Suyudana dan Dursasana), figure
Arjuna (menggambarkan sosok pejuang sejati yang tampan dan gagah berani ¿
bajunya memakai supit urang ¿ seangkatannya seperti ; Bima dan
Gatotkaca), figure Garuda Mungkur (direka muka garuda dengan lidahnya
keluar), figure Bineka Sari (seperti pohon cemara disusun ke atas
seperti pada wayang Kresna, Baladewa, Arimbi, Rama dan Indra, figure
Kuluk, asesoris bajunya memakai gambar garuda atau sumping seperti
terdapat pada wayang Batara guru, Karna dan Kumbangkarna. Figur-figur
wayang golek tersebut dibuat ada yang menggunakan patokan (ugaran) dan
berdasarekan seni bakatnya sendiri (berdasarkan selera masing-masing).
Pembuat wayang selama ini terdapat di daerah Bogor (selacau ¿ Batujajar)
dan Cibiru ¿ Bandung.
Bagian-bagian seni wayang golek terdiri dari : Dalang (yang memainkan boneka ¿ golek berdasarkan ceritanya), goleknya itu sendiri (jumlahnya ratusan), nayaga ¿group atau orang yang memainkan gamelan, kendang, goong, rebab (alat musk gesek) dan juru kawih serta juru alok). SEmua bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Satudengan lainnya bersinergi sesuai irama dan jalan ceritannya.
Pertunjukan wayang biasanya dilakukan pada saat adanya kenduri baik kawinan maupun hajatan sunatan, Agustusan atau karena hal tertentu (bisanya ini dinamakan ruwatan). Waktunya bisa semalam suntuk atau hanya beberapa jama saja. Isi ceritanya ada yang menganut prinsip galur (diambil secara utuh berdasarkan cerita Ramayana dan Mahabrata) dan ada yang menggunakan prinsip sempalan (mengambil bagian-bagian tertentu yang biasanya menarik penonton seperti; peperangan, dan dialog humor).
Pertujukan wayang yang menggunakan prinsip galur waktunya semalam suntuk sedangkan yang sempalan biasanya hanya satu sampai dua jam saja. Apalagi apabila pertunjukannya melalui media televise yang jamtayangnya sangat terbatas mungkin hanya 45 menit saja. Dalam kondisi masyarakat yang aktifitas socialnya tinggi dan menuntut waktu serba cepat, maka pertunjukan yang singkat tapi padat ceritanya dan dialog humornya menarik akan sangat diminati dibandingkan yang menggunakan jalan cerita prinsip galur ¿ dengan lama hingga waktu subuh. Bagi masyarakat dari golongan generasi tua dan fanatic terhadapprinsip galur wayang ia akan menyenangi jalan cerita aslinya walaupun ia dengar dan lihat berulang-ulang. Tapi, bagi generasi muda yang haus hiburan serba instant, maka cerita-cerita sempalan adalah paling disukai.
Berapa jumlah tokoh wayang yang juga sekaligus jumlah boneka wayangnya ? Jawabnya, bahwa menurut R.Gunawan Djajakusumah terdapat 623 tokoh wayang dan tidak semuanya terpangpang dalam satu pertunjukan.
Menurut pengamatan kami (redaksi) dalam satu pertunjukan biasanya menghadirkan antara 20 sampai 30 boneka wayang dan yang sering muncul kebanyakan figure-figur yang akrab di masyarakat seperti; arjuna, pandawa lima khsusnya ¿siCepot¿, gatotkaca, bima, rahwana, anggota pasukan Kurawa.
Bagian-bagian seni wayang golek terdiri dari : Dalang (yang memainkan boneka ¿ golek berdasarkan ceritanya), goleknya itu sendiri (jumlahnya ratusan), nayaga ¿group atau orang yang memainkan gamelan, kendang, goong, rebab (alat musk gesek) dan juru kawih serta juru alok). SEmua bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Satudengan lainnya bersinergi sesuai irama dan jalan ceritannya.
Pertunjukan wayang biasanya dilakukan pada saat adanya kenduri baik kawinan maupun hajatan sunatan, Agustusan atau karena hal tertentu (bisanya ini dinamakan ruwatan). Waktunya bisa semalam suntuk atau hanya beberapa jama saja. Isi ceritanya ada yang menganut prinsip galur (diambil secara utuh berdasarkan cerita Ramayana dan Mahabrata) dan ada yang menggunakan prinsip sempalan (mengambil bagian-bagian tertentu yang biasanya menarik penonton seperti; peperangan, dan dialog humor).
Pertujukan wayang yang menggunakan prinsip galur waktunya semalam suntuk sedangkan yang sempalan biasanya hanya satu sampai dua jam saja. Apalagi apabila pertunjukannya melalui media televise yang jamtayangnya sangat terbatas mungkin hanya 45 menit saja. Dalam kondisi masyarakat yang aktifitas socialnya tinggi dan menuntut waktu serba cepat, maka pertunjukan yang singkat tapi padat ceritanya dan dialog humornya menarik akan sangat diminati dibandingkan yang menggunakan jalan cerita prinsip galur ¿ dengan lama hingga waktu subuh. Bagi masyarakat dari golongan generasi tua dan fanatic terhadapprinsip galur wayang ia akan menyenangi jalan cerita aslinya walaupun ia dengar dan lihat berulang-ulang. Tapi, bagi generasi muda yang haus hiburan serba instant, maka cerita-cerita sempalan adalah paling disukai.
Berapa jumlah tokoh wayang yang juga sekaligus jumlah boneka wayangnya ? Jawabnya, bahwa menurut R.Gunawan Djajakusumah terdapat 623 tokoh wayang dan tidak semuanya terpangpang dalam satu pertunjukan.
Menurut pengamatan kami (redaksi) dalam satu pertunjukan biasanya menghadirkan antara 20 sampai 30 boneka wayang dan yang sering muncul kebanyakan figure-figur yang akrab di masyarakat seperti; arjuna, pandawa lima khsusnya ¿siCepot¿, gatotkaca, bima, rahwana, anggota pasukan Kurawa.
Jumlah dalang yang tercatat hingga tahun 2002 ini diperkirakan jumlahnya tidak melebih seratusan dan yang digemari masyarakat adalah seperti; Asep Sunarya, Ade Sunarya, Dede Amung. Dalang-dalang ini memiliki kamampuan teknis memainkan wayang yang tinggi, mampu melantunkan jalan ceritanya, sentilan humornya menarik dan komunikatif dengan penonton.
Banyak
orang beranggapan bahwa seni wayang berasal dari Negeri India. Padahal
menurut R.Gunawan Djajakusumah dalam bukunya Pengenalan Wayang Golek
Purwa di Jawa Barat, hal itu tidak benar. Menurutnya, wayang adalah
kebudayaan asli Indonesia (khususnya di Pulau Jawa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar