Dusun Cibunut jika di tinjau secara administratif masuk ke
dalam desa Cirukem, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan Jawa-Barat. Secara
geografis Cibunut berada pada sebuah lembah yang dikelilingi oleh bukit, jadi
maklum saja jika di daerah Cibunut udaranya agak sedikit panas sehingga lumayan
gerah.
Letak Cibunut yang lumayan jauh dari pusat kota kuningan
memerlukan sekitar setengah sampai satu jam perjalanan menggunakan kendaraan. Medan
jalannyapun lumayan menantang dimana harus melewati hutan dengan jalan yang
naik turun dan berbelok-belok bagi anda yang pertama kali melewati jalur ini
anda akan merasakan sport jantung, dan adrenalin anda akan di uji disana. Tapi
anda tidak perlu takut karena pada jalur perjalanan ini anda akan di suguhkan
keindahan alam yang lumayan mempesona berupa hutan dan perbukitan yang masih
asri dan udaranya segar. Salah satunya bukit yang lumayan terkenal adalah bukit
Dangdeur, bukit ini berupa bukit yang di dominasi oleh pohon pinus, dari bukit
ini kita bisa melihat keindahan alam berupa pesawahan, hutan, dan pegunungan
yang masih hijau dan sedap di pandang mata. Selain bukit dangdeur kita melewati
hutan-hutan jati dan juga melewati kampung dan desa-desa lain seperti; pakembangan,
gewok, gamping dll, sebelum akhirnya kita sampai di kampung Cibunut, dimana
tempat aku dilahirkan. Kampung yang asri dan Indah.
Kampung Cibunut di pimpin oleh seorang KaDus (Kepala Dusun)
kami sering menyebutnya sebagai Rurah. Rurah dipilih langsung oleh masyarakat
dengan cara pemungutan suara (Pemilu) ga mau kalah seperti Pilkada ataupun
Pilgub. Cibunut terdiri dari beberapa RT yang terbagi dalam 4 blok yang terdiri
dari Blok Wetan, Blok Tonggoh, Blok Kulon (Tengah) dan Blok kaler. Masyarakat Cibunut
dilihat dari golongan agama terdiri dari masyarakat yang beragama Katolik, Islam,Protestan,
dan Aliran Kepercayaan. Di Cibunut di sediakan sebuah Balai Dusun (Bale) tempat
berkumpul masyarakat untuk mengadakan musyawarah bersama untuk membahas
permasalahan maupun program yang hendak dilaksanakan untuk kepentingan
masyarakat Cibunut. Selain itu terdapat Gereja Katolik, Greja Protestan, Dan
masjid. Selain itu dicibunut juga terdapat sebuah TK dan Sekolah Dasar Yoss
Sudarso, sebuah sekolah swasta yang dikelola oleh yayasan Salib Suci Bandung.
Berdekatan dengan sekolah juga terdapat Balai Pengobatan (BP), yang bergerak
dibidang pelayanan kesehatan masyarakat. BP sendiri dikelola oleh Rumah Sakit
Sekar Kamulyan yang berda di Cigugur 9Salah satu cabang RS. Carolus Boromeus di
kab. Kuningan.
Masyarakat di Cibunut mayoritas bekerja sebagai petani,
dimana mereka hanya bisa dua kali panen saja dalam setahun (Hawara dan Burit),
dikarenakan pertanian mereka hanya bergantung pada air hujan sebagai sumber
pengairan mereka, sebab sungai-sungai yang dijadikan pengairan untuk
sawah-sawah akan kering pada musim kemarau. Adapun jenis tanaman yang bias
ditanam disawah adalah padi, sedangkan ada juga yang menanaminya dengan
palawija seperti bawang,kacang kacangan,ubi,dan sayur-sayuran
Masyarakat Cibunut dari dulu hidup rukun berdampingan. Saya
bangga dan salut terhadap mereka yang saling membantu dan gotong royong Satu
sama lain, begitu besar toleransi yang terbangun diantara mereka,hal itu
tercermin dari kegitan sosial bersama misalnya saling membantu dalam membangun
rumah, dalam hajatan, membangun tempat peribatan,dll. Bahkan ketika ada orang
meninggal dalam prosesi pemakaman dan dalam mendoakannya mereka bersama-sama saling
membantu baik suka maupun duka. Walaupun jika ditinjau mereka terdiri dari
latar belakang kepercayaan yang berbeda, Cibunut satu-satunya kampung di
Kecamatan garawangi yang warganya Multi Agama (memiliki keyakinan yang
berbeda-beda), adapun agama yang dianut diantaranya Islam, Katolik, Protestan,
dan Aliran Kepercayaan. Namun sejauh ini tidak ada masalah dalam kehidupan
bersama diantara mereka justru mereka mencerminkan ke- BHINEKA-an dalam
bermasyarakat.
Kabar miring
Adapun kabar miring yang saya dapat ketika saya mencoba Googling
di internet tentang kampung halaman saya, dimana saya menemukan berita
yang memuat tentang kabar miring kampung
Cibunut. Adapun berita itu dimuat dalam salah satu blog yang beralamatkan http://ulurkantangan.blogspot.com/2009/12/gugun-korwil-cibunut-yang-berbakti.html
Sekolah SD Yos Sudarso Cibunut memang sekolah yang didirikan
oleh yayasan Missionaris, mereka mempunyai tujuan yaitu menjadi sarana melayani
masyarakat dalam bidang pendidikan, hal itu terbukti dari siswa-siswanya yang
berprestasi dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Sangat di sayangkan
ketika sekolah ini di anggap berrtujuan untuk mengikis aqidah generasi-generasi
Islam di Cibunut, karena saya rasa dulu ketika sekolah disini sekolah tidak
menghalangi atau menghambat teman-teman muslim ataupun agama lainnya untuk menjalankan
agamanya.
Mungkin kita harus berfikir rasional dan realistis, dan tetap
befikir positif, sejauh itu semua berguna untuk bersama kenapa tidak, toh kita
bisa mengambil sisi positifnya. Satu lagi yang patut harus di pertahankan adalah
toleransi yang sudah terbangun diantara warga Cibunut harus tetap di jaga sehingga
kedepannya bisa lebih rukun dan
harmonis, perbedaan bukan halangan melainkan sarana untuk bisa saling
melengkapi satu sama lain.
Untuk warga cibunut semoga kita tidak terpengaruh oleh
golongan manapun yang mencoba memecah belah kita semua, melainkaan harus tetap menunjukan
bahwa warga cibunut adalah warga yang menjunjung tinggi toleransi dan
kerukunan.
Semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar